Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Katolik Jumat 24 Januari 2025, Hidup dalam Komunitas 

Simak renungan Katolik Jumat 24 Januari 2025.Tema renungan Katolik yaitu hidup dalam komunitas. Renungan katolik disiapkan oleh Pastor John Lewar, SVD

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
PATER JOHN - Pater John Lewar, SVD.Mari simak renungan Katolik Jumat 24 Januari 2025. Tema renungan Katolik yaitu hidup dalam komunitas.  Renungan katolik disiapkan oleh Pastor John Lewar, SVD. 

Pada suatu hari Yesus naik ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan merekapun datang kepada-Nya. Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injildan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan.

Kedua belas orang yang ditetapkan-Nya itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus,Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudara Yakobus, yang keduanya diberi-Nya nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh, selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot, dan Yudas Iskariot, yang mengkhianati Dia.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Meditatio:  

Bacaan injil Markus (3: 13-19) hari ini mengajak kita untuk merenungkan kembali panggilan kita sebagai murid Yesus. Seperti pengalaman 12 murid, inisiatif panggilan datang dari Tuhan. Ia memanggil orang-orang yang dikehendakiNya. Tetapi juga membutuhkan tanggapan dari para murid.

Mereka pun datang kepadaNya. Yesus menetapkan 12 murid, kita melihat ada yang namanya sama, Simon yang disebut Petrus sering kita dengar dibedakan dari Simon orang Zelot. Orang Zelot itu orang Yahudi yang melakukan perjuangan dengan mengangkat senjata demi membebaskan tanah Israel dari kekuasaan asing. Ada Yakobus anak Zebedeus berbeda dengan Yakobus anak Alfeus.

Yakobus anak Alfeus kurang banyak dikenal. Ada yang mengenal sebagai Yakobus 
muda/saudara sepupu Yesus tapi juga ada yang mengenalnya sebagai 
saudara Matius. Sedangkan Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes diberi 
nama Boanerges, anak guruh. Apa arti anak guruh, ada yang mengartikannya anak-anak yang ramai/periang/pembawa keriangan, tapi juga ada yang mengartikannya penuh kuasa dalam memberitakan injil. 

Ada lagi sebetulnya nama yang sama, yaitu Yudas, yang satu Yudas 
Tadeus yang masih saudara Yakobus, yang masih punya hubungan darah 
dengan Yesus. Sedangkan yang satunya lagi Yudas Iskariot yang 
mengkhianati Yesus. 

Kita merenungkan panggilan para murid ini. Yesus memanggil dari 
lingkungan terdekatnya, saudara-saudara dan kenalanNya. Namun ikatan 
mereka bukan lagi sekedar karena ikatan darah melainkan melampaui itu. 
Di tempat lain Yesus mengatakan, “Sebab siapapun yang melakukan 
kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara
Ku perempuan, dialah ibu-Ku.” (Mat 12:50).

Dan itu hanya bisa terjadi di dalam komunitas. Karena itu Yesus membentuk keduabelasan ini sebagai 
sebuah komunitas. Kedekatan karena ikatan darah tidak cukup untuk 
menjamin bahwa mereka dapat sehati sepikir dalam memberitakan injil. 
Di dalam komunitas para murid Yesus inilah mereka saling membina satu 
sama lain. Yang wataknya keras, belajar dari yang lemah 
lembut…sebaliknya yang terlalu lemah lembut belajar untuk tegas. 
Disitulah gunanya komunitas. 

Mari kita perhatikan tumpukan arang yang sudah dibakar (RD. Yosef 
Setiawan, Fresh Juice 20 Januari 2017). Ia menjadi bara api yang 
senantiasa hidup ketika saling berdekatan satu sama lain. Seandainya 
saja satu arang kita tarik keluar, dan dibiarkan sendiri, maka perlahan
lahan arang itu pun akan mati. Sementara arang yang lain yang ada 
dalam tumpukan tadi masih membara. Demikian juga kita, seandainya 
kita tidak hidup dalam komunitas. Perlahan-lahan kita pun akan mati. 
Komunitas itu menghidupkan. Maka berusahalah selalu hidup dalam 
komunitas.

Keluarga juga adalah komunitas. Keluarga adalah komunitas 
terkecil dalam Gereja. Peliharalah selalu hidup bersama dalam komunitas 
keluarga. Apabila satu anggota keluarga tidak pernah kumpul, tidak 
pernah makan bersama, tidak pernah doa bersama, lambat laun dia akan 
menjadi asing di dalam keluarga…merasa kesepian….merasa kurang 
semangat. Begitu pula di komunitas komunitas biara, pastoran, asrama 
atau lebih luas lagi komunitas mediasi, komunitas basis, dll. bila ada 
seseorang yang sering memisahkan diri, sering tidak ada waktu makan 
bersama, waktu doa bersama…ini tanda bahaya….pelan-pelan dia akan 
jauh dan mati baik secara jasmani maupun rohani.  

Yudas Iskariot yang dicatat Markus sebagai orang yang mengkhianati Yesus pada awal-awal panggilan para murid, bukan artinya sejak awal dia ditakdirkan menjadi pengkhianat. Tidak ada takdir sebagai pengkhianat. Karena Markus menuliskan peristiwa yang telah lewat dan direnungkan dari kacamata iman maka diberi catatan “yang mengkhianati Dia”. 

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved