Injil Katolik

Injil Katolik Sabtu 1 Februari 2025 Lengkap Mazmur Tanggapan

Mari simak Injil Katolik Sabtu 1 Februari 2025.Injil katolik lengkap mazmur tanggapan dan Renungan harian Katolik.Bacaan Injil Markus 4:35-41.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / ARNOL WELIANTO
CIUM TUAN MA - Ratusan umat dan peziarah memadati Kapela Tuan Ma, Kamis 6 April 2023.Mari simak Injil Katolik Sabtu 1 Februari 2025.Injil katolik lengkap mazmur tanggapan dan Renungan harian Katolik.Bacaan Injil Markus 4:35-41. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Injil Katolik Sabtu 1 Februari 2025.

Injil katolik lengkap mazmur tanggapan dan Renungan harian Katolik.

Sabtu 1 Februari 2025 merupakan Hari Sabtu Biasa III, Hari Sabtu Imam, Santa Brigita, Biarawati, Santo Severus, Uskup, dengan Warna Liturgi Hijau.

Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Sabtu 1 Februari 2025 adalah sebagai berikut:

Baca juga: Teks Misa Hari Minggu 2 Februari 2025, Yesus Dipersembahkan di Kanisah dan Renungan Harian Katolik

 

Bacaan Pertama Ibrani 11: 1-2,8-19

"Abraham menantikan kota yang dirancang dan dibangun oleh Allah sendiri."

Saudara-saudara, iman adalah dasar dari segala yang kita harapkan dan bukti dari segala yang tidak kita lihat. Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita.

Karena iman, Abraham taat ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya; ia berangkat tanpa mengetahui tempat yang ia tuju.

Karena iman, ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing, dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu.

Sebab ia menanti-nantikan kota yang beralas kokoh, yang dirancang dan dibangun oleh Allah sendiri. Karena iman pula Abraham dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia yakin bahwa Dia, yang memberikan janji itu setia.

Itulah sebabnya, dari satu orang yang malahan telah mati pucuk, terpancar keturunan besar, seperti bintang di langit atau pasir di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya.

Dalam iman, mereka semua telah mati sebagai orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi hanya dari jauh mereka melihatnya; mereka melambai-lambai kepadanya dan mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini.

Sebab mereka yang berkata demikian menyatakan, bahwa mereka dengan rindu mencari suatu tanah air. Andaikata dalam hal itu mereka ingat akan tanah asal, yang telah mereka tinggalkan, maka mereka cukup mempunyai kesempatan untuk pulang ke sana.

Tetapi yang mereka rindukan adalah tanah air yang lebih baik, yaitu tanah air surgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved