Renungan Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 25 November 2024, Memberi Seluruh Nafkahnya
Mari simak renungan harian Katolik Senin 25 November 2024.Tema renungan harian Katolik yaitu memberi seluruh nafkahnya.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Renungan Katolik
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Memberi itu sebuah kebajikan yang menjadi dasar kebaikan bagi siapa saja. Semakin banyak kita memberi, semakin banyak juga orang-orang yang akan merasakan kebaikan dan kebahagiaan. Tanpa disadari tindakan memberi itu punya dampak besar terhadap diri si pemberi juga bagi sang penerima. Semua akan mendapatkan berkat. Penerima menerima berkat pada saat itu tapi sang pemberi akan mendapat berkat pada waktunya.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Kita memasuki masa biasa pekan ke XXXIV sebagai masa liturgi gereja yang terakhir sebelum memasuki masa adventus. Pada hari ini, kita merenungkan Bacaan I dari Kitab Wahyu 14:1-3, 4b-5 dan Injil dari Lukas 21:1-4. Kedua bacaan ini mengajak kita untuk memahami makna persembahan dan komitmen kita kepada Tuhan. Dalam bacaan I: Wahyu 14:1-3, 4b-5, kita diperkenalkan kepada 144.000 orang yang telah diselamatkan, yang memiliki nama Tuhan dan Anak Domba-Nya di dahi mereka. Mereka digambarkan sebagai orang-orang yang tidak tercemar dan mengikuti Anak Domba ke mana pun Dia pergi.
Ini menunjukkan bahwa mereka memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan dan hidup dalam ketaatan kepada-Nya. Mereka adalah contoh dari kehidupan yang sepenuhnya dipersembahkan kepada Tuhan, yang mencerminkan kesetiaan dan komitmen yang mendalam. Sebaliknya di dalam Injil: Lukas 21:1-4, kita melihat janda miskin yang memberikan dua peser ke dalam peti persembahan di Bait Allah.
Yesus mengamati persembahan ini dan menyatakan bahwa janda ini memberi lebih banyak daripada semua orang kaya yang memberikan dari kelimpahan mereka. Janda miskin ini memberikan seluruh nafkahnya, menunjukkan bahwa persembahan sejati tidak diukur dari jumlah yang diberikan, tetapi dari hati dan komitmen di balik persembahan tersebut. Dari kedua bacaan ini, kita diajak untuk merenungkan beberapa poin penting: Komitmen Total kepada Tuhan: Seperti 144.000 orang yang diselamatkan, kita dipanggil untuk memiliki komitmen total kepada Tuhan. Ini berarti hidup kita harus mencerminkan nilai-nilai kerajaan-Nya, di mana kasih, kebenaran, dan keadilan menjadi prioritas utama.
Makna Persembahan: Persembahan janda miskin mengajarkan kita bahwa yang terpenting bukanlah jumlah yang kita berikan, tetapi sikap hati kita. Apakah kita memberikan yang terbaik dari diri kita kepada Tuhan? Apakah kita bersedia mengorbankan kenyamanan kita demi pelayanan kepada-Nya dan sesama? Keberanian untuk memberi seperti Janda miskin menunjukkan keberanian untuk memberi meskipun dalam keadaan kekurangan. Ini mengingatkan kita bahwa Tuhan tidak melihat dari segi materi, tetapi dari ketulusan dan keikhlasan hati kita dalam memberi. Memberi seluruh nafkahnya berarti juga memberi dengan seluruh hidup dan dirinya sekaligus. Itu berarti pemberian itu selalu didasarkan pada sebuah keiklasan dan kejujuran.
Tindakan inilah yang membuat memberi itu menjadi sebuah tindakan kebajikan bagi semua kita. Jika kita memberi dengan penuh iklas maka kebajikan ini akan mendapatkan balasannya pada waktunya. Tapi jika memberi itu karena ada apanya, maka kita tidak akan mendapatkan lagi buah berkatnya tetapi kegagalan dalam hidup. Maka marilah kita belajar untuk semakin hari diberi kekuatan untuk memampukan kita memberi dengan penuh ketulusan secara khusus bagi mereka yang membutuhkan bahkan memberi diri kita sepenuhnya kepada Tuhan.
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: kita adalah murid-murid Tuhan yang telah menjadi saksi-saksi kebenaran bagi dunia. Kedua, salah satu kesaksian yang kita lakukan adalah dengan tindakan memberi. Memberi dengan ketulusan dan kejujuran menjadi bekal kebaikan bagi semua yang menerima dan memberi. Ketiga, dan seperti seorang janda miskin itu yang memberi seluruh nafkahnya, kita pun seharusnya mampu memberi diri seluruhnya kepada Tuhan sebagai persembahan yang baik di hadapan Tuhan.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.