Misa Natal 2024

Teks Misa Natal Kedua Kamis 26 Desember 2024, Pesta Keluarga Kudus Nazaret

Mari simak teks misa Natal kedua Kamis 26 Desember 2024.Teks misa Natal kedua bersamaan dengan Pesta Keluarga Kudus Nazaret.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
GEREJA CENTRUM DANGA - Gereja Katolik Centrum Paroki Stellamaris Danga di Kota Mbay, Nagekeo, Flores, NTT. 

Istrimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu;  anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun  di sekeliling mejamu! (Refren) 

Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya TUHAN memberkati engkau dari Sion,  boleh melihat kebahagiaan Yerusalem  seumur hidupmu, (Refren) 

09. BACAAN KEDUA (1Yoh. 3:1-2,21-24) 

L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes.

Saudara-saudari, lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia. Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita 
adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah, dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari padaNya, karena kita menuruti segalaperintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya. Dan inilah perintah-Nya itu:supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihisesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita. Barangsiapa menurutisegala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita. 
Demikianlah Sabda Tuhan.  
U  : Syukur kepada Allah.  

10. ALLELUIA (Kol. 3:15a,16a) 

P : Alleluia 
U : Alleluia 
P : Semoga damai sejahtera Kristus menguasai hatimu,* semoga Sabda Kristus dengan segala kekayaannya tinggal di antara kamu. 
U : Alleluia 

11. INJIL (Luk. 2:41-52) 

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Lukas.  Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil.  Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu. Sehabis hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya. Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka. Karena mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem sambil terus mencari Dia. Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepadamereka. Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya. Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya: "Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau." Jawab-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?" Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakanNya kepada mereka. Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibuNya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya. Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia. 
P : Demikianlah Injil Tuhan.  
U  : Terpujilah Kristus.  

12. RENUNGAN SINGKAT 

Kita barusan mendengarkan kisah satu-satunya dalam Injil yang berbicara tentang Keluarga Kudus Nazareth secara utuh, khususnya ketika Yesus sudah beranjak dewasa. Di dalamnya digambarkan momen orangtua mencari dan menemukan kembali anak mereka. Kita refleksikan satu dua hal dari kisah ini untuk kehidupan iman dan keluarga kita.  Pertama, orangtua dan tanggungjawab kehidupan iman anak. Dalam Injil diceritakan bahwa Keluarga Kudus Nazaret melakukan kewajiban ziarah ke Yerusalem pada hari raya. Tidak disebutkan hari raya apa, namun mereka diwajibkan untuk berziarah setidak-tidaknya untuk merayakan tiga dari tujuh pesta besar keagamaan Yahudi. Ziarah ini terjadi karena hanya ada satu Bait Allah di seluruh Israel yaitu di Yerusalem. Itulah sebabnya, semua orang terutama lelaki dewasa, diwajibkan mengunjungi Yerusalem. Kita pun bisa mengerti perjuangan keluarga Nazaret karena jarak antara Nazaret dan Yerusalem sangat jauh (diperkirakan mencapai 140 km). Namun demikian, mereka tidak menyerah. Yesus pun diperkenalkan kepada hal-hal keagamaan ini yang memang membutuhkan perjuangan.  Apa yang diperbuat oleh keluarga Kudus Nazaret ini bisa menjadi teladan bagi kita dalam membangun iman keluarga dan iman anak. Di zaman kini, keluarga keluarga mendapatkan tantangan yang amat berat dalam kehidupan berkeluarga. Kemajuan teknologi digital yang mencengangkan, membuat banyak orang melupakan kebiasaan berdoa dan kegiatan-kegiatan rohani lainnya yang dirasakan kurang menarik lagi. Situasi ini bisa membuat keluarga terutama orangtua menjadi putus asa atau tidak peduli dengan kehidupan iman dalam keluarga atau kehidupan iman anak. Kita diajak untuk kembali memperhatikan hal ini. Kita bisa berdoa bersama dalam keluarga dan memperkenalkan anak-anak dengan hal-hal rohani. Kita ajak anak-anak kita untuk berdoa. Kadangkala kita juga mesti mengajak pasangan kita (suami atau istri) untuk berdoa. Keluarga hanya akan bisa bertahan kalau keluarga itu mendekatkan diri kepada Tuhan, karena Tuhanlah yang mempersatukan suami dan istri. Keluarga yang berdoa bersama akan bertahan bersama melewati tantangan hidup.  Kedua, orangtua dan anak yang hilang. Injil menceritakan dengan amat jelas bahwa Yesus ketinggalan di Yerusalem. Ketika pulang dari perayaan, masing-masing mengira bahwa Yesus bisa berada di antara rombongan anak-anak yang berjalan di depan, atau pada rombongan ibu-ibu yang menyusul anak-anak atau pada rombongan bapak-bapak yang berjalan bagian paling belakang. Yusuf dan Maria baru mengetahui bahwa Yesus tertinggal ketika mereka berupaya mencari-Nya. Mereka tidak saling mempersalahkan satu sama lain, tetapi dengan tekun mencari-Nya. Mereka harus kembali ke Yerusalem dengan harapan akan menemukan Yesus. Tentu mereka kelelahan tetapi demi menemukan anak, mereka berkorban. Ternyata, baru pada hari ketiga mereka menemukan Yesus.  Kisah ini mengajarkan keluarga-keluarga kita untuk saling mencari untuk bersatu. Kadangkala kesibukan harian kita membuat kita melupakan satu sama lain. Dunia kita yang fokus pada ekonomi, membuat kita kelelahan ketika kita berjumpa di rumah. Kita kurang memiliki waktu bersama dalam keluarga. Kalau pun waktu bersama itu ada, bisa jadi semua kita sibuk dengan urusan masing-masing. Anak-anak kita pun hilang dari kita karena mereka sibuk dengan urusan dunia online. Mereka lebih aktif di dunia online daripada berada bersama keluarga. Semoga keluargakeluarga kita dan kita semua kembali menemukan cara untuk bersatu, berbincang bersama, makan bersama dan tertawa bersama-sama. Kebersamaan dalam keluarga akan menyatukan keluarga itu sendiri dan akan membuat keluarga saling mengenal dengan baik. Semoga Tuhan menguatkan niat keluargakeluarga terutama yang sekarang sedang berada dalam situasi sulit untuk saling mencari, saling memaafkan dan saling membangun lagi. Tuhan memberkati.  

13. HENING SEJENAK 
14. SYAHADAT  

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada 
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa….. 

15. DOA UMAT  

P : Saudara-saudari, sebagai satu keluarga besar, marilah kita berdoa kepada Allah, Bapa kita:  
P : Bagi Gereja Kristus. Kita berdoa bagi Gereja agar berkembang menjadi keluarga besar yang dilandasi oleh cinta kasih dan persaudaraan. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi para bapak dan ibu. Kita mohonkan kepada Tuhan agar para bapak dan ibu sanggup bertahan menghadapi berbagai kesulitan, dalam usaha mendidik dan memenuhi kepentingan hidup dan masa depan anak-anak mereka. Semoga para suami-istri tetap memelihara ikatan cinta kasih dan kesetiaan satu sama lain. Marilah kita mohon…  
P : Bagi orang muda. Semoga orang muda kita tetap setia akan nilai-nilai Injil di tengah arus zaman yang amat pesat ini. Semoga mereka membangun pandangan hidup dan sikap pribadi untuk mempersiapkan masa depan dengan bebas dan bertanggung jawab. Marilah kita mohon… 
P : Semoga orangtua tunggal tidak merasa sendirian dalam membesarkan anak-anak yang dipercayakan Tuhan kepada mereka. Dan semoga anak-anak yang ditelantarkan mendapatkan kasih sayang dari semua orang di sekitarnya. Marilah kita mohon…  
P : Bagi keluarga kita masing-masing. Kita mohon berkat Tuhan agar dengan tuntunan-Nya dan teladan Keluarga Kudus Nazaret, kita selalu membangun niat-niat yang baik untuk menciptakan suasana rumah yang beriman, akrab, terbuka, dan penuh kasih. Marilah kita mohon… 
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.  
[hening sejenak lalu lanjut]. 
P : Allah, Bapa yang mahabaik, demikianlah permohonan yang kami sampaikan kepada-Mu sebagai ungkapan harapan dan cita-cita kami akan keluarga bahagia seperti yang Engkau kehendaki. Berkenanlah mengabulkannya, ya Bapa, sebab semua ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.  
U : Amin 

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved