Banjir di Sikka

Ketua DPRD Sikka Tinjau Lokasi Banjir di Nangahale dan Talibura, Terima Keluhan Warga Soal Banjir

"Dulu sempat dibersihkan hanya menurut saya mereka agak keliru karena mereka bersihkannya ke arah sini tidak

|
Penulis: Nofri Fuka | Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/HO-IST
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sikka, Stefanus Sumandi, S.Fil meninjau lokasi terdampak banjir di Desa Nangahale dan Desa Talibura, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Kamis 2 Januari 2025 sore. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sikka, Stefanus Sumandi, S.Fil meninjau lokasi terdampak banjir di Desa Nangahale dan Desa Talibura, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Kamis 2 Januari 2025 sore.

Dalam kunjungan itu sebagaimana melansir live fb TRIBUNFLORES.COM, pria yang akrab disapa Stef Sumandi ini berkesempatan mendengar secara langsung keluhan warga yang terdampak banjir.

Salah seorang warga yang tak disebutkan namanya dalam live itu kepada Stef menyampaikan bahwa, soal pembuangan atau jalur air yang dibersihkan sejatinya tidak sesuai dengan kondisi lapangan.

Menurut pria tersebut, saluran air (drainase) yang dibersihkan atau dibuat pada waktu sebelumnya berada di lokasi yang buntu, harusnya saluran air atau pembuangan dipindahkan ke tempat yang lebih strategis sehingga dapat menjangkau sungai.

 

Baca juga: NTT Berpotensi Curah Hujan Tinggi pada Januari 2025, BMKG: Waspada Banjir & Tanah Longsor

 

 

 

"Dulu sempat dibersihkan hanya menurut saya mereka agak keliru karena mereka bersihkannya ke arah sini tidak ke arah kali," demikian kata dia sambil menunjuk ke lokasi dimaksud.

Ia melanjutkan, lokasi lain menurut pria tersebut lebih strategis karena memiliki kemiringan tanah yang lebih baik hingga dapat menjangkau sungai.

"Itu disana kemiringannya lebih bagus, tapi kalau di sinikan lebarnya hanya begini saja (sempit)," tandasnya.

Oleh karena akibat pembersihan saluran air yang tidak menjangkau sungai, banjir menjadi bencana musiman bagi warga. Tiap musim, rumah warga maupun fasilitas umum di daerah itu dilanda banjir.

Lokasi saluran air yang tidak tepat ini juga dibenarkan oleh seorang warga lainnya yang berdiri disamping Stef.

Kata dia, jalur air yang tidak menjangkau sungai menjadi bencana yang menyebabkan warga merugi karena rumah maupun barang lainnya terendam hingga hanyut terbawa banjir.

Mendengar curhatan warga tersebut, Stef menyebut bahwa setiap usulan yang disampaikan akan ditindaklanjuti.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved