Berita Sikka

Kadin Sikka, Unipa dan Komunitas Tionghoa Maumere Bantu 186 Anak Stunting di Kecamatan Alok

Kegiatan bakti sosial (baksos) bertempat di kantor camat Alok. Data 186 anak penderita stunting tersebut tersebar di 4

Penulis: Nofri Fuka | Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/RANDY LIU
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sikka berkolaborasi dengan Universitas Nusa Nipa dan Komunitas Tionghoa Maumere menyalurkan bantuan untuk 186 anak penderita stunting di Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Senin 23 Desember 2024, Sekira Pukul 10.00 Wita. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sikka berkolaborasi dengan Universitas Nusa Nipa dan Komunitas Tionghoa Maumere menyalurkan bantuan untuk 186 anak penderita stunting di Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Senin 23 Desember 2024, Sekira Pukul 10.00 Wita.

Kegiatan bakti sosial (baksos) bertempat di kantor camat Alok. Data 186 anak penderita stunting tersebut tersebar di 4 kelurahan yakni Kelurahan Madawat sebanyak 92 anak, Kelurahan Kota Uneng, 36 anak, Kelurahan Nangalimang, 32 anak dan Kelurahan Kabor, 26 anak.

Ketua Kadin Sikka, Harry Japira dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Camat Alok yang sudah meluangkan waktu berkolaborasi dengan Unipa dan Komunitas Tionghoa Maumere menggelar kegiatan sosial tersebut. 

Menurutnya, baksos itu merupakan langkah kecil saja, tapi dampaknya besar sekali. 

Baca juga: Komunitas Tionghoa Maumere dan Kadin Sikka Bantu Korban Bencana Erupsi Gunung Lewotobi

 

 

"Kenapa? Karena kita mempertaruhkan 186 anak yang hari ini kita berikan bantuan. Ini bukan persoalan Pak Camat, ini bukan persoalan Pak Rektor, ini bukan persoalan Kadin, ini persoalan masa depan dari 186 anak-anak kita ini," terangnya.

Akhirnya ia sekali lagi mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah turut berpartisipasi dalam aksi sosial itu sebagai upaya mengurangi penderita stunting di Kabupaten Sikka.

"Pada kesempatan ini juga, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kadin Indonesia, Bapak Arsyad Rasid yang sudah ikut berkontribusi, dan juga Bapak Bobby Liyanto sebagai Ketua Kadin NTT. Kepada Provinsi NTT, pada komunitas Tionghoa Maumere, dan kampus Unipa," terangnya.

Perihal alasan diadakannya kolaborasi antara Kadin Sikka, Unipa dan Komunitas Tionghoa Maumere, Harry menyebut, pihaknya sudah sering berkolaborasi dalam melaksanakan sebuah kegiatan.

'Termasuk kemarin yang terakhir, bantuan untuk pengungsi Gunung Lewotobi. Kami sudah tujuh kali ke lokasi untuk bantu Pak. Dan kali ini, sebelum Natal, kami berusaha untuk membuat sesuatu di Kabupaten Sikka, khususnya di sekitaran kita ini," Jelasnya.

Ia menegaskan kolaborasi antar lintas sektor ini akan terus berlanjut.

"Dengan melakukan ini, kita yakin anak-anak kita, akan tercegah dari stunting dan membaik," tutupnya.

Perwakilan Komunitas Tionghoa Maumere, Koko Arifin pada kesempatan itu mengatakan bahwa sebagai Ketua Komunitas Tionghoa Maumere dirinya merasa terpanggil saat Pak Harry Japira mengusulkan agar pada momen itu pihaknya berkolaborasi dengan Kadin Sikka dan Unipa untuk sekedar meringankan beban orang tua yang mengasuh anak-anak stunting.

Dirinya sepakat dengan pernyataan Kadin Sikka bahwa masa depan anak-anak dipertaruhkan.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved