Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Katolik Jumat 27 Desember 2024, Ia Melihatnya dan Percaya
Mari simak renungan Katolik Jumat 27 Desember 2024. Tema renungan Katolik ia melihatnya dan percaya.Renungan katolik disiapkan untuk masa Natal 2024.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Oleh: Bruder Pio Hayon SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan Katolik Jumat 27 Desember 2024.
Tema renungan Katolik ia melihatnya dan percaya.
Renungan katolik disiapkan oleh Bruder Pio Hayon SVD.
Renungan katolik ada dibagian akhir artikel ini.
Baca juga: Teks Misa Minggu 29 Desember 2024 Pesta Keluarga Kudus Lengkap Renungan Harian Katolik
Jumat 27 Desember 2024 merupakan Pesta Santo Yohanes, Rasul dan Pengarang Injil, dengan Warna Liturgi Putih.
Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Jumat 27 Desember 2024 adalah sebagai berikut:
Bacaan Pertama 1 Yohanes 1:1-4
"Apa yang telah kami lihat dan kami dengar, itulah yang kami tuliskan kepada kamu."
Saudara-saudara terkasih, apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar dan kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan, dan kami raba dengan tangan kami; yakni firman hidup, itulah yang kami tuliskan kepada kamu.
Hidup telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya! Dan sekarang kami bersaksi serta memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa, dan yang telah dinyatakan kepada kami.
Apa yang telah kami lihat dan kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, yakni Yesus Kristus. Semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 97:1-2.5-6.11-12
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Tuhan adalah Raja, biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita. Awan dan kekelaman ada di sekeliling-Nya, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan, kepada-Mu paduan para rasul bersyukur.
Bacaan Injil Yohanes 20:2-8
"Murid yang lain itu berlari lebih cepat daripada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur."
Pada hari Minggu Paskah, setelah mendapati makam Yesus kosong, Maria Magdalena berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus. Ia berkata kepada mereka, "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya, dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan."
Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat daripada Petrus, sehingga ia lebih dahulu sampai di kubur.
Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; tetapi ia tidak masuk ke dalam. Maka tibalah Simon menyusul dia, dan masuk ke dalam kubur itu.
Ia melihat kain kapan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain, dan sudah tergulung. Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu; ia melihatnya dan percaya.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Melihat dan percaya adalah salah satu ungkapan iman dari manusia atas karya Tuhan dalam hidup. Karena iman kita akan Allah terlahir lewat hal-hal yang tampak dan yang tak tampak dan yang menghantar kita pada iman akan Allah.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
ada hari ini, kita merayakan Pesta Santo Yohanes, Rasul dan Penulis Injil. Bacaan dari Surat Pertama Yohanes dan Injil Yohanes mengajak kita untuk merenungkan tema iman dan pengenalan kita terhadap Yesus Kristus, Sang Sabda yang hidup.
Dalam bacaan ini, Yohanes (1 Yohanes 1:1-4) membuka suratnya dengan penegasan tentang pengalaman langsungnya dengan Yesus. Ia berbicara tentang "Sabda kehidupan" yang telah dilihat, didengar, dan dirasakan. Pengalaman ini tidak hanya bersifat pribadi, tetapi juga mengajak kita untuk berpartisipasi dalam persekutuan yang lebih dalam dengan Allah dan satu sama lain. Yohanes menekankan bahwa tujuan dari kesaksiannya adalah agar kita memiliki sukacita yang sempurna.
Ini menunjukkan bahwa iman bukan hanya tentang pengetahuan, tetapi juga tentang pengalaman dan hubungan yang intim dengan Tuhan. Melalui pengenalan kita terhadap Yesus, kita diundang untuk menemukan sukacita sejati. Dalam Injil (Yohanes 20:2-8) ini, kita melihat momen penting ketika Maria Magdalena pergi ke kubur dan menemukan batu yang sudah terguling. Ia segera berlari untuk memberitahukan Petrus dan Yohanes. Ketika mereka datang dan melihat ke dalam kubur, Yohanes mencatat bahwa “ia melihatnya dan percaya.” Ini adalah saat kunci di mana iman mulai tumbuh dari pengalaman langsung.
Momen ini sangat menggugah, karena menunjukkan bagaimana penglihatan dan pengalaman dapat memicu iman.
Yohanes tidak hanya melihat kosongnya kubur tetapi memahami makna di baliknya: kebangkitan Yesus. Ini adalah panggilan bagi kita untuk melihat lebih dalam dalam hidup kita dan mengidentifikasi bagaimana Tuhan bekerja di sekitar kita. Pesta Santo Yohanes mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kita melihat dan percaya dalam kehidupan kita sehari-hari. Seperti Yohanes, kita diundang untuk mengalami Yesus secara langsung, bukan hanya melalui kata-kata, tetapi dalam tindakan dan hubungan kita dengan Dia.
Apakah kita telah membuka hati kita untuk mengalami kehadiran Yesus dalam hidup kita? Seperti Yohanes yang berbicara tentang pengalamannya dengan Sang Sabda, kita juga dipanggil untuk mencari dan menemukan Tuhan dalam pengalaman sehari-hari kita. Iman kita sering kali dipicu oleh pengalaman kita. Dalam situasi sulit atau saat kita merasa kehilangan, apakah kita mampu melihat dengan mata iman?
Yohanes melihat dan percaya; kita juga diajak untuk melihat tanda-tanda kehadiran Tuhan dalam hidup kita, terutama di masa-masa sulit. Yohanes menyatakan bahwa tujuan dari semua ini adalah agar sukacita kita menjadi sempurna. Dalam persekutuan kita dengan Allah dan satu sama lain, kita menemukan sukacita yang sejati. Apakah kita aktif dalam membangun persekutuan ini? Apakah kita berbagi pengalaman iman kita dengan orang lain?
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: pada pesta Santo Yohanes, mari kita berdoa agar kita diberikan mata iman untuk melihat kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Kedua, semoga kita dapat mengalami Yesus secara pribadi dan membagikan sukacita iman kita kepada orang lain. Ketiga, seperti Yohanes, kita dipanggil untuk tidak hanya menjadi saksi, tetapi juga untuk memperdalam hubungan kita dengan Sang Sabda yang hidup, sehingga iman kita semakin kuat dan penuh sukacita.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.