Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Katolik Kamis 9 Januari 2025, Menjadi Agen Pembebas
Simak renungan Katolik Kamis 9 Januari 2025.Tema renungan Katolik yaitu menjadi agen pembebas.Renungan katolik disusun oleh Pastor John Lewar SVD.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Meditatio:
Kita memasuki hari Kamis sesudah Penampakan Tuhan, merupakan hari
hari terakhir masa Natal. Kita mengimani Tuhan Yesus bukan lagi sebagai
bayi yang lemah yang berbaring di dalam palungan, namun seorang
Yesus yang bertumbuh menjadi dewasa, dikasihi Bapa dan manusia.
Iman kita memang seharusnya bertumbuh demikian, yaitu mengimani Yesus
yang oleh Santo Lukas dikatakan: “Dan Yesus makin bertambah besar
dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah
dan manusia.” (Luk 2:52). Senada dengan perkataan Lukas ini kita
mengakui bahwa Tuhan Yesus bertambah besar, bertambah hikmat, sehingga dapat dikasihi Allah dan manusia.
Penginjil Lukas pada hari ini mengisahkan bahwa setelah memenangkan
pencobaan di padang Gurun, Yesus kembali ke Galilea, penuh dengan Roh
Khudus. Ia mengajar di rumah-rumah Ibadat.
Pada Hari Sabat Ia mendapat tugas untuk membaca dari Kitab Nabi Yesaya. Ini menjadi
kesempatan bagi-Nya mengajarkan orang-orang Nazaret, orang-orang
sekampung halamanNya tentang visi dan misi-Nya di dunia ini: “Roh
Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk
menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah
mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang
tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan
orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan
telah datang.” (Luk 4:18-19).
Kedatangan Yesus merupakan sebuah misi pembebasan bagi setiap orang yang dalam hidup ini selalu dibelenggu
oleh banyak hal. Ia datang untuk memberikan pembebasan bagi orang
orang miskin, para tawanan, dan orang-orang tertindas. Ia juga hadir
untuk memberikan penglihatan bagi orang buta dan memberitakan
tentang datangnya hari Tuhan sebagai saat berrahmat bagi keselamatan
manusia.
Orang-orang di sinagoga sangat terkesan pada pewartaan Yesus, karena
Ia memiliki wibawa rohani dan mampu mengucapkan kata-kata indah dan
tepat, sehingga orang banyak yang takjub. Namun tidak sedikit yang
merasa iri hati, curiga dan berpikir negatif tentang Yesus.
Ujung ujungnya orang-orang seperti itu tidak senang dan menolak-Nya. Mereka
dengan nyinyir berkata : “Bukankah Ia ini anak Yusuf?” (ayat 22).
Namun Yesus tidak peduli dengan reaksi penolakan itu. Mereka itu
berpikiran kerdil dan merendahkan Diri-Nya, karena “hanya” anak seorang tukang kayu!
Misi yang Yesus bawa ke dunia ini hendaknya menjadi misi kita bersama.
Situasi dunia saat ini sudah sangat dipenuhi ketidakadilan. Banyak orang
miskin yang menjadi korban keserakahan kelompok penguasa. Tugas kita
adalah berusaha mengangkat para korban dari situasi ketertindasan yang
ada. Kita tidak usah terlalu berpikir usaha besar apa yang harus
dilakukan. Hal kecil bisa dimulai dengan menolong sesama yang dalam
hidup ini selalu dikucilkan, diejek, atau dicemoohkan oleh orang lain.
Kita hadir untuk memberi kekuatan pada orang-orang tersebut agar tetap
percaya diri dengan situasi yang dihadapi dan selalu optimis dalam
mengahadapi setiap tantangan yang muncul. Kehadiran kita hendaknya
tidak menjadi batu sandungan bagi orang tersebut atau bahkan
menjerumuskannya dalam kehancuran. Kita adalah tanda nyata
kehadiran Yesus bagi sesama yang membutuhkan uluran tangan demi
pembebasan. Dalam hal ini, diperlukan suatu semangat rela berkorban
demi kepentingan sesama yang berkebutuhan dan sedapat mungkin
meninggalkan keegoisan diri dalam usaha untuk menyapa sesama yang
ditindas oleh pelbagai macam hal. Masa Natal ini kiranya dapat menjadi
momen berrahmat demi pembaharuan diri.
Missio:
Mari kita hadir dan memberikan penghiburan dan kekuatan bagi saudara saudari kita yang sakit dan menderita. Kita mendoakan mereka agar beroleh pemulihan dan sehat kembali.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.