Berita Ende
BPBD Ende: Jika Air di Lereng Keruh dan Bercampur Lumpur, Waspadai Longsor
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ende kembali mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat untuk waspada terhadap potensi bencan
Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Ricko Wawo
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo
TRIBUNFLORES.COM, ENDE - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ende kembali mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat untuk waspada terhadap potensi bencana alam, khususnya longsor dan banjir bandang, seiring dengan kondisi cuaca ekstrem yang kerap melanda wilayah tersebut.
Peringatan ini disampaikan setelah hujan deras yang mengguyur wilayah Ende selama beberapa hari terakhir, dengan prediksi cuaca ekstrem yang masih akan berlanjut hingga awal Februari 2025.
Sekretaris BPBD Kabupaten Ende, Yulius Emanuel Riwu, Selasa, 28 Januari 2025, mengingatkan masyarakat agar selalu memperhatikan prakiraan cuaca dan informasi peringatan dini yang diberikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Ia juga meminta warga untuk mengurangi aktivitas luar rumah saat cuaca buruk, terutama yang berisiko tinggi, seperti berkendara, melakukan perjalanan laut, atau memancing saat angin kencang dan hujan lebat.
Baca juga: 10.951 Wisatawan Kunjungi Wae Rebo di Manggarai NTT Sepanjang Tahun 2024
"Jika hujan berlangsung lebih dari satu jam dengan intensitas tinggi, kami imbau masyarakat untuk segera mencari tempat perlindungan yang aman," ujar Yulius.
Ia menekankan agar warga menghindari berlindung di bawah pohon, tiang listrik, atau baliho yang rentan roboh dan berpotensi menyebabkan kecelakaan, terutama saat terjadi petir.
Yulius juga memberikan beberapa tanda yang harus diwaspadai oleh warga, terutama yang tinggal di daerah dengan topografi curam, berbukit, atau berbatasan dengan tebing.
Tanda-tanda tersebut antara lain, air yang mengalir dari lereng menjadi keruh dan bercampur lumpur, pengelupasan tanah di lereng tebing, suara gemuruh dari atas tebing, serta terlihatnya batu atau tanah menggelinding.
Warga yang mendengar suara pohon patah atau melihat tanda-tanda tersebut diharapkan segera melakukan evakuasi untuk menghindari bahaya.
"Jika sudah terlihat tanda-tanda seperti itu, segera tinggalkan area tersebut dan cari tempat yang lebih aman," tambah Yulius.
Sementara itu, Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang, Sti Nenotek, Selasa, 28 Januari 2025 juga mengeluarkan siaran pers yang menginformasikan tentang potensi cuaca ekstrem di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) selama sepekan ke depan.
Berdasarkan analisis cuaca terkini, seluruh wilayah NTT saat ini berada dalam puncak musim hujan dengan fenomena La Nina yang lemah dan beberapa faktor atmosfer lainnya yang dapat menyebabkan hujan lebat disertai angin kencang dan petir.
BPBD Ende Larang Masyarakat Beraktivitas
BPBD Ende pantau longsor
Hujan dan Longsor di Ende
TribunFlores.com
Siapa Gerald Vanenburg yang Masuk Jajaran Pelatih Tim Nasional Indonesia? |
![]() |
---|
Gerald Vanenburg Jadi Asisten Patrick dan Pelatih Kepala Timnas U-23 |
![]() |
---|
Indahnya Air Terjun Kanabu Wai di Taman Nasional Matalawa Sumba NTT, Punya Tujuh Tingkat |
![]() |
---|
Mikael Badeoda, Pemain era 90-an Ditunjuk jadi Manajer Perse Ende, Target Final ETMC 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.