Berita Sikka

Antisipasi Banjir, Mahasiswa KKN-PPM UGM Bangun Drainase di Sikka NTT 

"Banyak rumah-rumah warga yang tenggelam karena genangan air. Tidak hanya itu, genangan air tersebut menyebabkan

Penulis: Arnol Welianto | Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/HO-ATIKAH
BANGUN DRAINASE - Mahasiswa KKN-PPM (Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat) Universitas Gadjah Mada membangun drainase air sepanjang 50 meter di RT 008 /RW 003 Kelurahan Waioti, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, NTT, Rabu 29 Januari 2025. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM Arnold Welianto

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mahasiswa KKN-PPM (Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat) Universitas Gadjah Mada membangun drainase air sepanjang 50 Meter di RT 008 /RW 003 Kelurahan Waioti, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, NTT.

Pembangunan yang telah dimulai sejak Rabu 24 Januari 2025 ini merupakan suatu bentuk mitigasi dari banjir sering terjadi pada musim hujan di wilayah Kota Maumere.

Elisabeth Br Sitorus, Koordinator Progam KKN-PPM (Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat)  Universitas Gadjah Mada menjelaskan, Keputusan pembangunan drainase ini merupakan hasil akhir dari observasi, survei, dan analisis yang dilakukan oleh tim KKN-PPM UGM dengan dukungan pemerintah daerah sejak 26 Desember 2024 hingga 18 Januari 2025.

"Banyak rumah-rumah warga yang tenggelam karena genangan air. Tidak hanya itu, genangan air tersebut menyebabkan banyak nyamuk yang berkembangbiak. Melalui hasil observasi, survei dan analisis tersebut, RT 008/RW 003 merupakan lokasi yang paling urgen untuk dibangunnya drainase," ujarnya pada Kamis 30 Januari 2025.

 

Baca juga: Tidak Ada Drainase, Rumah Warga di Talibura Sikka Terendam Banjir

 

 

Kata dia, Warga RT 008/RW 003 juga memiliki kesadaran atas pentingnya drainase. Hal ini dilihat dari keaktifan partisipasi warga pada saat pembangunan drainase.

"Pembangunan drainase berjalan dengan cepat. Hanya membutuhkan lima hari untuk menyelesaikan pembangunan drainase tersebut," jelasnya.

Ia menambahkan, Drainase air ini memiliki dimensi dengan panjang 50 meter dan lebar 60 cm, berbahan dasar semen dan batu kali yang ditumpuk hingga 3 tingkat. 

"Setiap tumpukan dilapisi semen sebagai perekat sekaligus pemadat struktur drainase air. Tim KKN-PPM UGM mendesain drainase air dengan menyesuaikan kontur tanah yang miring," tutupnya.

Sementara itu, Ketua RT 008 Kelurahan Waioti, Nikolaus D.H. Ago mengungkapkan rasa syukurnya kepada tim KKN-PPM UGM atas pembangunan drainase di wilayah mereka. 

"Kita bersyukur dengan adik-adik bisa membantu kami untuk meringankan dengan mengurangi debit air ini, karena drainase ini sekarang sudah ringan untuk kita Jadi airnya tidak menggenang lama, bisa langsung kering," ungkapnya.

Nikolaus juga mengatakan bahwa kondisi warga RT 008/RW 003 berada yang bekerja sebagai nelayan dan pendapatan mereka hanya bergantung pada musim. Sehingga kesadaran dan upaya mereka akan pembuatan drainase hanya berhenti sebagai wacana. 

Drainase air ini diharapkan dapat mengalirkan air endapan dari Jalan Nasional Maumere-Larantuka yang terbuang ke pemukiman dan memberikan keamanan bagi warga yang tinggal di RT 008/RW 003 dari banjir yang dihasilkan oleh derasnya hujan.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved