Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Katolik Minggu 24 November 2024, Kristus Raja Semesta Alam
Mari simak renungan Katolik hari ini Minggu 24 November 2024. Tema renungan Katolik hari ini Kristus Raja Semesta Alam.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Meditatio:
Hari ini kita merayakan Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam.
Hari raya ini hendak menegaskan kekuasaan Kristus atas semesta. Dalam kitab
Wahyu (bacaan kedua hari ini, Why. 1:5-8), dinyatakan bahwa Kristus
adalah Alfa dan Omega. Sebagai Alfa, Kristus mendahului segala sesuatu. Ia
telah ada sebelum semesta ada. Dalam sang Sabda yang adalah diri-Nya, dunia
dijadikan. Sebagai Omega, Ia menjadi tujuan akhir segala sesuatu.
Pada akhirnya, kita semua akan kembali kepada Kristus. Kita akan berjumpa kembali
dan bersatu dengan-Nya. Pernyataan tersebut menyadarkan kita bahwa
kehidupan kita selalu berada dalam kuasa Allah. Kita tidak bisa melepaskan diri
dari penyelenggaraan ilahi. Karena itu, kita perlu belajar berserah diri pada
Kristus. Kita perlu membiarkan diri kita dipimpin oleh-Nya.
Sementara itu, dalam nubuatnya, Daniel menyatakan bahwa dirinya melihat
kemuliaan, kekuasaan, dan kehormatan abadi diserahkan kepada Anak Manusia
(bacaan pertama hari ini, Dan. 7:13-14). Kerajaan-Nya tidak akan binasa.
Penglihatan Daniel ini sejalan dengan yang dikatakan kitab Wahyu tentang
Kristus sebagai Alfa dan Omega. Tidak akan ada apa pun dan siapa pun yang
bisa mengalahkan Kristus. Ia mengatasi apa pun dan siapa pun di dunia ini.
Kristus adalah Raja atas semesta alam.
Dalam bacaan Injil Yohanes(8:33b-37) hari ini, Yesus ditampilkan sebagai Raja
surgawi. Di ruang pengadilan di Yerusalem, Pilatus pernah bertanya kepada
Yesus yang dijadikan terdakwa”: Apakah Engkau Raja Orang Yahudi? (Yohanes
18: 33). Dengan tegas Yesus mengatakan bahwa Ia adalah raja, hanya
kerajaanNya bukanlah kerajaan duniawi, sebab Ia datang ke dunia ini sebagai
raja yang memberikan kesaksian tentang kebenaran. Ia datang bukan untuk
menaklukkan dunia, melainkan untuk menyatakan kebenaran ilahi, agar semua
orang menjadi percaya. Yesus adalah raja kebenaran dan sebagai raja
Kebenaran, Ia tidak memiliki serdadu untuk berperang.
Sebab kebenaran tidak akan dicapai dengan perang. Ia adalah raja yang tidak mempunyai mahkota
dari emas dan perak, sebab kebenaran tidak dapat dipamerkan dengan
kegemerlapan kekayaan dan harta. Yesus juga adalah raja Kebenaran yang
tidak pernah disambut dengan upacara kenegaraan sebab kebenaran tidak
mungkin ada di antara orang-orang yang suka memamerkan rasa hormat dan
politik. Yesus adalah raja kebenaran yang bermahkota duri, disesah, diejek dan
dibunuh di kayu salib, karena kebenaran harus diperjuangkan dengan banyak
kesulitan dan penderitaan. Yesus sang raja Spiritual adalah raja yang tidak
memiliki istana megah seperti para raja dan ratu duniawi, sebab istana Yesus
adalah hati setiap orang yang memperjuangkan kebenaran, keadilan dan
kedamaian.
Rakyat Yesus adalah orang-orang benar yang melakukan kebajikan, yang
mempraktekkan keadilan, yang rela menyisihkan waktunya untuk saudara
saudarinya yang bermasalah, yang mau menerima orang lain dengan segala
kelemahannya, yang percaya bahwa cinta itu hanya mungkin terwujud dengan
pengorbanan diri. Yesus menjadi raja justru Ia mampu menjadi sahabat semua
orang yang terbuang, marjinal, menjadi pelindung pelacur yang sudah divonis
hukuman mati dengan rajam, merangkul Zakeus sang koruptor pajak, yang
menyembuhkan orang-orang kusta, yang mencelikkan mata orang buta, yang
menghibur Marta dan Maria dengan membangkitkan Lazarus yang sudah dikubur
beberapa hari. Yesus menjadi raja karena Ia memugar kemanusiaan yang
sempat rusak. Dan itulah kebenaran.
Ketika dibaptis setiap orang kristen dilantik menjadi raja. Pelantikan itu adalah
sebuah pemberian wewenang untuk memugar kemanusiaan yang telah rusak
karena kejahatan manusia. Pemugaran ini terjadi di saat kita lebih suka memuji
daripada mencela, lebih suka memberi daripada menerima, menyumbang
daripada korupsi, tersenyum kepada pembantu daripada maki-maki tanpa
alasan, memberikan hari libur kepada pembantu rumah tangga, memberi
kolekte yang wajar, mendoakan orang lain dan sopir angkot yang menyalib
kendaraan kita secara kasar, dan memaafkan isri/suami/anak-anak dan kawan
kawan kerja. Dengan semua tindakan kecil-kecil ini maka kita akan merestorasi
jiwa kita. Kecil tapi berarti. Kecil itu indah. Kerajaan Yesus terwujud dalam
kekecilan yang indah, termasuk dalam diri anda dan saya yang kecil tapi
indah(Percikan Inspirasi, hal 190-192).
Missio:
Mari kita merstorasi diri kita masing-masing agar menjadi indah dan bermutu
dan bermartabat di hadapan Tuhan. Mulailah dari diri kita yang kecil ini.
Doa:
Allah Bapa YangMahakuasa dan kekal, dikuduskanlah kiranya namaMu, sebab
Engkaulah yang menghembuskan nafas kehidupan kepada apa saja yang hidup.
Kami mohon bersabdalah, ciptakanlah kami kembali menjadi manusia yang
berkenan di hatiMu dan yang menghuni dunia ini dengan cintakasih serta
perhatian terhadap sesama seturut cinta Yesus, Adam Baru, Gembala dan Raja
kami...Amin.
Sahabatku yang terkasih. Selamat Hari Minggu. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.