Bencana Alam di TTU

54 Kepala Keluarga di Desa Kiuola TTU Terancam Bencana Longsor 

Ia menjelaskan, sebanyak 297 kepala keluarga yang berdomisili di Desa Kiuola. Kali tersebut melintas sepanjang 2 kilometer di desa itu.

Editor: Gordy Donovan
POS-KUPANG.COM/DIONISIUS REBON 
TINJAU - Kepala Desa Kiuola, Primus Rusae bersama perangkat desa dan warga terdampak longsor saat meninjau lokasi longsor, Selasa, 21 Januari 2025. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon 

TRIBUNFLORES.COM, KEFAMENANU - Kepala Desa Kiuola, Primus Rusae memastikan sebanyak 54 kepala keluarga di RT 001 dan RT 002, Desa Kiuola, Kecamatan Noemuti, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terancam bencana tanah longsor. Sebanyak 54 kepala keluarga ini bermukim tepat di Bantaran Kali Noemuti yang melintasi di desa itu.

Sementara itu, sebanyak 5 unit rumah milik warga di bantaran kali ini terancam ambruk. Apabila titik tersebut tidak dipasang bronjong atau tanggul penahan maka, dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama, 49 rumah lainnya bakal mengalami nasib yang sama.

Ia menjelaskan, sebanyak 297 kepala keluarga yang berdomisili di Desa Kiuola. Kali tersebut melintas sepanjang 2 kilometer di desa itu.

Namun, titik yang membutuhkan perhatian cepat dan serius sepanjang 300 meter.

Baca juga: Jalur Labuan Bajo-Terang di Manggarai Barat Longsor

 

"Jarak kalau dari pinggir kali ke rumah warga itu kurang lebih 2 sampai 3 meter. Kalau dari pinggir kali ke fasilitas umum seperti jalan itu kurang lebih 3 sampai 5 meter,"ujarnya saat ditemui POS-KUPANG.COM, Selasa, 21 Januari 2025.

Pasca dilanda Badai Seroja dan diikuti longsor susulan setiap tahun, pemerintah desa telah berinisiatif mengirim permohonan kepada Bupati TTU dengan tembusan BPBD Kabupaten TTU. 

Pada saat itu, Tim Terpadu sempat meminta mereka untuk mengirim dokumentasi berupa foto bukti KTP dan kartu keluarga masyarakat terdampak untuk diserahkan ke BPBD Kabupaten TTU. Namun sampai saat ini harapan masyarakat ini belum terwujud. 

Dikatakan Primus, sebanyak 2 kepala keluarga yang diwajibkan pindah lokasi penginapan karena kondisi longsor yang menimpa rumah mereka sangat parah. Lantai dan bangunan dapur dua KK tersebut sudah mengalami retak.

Kondisi dinding dan lantai bangunan dapur yang retak tersebut kian hari makin membesar. Mereka bermukim tepat di bantaran kali ini.

Warga, kata Primus, berniat untuk pindah dari lokasi tersebut. Namun, kondisi keuangan untuk membangun kembali rumah baru belum memungkinkan.

"Untuk sementara, mereka belum (pindah rumah). Karena proses pindah rumah ini pasti butuh anggaran dan segalanya,"ungkap Primus.

Pemerintah Desa Kiuola selalu mengimbau masyarakat yang bermukim di bantaran kali untuk waspada terhadap kondisi intensitas hujan yang meningkat akhir-akhir ini.

Dampak tanah longsor ini, telah dilaporkan pemerintah desa kepada Bupati TTU dengan tembusan BPBD Kabupaten TTU. Laporan ini disampaikan dengan harapan pemerintah daerah bisa membantu mengatasi persoalan yang dialami masyarakat.

"Hemat kita, mereka bisa bertahan di situ kecuali dibangun bronjong di sepanjang bantaran kali yang melintas di Desa Kiuola,"pungkasnya. (*)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved