Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Katolik Jumat 13 Desember 2024, Hikmat Allah

Mari simak renungan Katolik Jumat 13 Desember 2024.Tema Renungan Katolik yaitu hikmat Allah.Renungan katolik disusun oleh Bruder Pio Hayon SVD.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-BRUDER
Br. Pio Hayon, SVD.Mari simak renungan Katolik Jumat 13 Desember 2024.Tema Renungan Katolik yaitu hikmat Allah.Renungan katolik disusun oleh Bruder Pio Hayon SVD. 

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai  sejahtera untuk kita semua. Ketika berhadapan dengan situasi atau manusia yang sombong karena memiliki banyak harta, kita cukup menjadi bijaksana saja. Mengapa karena hanya dalam hikmat akan kebijaksanaan itulah kita dapat menghadapi situasi yang kita hadapi dengan baik. Itulah kekuatan hikmat itu sendiri. Apalagi itu adalah hikmat Allah, kita hanya bisa tunduk dan melaksanakannya.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Hari ini, kita merayakan Peringatan Santa Lusia, perawan dan martir, yang dikenal karena iman dan keberaniannya dalam menghadapi tantangan. Bacaan dari Yesaya dan Injil Matius mengajak kita untuk merenungkan bagaimana hikmat Allah bekerja dalam hidup kita, serta bagaimana kita dapat meneladani Santa Lusia dalam kesetiaan kita kepada Tuhan. Dalam bacaan dari Yesaya (Yes. 48:17-19), Tuhan mengingatkan umat-Nya bahwa Dia adalah pengajar yang setia, yang menunjukkan jalan yang benar. Tuhan ingin umat-Nya mengikuti hikmat-Nya agar hidup mereka berbuah. Dia menginginkan agar kita hidup dalam ketaatan dan kesetiaan, sehingga kita dapat mengalami berkat-Nya.

Refleksi kita atas bacaan Yesaya ini adalah : Apakah kita terbuka untuk mendengarkan hikmat Tuhan dalam hidup kita? Dalam situasi sulit, kita seringkali tergoda untuk mengambil jalan pintas. Mari kita berdoa agar Tuhan membukakan hati dan pikiran kita untuk mengikuti petunjuk-Nya, bahkan ketika jalan yang Dia tunjukkan tampak sulit atau tidak populer. Sedangkan dalam Injil Matius (Mat. 11:16-19) menggambarkan bagaimana Yesus mengkritik generasi yang tidak mau menerima hikmat-Nya. Dia membandingkan mereka dengan anak-anak yang tidak puas, terlepas dari cara yang dilakukan.

Ini menunjukkan bahwa kadang-kadang, kita menolak hikmat Tuhan karena tidak sesuai dengan harapan atau keinginan kita. Atas dasar ini maka permenungan kita:  Apakah kita mau membuka hati kita untuk menerima ajaran Tuhan, meskipun itu sulit? Santa Lusia adalah contoh nyata dari seseorang yang setia kepada iman, bahkan hingga titik pengorbanan. Mari kita meneladani keberanian dan keteguhan hatinya dalam menjalani hidup sebagai pengikut Kristus.

Santa Lusia dikenal karena kesetiaannya kepada Tuhan, meskipun menghadapi penganiayaan. Dia memilih untuk tetap teguh pada imannya, menunjukkan bahwa hikmat Allah mengajarkan kita untuk hidup dengan integritas dan keberanian, terlepas dari tantangan di sekitar kita. Dalam hidup kita, kita mungkin menghadapi situasi di mana iman kita diuji. Mari kita bertanya pada diri sendiri: Apakah kita berani berdiri untuk apa yang kita percayai, seperti Santa Lusia?

 Apakah kita siap untuk berbagi kasih Kristus dengan orang lain, meskipun itu berisiko? Hari ini, kita diingatkan tentang pentingnya mendengarkan dan mengikuti hikmat Allah dalam hidup kita. Dengan meneladani Santa Lusia, kita dipanggil untuk hidup dalam kesetiaan, memiliki keberanian dalam iman, dan bersedia untuk berbagi kasih Tuhan dengan dunia di sekitar kita.

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Pesan untuk kita, pertama:  semua kita adalah pengikut Kristus yang membantun persekutuan bersama jemaat lainnya dalam iman akan Kristus dalam persekutuan gerejani. Kedua, namun tugas utama kita adalah memberi kesaksian tentang kabar sukacita Tuhan dengan setia dan keberanian. Ketiga, atas cara inilah kita semua layak menjadi murid-muridNya yang setia kepadaNya.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved