Unika Santu Paulus Ruteng

Mahasiswi Unika Ruteng Ini Imbau Cerdas Bermedia Sosial, Jangan Umbar Hal Privasi di Medsos

Sikap tak ingin ketinggalan zaman seperti ini kadang menyebabkan manusia cenderung dikontrol oleh alat teknologi

|
Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/HO-IST
Edeltrudis Trinika Pawung, Mahasiswi Unika St Paulus Ruteng. 

Oleh: Mahasiswi Unika Ruteng, Edeltrudis Trinika Pawung 

TRIBUNFLORES.COM, RUTENG - Pada Era perkembangan zaman dan teknologi yang semakin pesat, manusia berlomba-lomba untuk beradaptasi atau hidup sesuai perkembangan zaman. Manusia tak ingin ketinggalan zaman, manusia selalu berupaya mengupdate dirinya dengan tuntutan zaman.

Sikap tak ingin ketinggalan zaman seperti ini kadang menyebabkan manusia cenderung dikontrol oleh alat teknologi yang canggih, salah satunya HP (Handphone).  

Menurut penulis hal ini merupakan masalah yang sangat serius. 

Bayangkan saja, seluruh manusia hanya fokus menggunakan HP. Bahkan, sekarang anak usia SD yang notabene masih terbilang dibawah umur pun sudah memiliki Handphone-nya masing-masing. 

 

Baca juga: Mahasiswi Unika Ruteng Ini Kupas Dampak Positif dan Negatif dari Childfree 

 

 

Fokus pada teknologi seperti ini akhirnya membuat manusia mengabaikan sisi hidup yang lain misalnya hidup sosial bermasyarakat.

Hadirnya Handphone memang membawa pengaruh positif bagi kehidupan namun pada sisi lain membawa dampak negatif.

Bagi pribadi tertentu yang bijak dalam menggunakan media sosial akan merasakan dampak positif dari bermedia sosial.

Namun bagi pribadi yang tidak bijak menggunakan teknologi tentunya akan merasakan dampak buruk bermedia sosial.

Kenyataan menunjukkan banyak manusia kadang salah menggunakan media sosial. 

Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman dalam penggunaan media sosial yang baik dan benar, adanya keinginan agar dirinya menjadi tenar dan terkenal dalam media sosial dan adanya rasa ingin tahu yang tinggi sehingga mendorong diri untuk menggunakan media sosial secara salah. 

Salah satu contoh konkrit kurangnya pemahaman dalam penggunaan media sosial yang baik dan benar adalah mengumbar persoalan pribadi ke ranah medsos dengan cara memposting status terkait masalah yang terjadi dan bahkan memposting kata-kata yang kotor di media sosial. 

Bahkan pada kasus yang lebih buruk, manusia menggunakan media sosial untuk menghujat orang lain. Manusia berubah menjadi buzzer untuk sesamanya di medsos.

Salah satu media sosial yang seringkali digunakan untuk memposting masalah-masalah pribadi seperti ini adalah facebook.  

Sebenarnya jika seseorang memiliki pemahaman yang baik dalam menggunakan media sosial, dia tidak perlu mengumbar masalah pribadi ke media sosial dengan alasan subyektif karena hal tersebut bersifat pribadi dan privasi. 

Tentu jika hal demikian terus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari maka akan sangat berdampak besar bagi kehidupan orang sekitar karena dengan adanya hal seperti itu membuat orang di sekitar merasa tidak nyaman. 

Mengumbar masalah pribadi di medsos secara tidak langsung melebarkan jurang persahabatan pada kehidupan riil di tengah masyarakat.

Membongkar kehidupan pribadi di ranah medsos sama halnya dengan menelanjangi diri untuk dijadikan bahan tontotan gratis oleh pengguna medsos.

Pada titik ini manusia harus berefleksi akan pentingnya kehidupan yang harmonis dari penggunaan media sosial yang sehat.

Untuk menghindari hal-hal negatif dalam bermedia sosial, mari pergunakanlah media sosial dengan baik dan bijak dengan tujuan demi kebaikan diri anda sendiri dan kebaikan bersama.

Hormati privasi diri sendiri, simpanlah rahasia diri dalam jiwa bukan dalam mesin.

Hormati juga privasi orang lain, jangan menjadi "media" yang bobrok bagi sesama di sekitar kita.

Kita harus sadar bahwa media sosial semakin terbuka untuk semua orang dan ranah privasi di media sosial semakin tidak tersedia bagi manusia.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved