Libur Natal Tahun Baru

Pelni Siapkan Pelayanan Mudik Gratis untuk Natal dan Tahun Termasuk NTT, Berikut Rutenya

PT Pelni (Persero) menyiapkan pelayanan mudik gratis pada libur Natal dan tahun baru (Nataru) tahun 2024 secara nasional, termasuk Provinsi NTT. 

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
PENUMPANG - Tampak penumpang hendak naik ke kapal penumpang milik PT Pelni, KM Awu dari Pelabuhan Tenau Kupang ke Pelabuhan Kalabahi, Alor. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

TRIBUNFLORES.COM, KUPANG  - PT Pelni (Persero) menyiapkan pelayanan mudik gratis pada libur Natal dan tahun baru (Nataru) tahun 2024 secara nasional, termasuk Provinsi NTT. 

Mudik gratis itu akan membawa penumpang ke pelabuhan tujuan yang ditetapkan dalam arus mudik gratis tahun 2024. Pelni mendapat penugasan dari Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan. 

PT Pelni menyiapkan 3.100 tiket gratis untuk 13 lintasan pelayaran kapal penumpang Pelni. Setiap pelabuhan mendapat kuota tiket penumpang. 

13 rute itu adalah Batam - Belawan, Manokwari - Sorong, Ende - Kupang, Bitung - Sorong, Timika - Tual, Tanjung Priok - Maumere, Jayapura - Serui, Jayapura - Biak, Makasar - Maumere, Makasar - Balikpapan, Jayapura - Nabire, Ambon - Tual.

Baca juga: Jadwal Kapal Pelni KM Wilis Hingga 14 Januari 2024, Semua Rute

 

Masyarakat bisa memperoleh tiket melalui aplikasi Pelni secara online atau bisa mendatangi kantor Pelni terdekat agar mendapat informasi mengenai syarat untuk pembelian tiket. 

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT PELNI (Persero), Anik Hidayati mengatakan, saat ini terus dilakukan persiapan menjelang mudik terus dilakukan. Pemetaan bahkan sudah dilakukan pasca pandemi covid-19. 

"Kita sudah punya pola. Untuk wilayah-wilayah yang melakukan Natal kita akan melakukan beberapa perubahan yaitu re-road," kata Anik, Rabu 18 Desember 2024.

Beberapa kapal yang sebelumnya tidak melintasi rute itu, dirubah agar bisa melintas seperti dalam kesepakatan bersama Kementerian Perhubungan. Kapal itu akan mengambil rute pada saat Nataru. 

Secara keseluruhan ada 15 kapal yang berubah rute layar. Adapun kapal-kapal itu adalah KM Ciremai, Dobonsolo, Ngapulu, Labobar, Dorolonda, Sinabung, Lambelu, Awu, Binaya. 

"Penambahan frekuensi itu KM Kelud. Itu kan dari Jakarta, Batam dan Medan. Itu yang dari Batam ke Medan ini banyak. Sekarang dari Batam balik lagi ke Medan. Rute ini padat," katanya. 

Kemudian perbantuan dua kapal yakni KM Lawit dan Tidar akan persiapan mengisi rute-rute yang selama ini digunakan KM Umsini. Karena KM Umsini tahun  ini tidak berlayar pasca kejadian terbakar di Makasar. 

Program mudik gratis itu, kata dia, setiap tahun selalu ada. Selain Nataru, ada juga untuk lebaran. 

"Jumlahnya memang terbatas yang di bagi ke beberapa wilayah yang masyarakatnya merayakan hari raya keagamaan," kata Anik Hidayati. 

Nantinya, kata Anik, setiap penumpang yang sudah memenuhi persyaratan akan dihubungi Pelni. Dari situ, setiap pelayaran kapal Pelni akan membawa beberapa penumpang dari total alokasi yang ada. 

Anik Hidayati juga merespons mengenai kuota yang diberikan bagi wilayah NTT dalam mudik Nataru. Evaluasi bersama pihak terkait dilakukan selama periode waktu pelaksanaan mudik itu berlangsung. 

Evaluasi itu menyangkut rute dan ketersediaan kapal yang dioperasikan PT Pelni. Pihaknya akan melihat kondisi mudik Nataru kali ini termasuk NTT, agar dilakukan evaluasi. Dengan ini, maka pada periode mudik Nataru kali berikut bisa ditambah alokasi rute mudik gratis hingga ke wilayah NTT. 

"Dari data yang ada, kami terus evaluasi, terus analisa, apakah ada perubahan lagi atau tidak," katanya. 

Seperti halnya KM Awu yang melayani rute Kupang - Alor dan beberapa wilayah lainnya. Pelayaran dari Kupang ke Alor maupun sebaliknya mengalami lonjakan cukup signifikan pada masa jelang Nataru. Bahkan diatas 30 persen. 

Artinya, pertumbuhan penggunaan transportasi laut oleh masyarakat semakin tinggi. Anik Hidayati berkata, khusus Alor akan ada tambahan satu kapal dari sebelumnya tiga kapal Pelni yang sering menyinggahi pelabuhan di Kabupaten Alor. 

Anik menegaskan, setiap kapal yang dioperasikan Pelni memiliki standar operasional keselamatan. Komponen keselamatan seperti baju pelampung bahkan diberi tambahan atau persiapan 30 persen dari total kapasitas kapal. 

Pada proyeksi tahun ini, Pelni memperkirakan jumlah penumpang berjumlah 507 ribu selama mudik ini. Perkiraannya secara nasional arus mudik dimulai H-6 atau pada tanggal 19/12/2024. Kemudian arus balik pada 6/1/2025.

Anik Hidayati menyebut, kenaikan penumpang per tiap kapal meningkat tapi pada rata-rata terjadi penurunan penumpang. Sebab, saat ini hanya ada 25 kapal dari total keseluruhan ada 26 armada angkutan penumpang. 

Tahun sebelumnya, terdapat 465 penumpang dari kapal penumpang, ditambah 93 ribu penumpang dari kapal perintis. 

"Turun 9,2 persen. Proyeksi tahun ini, bukan karena permintaan yang turun tapi karena jumlah kapal yang berkurang," kata dia. 

Anik menjelaskan bagi beberapa wilayah yang merayakan Nataru, PT Pelni telah melakukan perubahan, yaitu reroute dengan beberapa kapal yang semulanya tidak melalui wilayah-wilayah itu akan dirubah rutenya sesuai kesepakatan Kementerian Perhubungan.

"Akan kami tentukan kapal-kapal mana yang akan melakukan reroute. Contohnya penambahan rute atau deviasi 12 kapal, penambahan frekuensi satu kapal dan penambahan pembantuan kapal ada dua kapal. Jadi totalnya ada 15 kapal," jelas Anik.

Adapun pelabuhan keberangkatan terpadat yaitu, Makassar (36. 819), Ambon (29.209), Batam (25.353), Jayapura (22.209), dan Belawan (20.510). Kemudian pelabuhan kedatangan terpadat yaitu, Makassar (34.792), Ambon (29.229), Batam (23.443), Surabaya (20.212), dan Belawan (22.133).

Pelni menekankan pada aspek keselamatan maupun kenyamanan penumpang hingga kapal itu sendiri. Pelni sendiri memiliki 25 kapal penumpang yang selama ini beroperasi di Indonesia. 

Beli Kapal Baru 

PT Pelni segera membeli tiga kapal baru. Terakhir PT Pelni membeli kapal baru pada tahun 2008. Sejak itu, belum ada penambahan kapal baru oleh PT Pelni. 

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT PELNI (Persero), Anik Hidayati menjelaskan, alokasi pembelian tiga kapal baru itu senilai Rp 4,5 triliun. Satu kapal dihargai Rp 1,5 trilliun. 

Anik Hidayati mengatakan, dalam waktu dekat akan uang muka pembelian tiga kapal baru itu segera direalisasikan. Anggaran itu merupakan Penyertaan Modal Negara (PMN) dari Kementerian Keuangan. Proses itu, menurut dia berlangsung sejak akhir tahun 2022 dan baru disetujui pemerintah tahun ini. 

"Tapi itulah yang harus kami lakukan, untuk bisa melakukan peremajaan kapal-kapal ini, yang 26 itu sebagian harus diganti," kata Anik Hidayati, di Pelabuhan Kalabahi, Alor. 

Dari 26 kapal penumpang Pelni, satu kapal yakni KM Umsini saat ini tidak bisa beroperasi pasca mengalami kejadian pada beberapa waktu lalu. Sehingga, hanya ada 25 kapal penumpang Pelni yang beroperasi. 

Dalam catatan PT Pelni, terdapat 12 kapal yang sudah berusia 39 tahun. Alasan penggantinya, karena mempertimbangkan kelaikan operasi kapal. Adapun usia maksimum pengoperasian kapal adalah 40 tahun. 

Semakin mendekatnya batas usia kelaikan kapal itu, Anik Hidayati berharap kapal-kapal yang ada itu tetap beroperasi normal. Sebab, pembuatan sebuah kapal baru membutuhkan waktu hingga tiga tahun. 

Dia bilang, kapal-kapal milik PT Pelni tidak banyak di perusahaan perkapalan. Sehingga prosesnya cukup panjang. Desain sebelah kapal baru bisa memakan waktu hingga satu tahun. 

"Terakhir kita kapal yang miliki itu KM Gunung Dempo. Jadi dari 2008 sampai 2024 itu kekosongan, tidak ada investasi baru untuk pengadaan kapal," ujar dia. 

Targetnya kapal baru itu baru bisa selesai pada akhir tahun 2027 untuk satu kapal. Dia meminta dukungan dari masyarakat dan semua pihak mengenai hal itu. 

Anik Hidayati tidak mengetahui alasan peremajaan baru dilakukan pada masa saat ini. Dia berharap agar proses penggantian kapal penumpang baru itu terus dilakukan. 

Dia menjelaskan, saat ini sedang dilakukan juga penelitian untuk melihat tingkat kebutuhan masyarakat dan menyesuaikan dengan kondisi geografis wilayah tersebut. 

Dari situ, bisa diketahui tipe kapal yang cocok untuk bisa masuk hingga ke daerah-daerah yang dianggap sulit untuk kapal Pelni melakukan pelayanan. 

"Indonesia ini memiliki pelabuhan dengan berbagai macam kondisi. Kalau Kalimantan itu dangkal, pasang surut. Kalau wilayah timur tentu lebih dalam, tapi tidak dilengkapi dermaga sesuai," ujar dia. 

Misalnya, kata dia, kapal PT Pelni paling kecil 120 meter, maka ukuran dermaga harus dua kali lipat atau sekitar 200 meter. Dengan penelitian itu dimaksudkan agar kapal yang disiapkan sesuai dengan dermaga yang sudah ada untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. 

"Kita juga mensupport yang dicanangkan pemerintah saat ini yaitu konektivitas sumber-sumber pangan, dan mendukung pertumbuhan wilayah Indonesia, kita harus mendukung dengan mobilisasi semakin sering," ujar Anik Hidayati. 

Dengan total 17 ribu pulau di Nusantara, fungsi kapal menjadi penting sebagai alat penyambung antarwilayah kepulauan. Idealnya, untuk menghubungkan semua dermaga di Indonesia membutuhkan 75 kapal penumpang. 

"Kisarannya 75 kapal. Idealnya. Supaya bisa crossing dan frekuensi kapal Pelni singgah wilayah yang kita lalui itu bisa lebih sering," katanya. 

Selama ini, kapal-kapal penumpang Pelni hanya mampu menyinggahi satu kali dalam dua pekan untuk tiap dermaga. Seperti halnya yang terjadi di berbagai pelabuhan yang ada di NTT. 

Jika jumlah kapal bisa terpenuhi sampai 75 unit, maka bisa dilakukan penggantian. Jadi, kapal yang berangkat segera terisi jadwal kapal lainnya yang tiba di pelabuhan yang sama. Maka masyarakat tidak perlu menunggu hingga dua pekan. 

"Dengan cara crossing seperti maka tiap daerah itu bisa disinggahi kapal Pelni itu seminggu sekali," ujar dia. 

Ende Paling Banyak 

Kepala Kantor Pelni Cabang Kupang, Harianto Sembiring mengatakan, pada momentum pelayaran Nataru, biasanya penumpang paling banyak berangkat dari Kabupaten Ende. 

"Kalau arus balik nanti itu arah Kalimantan dari berbagai pelabuhan di NTT. Karena mereka sudah selesai cuti dan lain sebagainya," katanya. 

Biasanya, jumlah kepadatan penumpang akan terjadi pada H-3 menjelang perayaan natal. Kepadatan itu bersamaan dengan perayaan tahun baru. Sementara arus balik, akan berlangsung pada H+3.

Dia menjelaskan, saat ini sudah ada 6 kapal PT Pelni yang beroperasi di wilayah NTT. Kapasitas semua kapal itu dari 500-2000 penumpang. 

Menghadapi Nataru 2024, Pelni menambah satu armada angkutan laut yakni KM Lambelu. Rute kapal itu dari Kupang - Larantuka -  Maumere - Lewoleba - Bau-bau - Makasar -  Pare-pare - Balikpapan - Pantoloan - Nunukan - Tarakan. 

Selain tambahan dari KM Lambelu, ada 6 kapal yang selama ini melintas di NTT. Keenam kapal itu diantaranya KM Wilis dengan rute Kupang - Kalabahi - Ende - Waingapu - Bima - Labuan Bajo - Makasar - Batulicin. 

Kemudian, KM Awu dengan rute Kalabahi -  Kupang - Ende - Waingapu - Bima - Benoa -  Surabaya - Kumai. KM Bukit Siguntang dengan rute Kupang -  Lewoleba - Maumere - Makassar - Pare-pare - Balikpapan - Nunukan - Tarakan. 

Lalu, KM Tidar dengan rute Kupang -  Maumere - Larantuka - Lewoleba - Bau bau - Makassar -  Surabaya -  Tanjung Priok - Kijang. KM Binaiya dengan rute Makasar - Ende - Waingapu - Bima - Benoa. Selanjutnya, KM Sirimau dengan rute Kupang -  Lewoleba - Maumere - Bau-bau -  Kwanci - Ambon - Sorong - Manokwari. 

Pilih Naik Kapal Pelni Libur Nataru 

Sejumlah penumpang di Provinsi NTT memilih berlayar menggunakan kapal-kapal milik PT Pelni pada mudik libur Nataru, meski beberapa rute kapal tidak menggunakan alokasi mudik gratis yang disiapkan pemerintah. 

Seperti halnya pelayaran KM Awu tujuan Kupang - Alor dan sebaliknya. Jumlah penumpang meningkat drastis. Dari Kupang ke Alor, Senin (16/12/2024), KM Awu membawa 829 penumpang. Jumlah itu meningkat dari biasanya 300-an penumpang. 

Nasrijal, misalnya, seorang penumpang yang ikut dalam pelayaran KM Awu Kupang - Alor. Dia mengatakan setiap kali liburan hari raya keagamaan, dirinya lebih memilih naik dengan KM Awu. Sebab, harganya sangat terjangkau dan nyaman saat berlayar serta keamanan penumpang bersama barang bawaan selalu terjamin.

"Saya sudah berulang kali naik KM Awu, pokoknya setiap kali liburan pasti saya dan teman-teman cari kapal Pelni saja," kata mahasiswa program studi Kesehatan Gigi di Poltekkes Kemenkes Kupang itu, Senin. 

Pria berusia 21 tahun itu, mengaku memilih KM Awu karena pelayanan seperti diberi makan saat pelayaran dari Pelabuhan Tenau, Kupang ke Alor yang memakan waktu 12 jam pelayaran.

"Kalau untuk makanan di sini, sangat standar karena menunya lengkap, ada ikan, sayur-sayuran, dan daging. Kemudian porsinya lumayan banyak dan biasanya kami diberi makan tiga kali sehari," terang pria asal Desa Baranusa, Kecamatan Pantar Barat, Kabupaten Alor itu.

Penumpang lainnya, Umiyati Goro (45), menambahkan kapal milik Pelni itu sudah berjalan bagus. Menurut Umiyati, sejak dia masih bersekolah, kapal tersebut yang selalu beroperasi ke Alor.

"Sejak saya sekolah, hanya ini kapal saja yang selalu melayani kami. Itu sudah dari dulu dan setiap kali libur sekolah pasti kami naik kapal Pelni karena menyesuaikan dengan uang yang dikirim orang tua saat itu," kata Umiyati.

Dia berharap KM Awu bisa beroperasi seminggu sekali agar memudahkan masyarakat dan mahasiswa yang hendak ke Kupang maupun sebaliknya pulang ke Alor. 

Umiyati meminta pemerintah agar segera membuka rute pelayaran ke Pulau Pantar sehingga masyarakat tidak lagi menumpang perahu motor ke Kalabahi baru naik KM Awu menuju Kupang.

"Alhamdullilah kalau seminggu sekali beroperasi kami sangat bersyukur karena untuk harganya sangat terjangkau dibandingkan pesawat yang sulit dijangkau oleh masyarakat kecil," katanya.

Jenang 1 KM Awu, Nugroho Adi Yulianto, dalam pelayaran ke Alor menyebut, ada peningkatan penumpang. Apalagi pelayaran KM Awu ke Alor menjelang Nataru tahun ini adalah terakhir. 

"Kali ini ada peningkatan penumpang, jumlahnya ada 829 orang tujuan ke Alor karena Alor tujuan terakhir pelayaran di NTT," kata Nugroho. 

Nugroho menjelaskan rute pelayaran KM Awu dumulai dari Kumai, Kalimantan Tengah, Surabaya, Benoa, Bima, Waingapu, Ende, Kupang, Alor. Untuk tujuan Alor, KM Awu beroperasi dua minggu sekali.

Menurut Nugroho baru pertama kali penumpang tujuan Alor mengalami peningkatan. Padahal, normalnya berkisar antara 300-400 penumpang. 

"Selama saya bekerja di KM Awu, baru kali ini ya, jumlah penumpangnya banyak sepert ini. Ini karena pengaruh libur Nataru, makanya peningkatannya sangat signifikan, naik 100 persen," jelas Nugroho.

KM Awu, Nugroho berujar, sudah dilengkapi standar keamanan pangan diatas kapal seperti adanya sertifikat Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) yang berlaku sejak pertengahan 2024. Selain itu, tiga lainnya seperti KM Bukit Siguntang, KM Dorolonda, dan KM Kelud juga sudah dilengkapi sertifikat HACCP.

"Sebenarnya untuk HACCP ini, sudah diterapkan di luar negeri. Jadi HACCP itu bertujuan untuk memastikan keamanan pangan, mengidentifikasi risiko bahaya yang mungkin terjadi, mengevaluasi risiko bahaya tersebut, dan mengendalikan risiko bahaya dalam makanan," kata Nugroho.

Kepala Pelni Terminal Point Kalabahi Aris Andreas juga membenarkan terjadi peningkatan penumpang dari Alor ke Kupang. Biasanya total penumpang tidak lebih dari 400 orang. 

"Semalam ada 699 penumpang, biasanya 300-400 pada hari normal. Sekitar 85 persen turun Kupang," kat Aris. 

Dia bilang, meningkatnya jumlah penumpang itu karena menjelang libur akhir tahun. Penumpang bisa mendapatkan tiket di loket resmi Pelni atau memesan secara online. Harganya terjangkau atau Rp 111.000 untuk tujuan Alor - Kupang. 

Nahkoda KM Sabuk Nusantara 108 Laode Fadli mengatakan, penumpang yang ikut bersama pelayaran bersama kapal itu ikut meningkat. Kapal perintis itu biasanya membawa penumpang 100-200 orang. 

Namun, kata dia, mendekati libur Nataru, terjadi lonjakan. Bahkan lonjakan lebih dari 50 persen dari kapasitas kapal 450 penumpang. 
KM Sabuk Nusantara 108 melayani rute Kupang, Naikliu, Kalabahi, Baranusa, Balairung, Lewoleba, Menanga dan Atapupu. 

Selain memuat penumpang, kapal perintis itu juga mengangkut barang. Kapal rute Menanga, Solor Kabupaten Flores Timur menjadi paling banyak membawa barang kebutuhan bahan pokok. 

"Bahkan kemarin trip terakhir itu sampai 160 ton dari biasanya 100 ton," katanya. Laode Fadli menyebut, KM Sabuk Nusantara 108 tidak melayani rute angkutan mudik gratis pada momen Nataru kali ini. 

Suster Agustin Nahak, SSPS, yang juga salah satu penumpang KM Sabuk Nusantara 108 dari Kalabahi ke Atapupu, mengaku keberadaan tol laut atau kapal perintis itu bisa membantu masyarakat. 

Suster Agustin Nahak menyebut, kapal perintis seperti ini sangat membantu. Apalagi, pada situasi akhir tahun itu, cuaca yang tidak mendukung bisa mengakibatkan perjalanan antar pulau terganggu. Alternatif menggunakan kapal berukuran lebih besar menjadi pilihan utama. 

Dia berharap agar keberadaan kapal-kapal itu terus ada. Jika memungkinkan, kata dia, pemerintah bisa menambah kapal serupa untuk membantu masyarakat di NTT, yang merupakan wilayah kepulauan. 

"Yang paling bagus dan bisa menolong kami itu tol laut (perintis). Tol laut tidak ada berapa susahnya masyarakat," kata Suster Agustin Nahak. 

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Alor, Nus Adang menyampaikan terima kasih untuk PT Pelni yang sudah membantu masyarakat Alor, khususnya. Dia bilang, jika tahun depan terdapat penambahan kapal dari PT Pelni, akan sangat membantu masyarakat. 

Bahkan, kata dia, jika memungkinkan PT Pelni bisa menambah hingga 6 kapal angkutan penumpang dari saat ini ada 4 kapal. Nus Adang juga meminta ke depan pemerintah bisa mengalokasikan mudik gratis untuk lebaran maupun Nataru. 

"Kalau bisa NTT juga dikasih lebih banyak untuk lebaran dan Natal tahun baru," kata Nus Adang. 

Nus Adang mengatakan, banyak masyarakat Alor yang hendak keluar maupun datang, terutama musim libur tiba. Sehingga moda transportasi laut seperti yang disiapkan PT Pelni akan memberikan dampak sebagai akses transportasi.

Nus Adang mengaku, Pemkab Alor menyurati Kementerian Perhubungan dan Pelni untuk menambah lintasan kapal yang masuk ke Kabupaten Alor. (fan)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved