Pengobatan Hiperteroid dan Kontrol Rutin Yohana Dijamin Penuh Program JKN

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo

TRIBUNFLORES.COM, ENDE - Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat di Indonesia. 

Hampir seluruh masyarakat Indonesia sudah terdaftar dan membuktikan sendiri manfaat dari program ini. Yohana Y. Sere merupakan salah satu peserta yang telah merasakan manfaat dari program JKN.

Ibu rumah tangga asal Desa Labuan Bajo, Kecamatan Komodo ini telah didiagnosis mengidap penyakit hipertiroid sejak tahun 2016.

Penyakit ini terjadi ketika kelenjar tiroid melepaskan terlalu banyak hormon dalam aliran darah. Ketika kadar hormon tiroid dalam tubuh terlalu tinggi, maka proses metabolisme akan berlangsung makin cepat dan dapat memicu berbagai gejala. 

Pada awalnya, Yohana merasa nafsu makannya meningkat, namun hal itu justru berbanding terbalik dengan berat badannya yang turun secara drastis. Setelah menjalani pemeriksaan, ia didiagnosa terkena penyakit hipertiroid dan harus menjalani perawatan di rumah sakit. 

Setelah menyelesaikan perawatan di rumah sakit, Yohana masih diwajibkan untuk kontrol rutin enam bulan sekali. Namun, setelah merasa kondisinya mulai membaik dan berat badannya sudah kembali normal, Yohana memutuskan untuk tidak melanjutkan kontrol.

“Setelah kurang lebih tiga tahun rutin kontrol, saya kemudian memutuskan untuk berhenti. Tapi kemarin saya drop karena kelelahan yang berlebihan, sampai saya merasa kesulitan untuk berjalan. Awalnya, saya khawatir penyakit saya kambuh lagi. Tapi, dari hasil cek darah ternyata penyakit hipertiroid saya sudah sembuh dan besok saya sudah dibolehkan untuk pulang,” tutur Yohana, Rabu, 20 November 2024.

Yohana mengisahkan, selama dirawat di rumah sakit dirinya benar-benar diperhatikan oleh dokter dan perawat yang sering datang untuk memastikan kondisinya perlahan membaik. 

Dirinya juga tidak merasakan adanya perbedaan pelayanan yang diberikan kepada pasien mandiri dan pasien BPJS Kesehatan. Begitu pula dengan sesama peserta JKN, meskipun jumlah premi yang dibayarkan berbeda sesuai kelas, pelayanan kesehatan yang diberikan tetap sama, yakni sesuai dengan indikasi medis. Semua pasien diperlakukan setara tanpa memandang status atau latar belakang. 

Dirinya juga mengungkapkan, pengalamannya sebagai peserta Program JKN selalu memuaskan. Hal itu membuatnya tidak pernah merasa ragu untuk mengakses layanan di fasilitas kesehatan dengan status kepesertaan JKN yang dimilikinya.

“Saya sangat bersyukur dengan adanya program JKN ini, saya bisa tertolong dari segi kesehatan maupun finansial. Seluruh biaya perawatan, obat-obatan, hingga kontrol rutin yang sudah saya jalani ditanggung sepenuhnya. Hal ini memberikan saya semangat untuk sembuh, karena saya bisa sepenuhnya fokus pada kesehatan saya, tanpa harus khawatir akan biaya pengobatan,” kata Yohana.

Dengan pengalaman yang berharga ini, Yohana merasa pentingnya Program BPJS Kesehatan sebagai perlindungan kesehatan untuk masyarakat.

“Saya berterima kasih kepada BPJS Kesehatan, karena setiap saya membutuhkan layanan kesehatan, prosesnya selalu terasa mudah dan cepat. Salah satunya, ketika melakukan pendaftaran pelayanan saya hanya perlu menunjukkan NIK yang ada di KTP dan saya sudah bisa mendapatkan perawatan sesuai dengan indikasi medis saya,” ujar Yohana.

Yohana juga tidak lupa mengajak seluruh masyarakat yang belum terdaftar sebagai peserta program JKN untuk segera bergabung, sehingga bisa mendapatkan akses kesehatan yang layak dan memadai tanpa khawatir beban finansial pembiayaan kesehatan. 

Karena pada dasarnya BPJS Kesehatan menerapkan prinsip gotong royong, dimana yang sehat membantu yang sakit.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News