Misa Hari Minggu

Teks Misa Minggu 2 Februari 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik

Mari simak teks misa Minggu 2 Februari 2025 lengkap renungan harian katolik.Teks misa minggu disiapkan untuk pesta Yesus dipersembahkan di Kanisah.

|
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM /HO-YASINTA SERNA
GEREJA KATOLIK - Umat saat misa di Gereja Katedral Tiga Raja Timika Papua Indonesia, Minggu 2 Februari 2025. Gereja mengajak untuk menyimak teks misa Minggu 2 Februari 2025. Teks misa minggu disiapkan untuk pesta Yesus dipersembahkan di Kanisah lengkap renungan harian katolik. 

Siapakah itu Raja Kemuliaan? TUHAN, jaya dan perkasa, TUHAN, perkasa dalam peperangan! (Refren) 

Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang,  dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu abadi,  supaya masuk Raja Kemuliaan! (Refren) 

Siapakah Dia itu Raja Kemuliaan? TUHAN semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan! (Refren) 

09. BACAAN KEDUA (Ibr. 2:14-18) 

L : Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani  Saudara-saudari, orang-orang yang dipercayakan Allah kepada Yesus adalah anak-anak dari darah dan daging. Maka Yesus juga menjadi menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut; dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya 
berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut. Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani. Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.  
Demikianlah Sabda Tuhan.  
U  : Syukur kepada Allah.  

10. ALLELUIA (Luk. 2:32) 

P : Alleluia 
U : Alleluia 
P : Dialah terang yang menjadi pernyataan bagi bangsa-bangsa lain, dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.  
U : Alleluia 

11. INJIL (Luk 2:22-40) 

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Lukas.  Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem 
untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan,    seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: “Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah”,  dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati.  Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya,  dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan.  Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepadaNya apa yang ditentukan hukum Taurat,  ia 
menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya:  “Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi  dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu,  sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,  yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.”  Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia.Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan  – dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri –, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang.”  Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun 
lamanya bersama suaminya,  dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak 
pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa.  Dan pada 
ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.  Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea.  Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.  
P : Demikianlah Injil Tuhan.  
U  : Terpujilah Kristus.  

12. RENUNGAN SINGKAT 

Kita barusan mendengarkan bacaan tentang kisah Yesus diserahkan atau dipersembahkan kepada Allah di Bait Allah, yang dilakukan seturut hukum Taurat. Ada dua poin yang bisa kita timba dari kisah ini.  Pertama, penyerahan kepada Tuhan. Seturut hukum Taurat, anak laki-laki akan diserahkan kepada Tuhan dalam kurun waktu 40 hari sesudah dilahirkan. Penyerahan ini menyatakan bahwa ia adalah milik Tuhan. Dengan menguduskan laki-laki sulung, hal itu berarti juga menguduskan seluruh keturunan. Pesan yang penting dari hukum ini adalah menyertakan Tuhan dalam hidup seseorang sejak kecil.  Kisah ini mengingatkan kita untuk memperkenalkan generasi muda kita, terutama anak-anak kita sejak dini kepada Tuhan. Mereka diajak dan dibawa kepada Tuhan dengan berbagai cara, seperti mengantar mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan rohani atau berdoa dan membaca Kitab Suci di rumah. Jika kebiasaan ini diteruskan dalam keluarga-keluarga 
kita, maka generasi kita selanjutnya akan terus mewarisi iman yang baik kepada generasi selanjutnya pula. Itu berarti, orang tua, seperti Maria dan Yusuf, harus memberikan contoh yang nyata untuk terlibat 
dalam kegiatan-kegiatan rohani.   Kedua, mendidik anak untuk bertumbuh dengan baik. Sesudah menyerahkan Yesus kepada Allah, keluarga Nazareth kembali ke Nazareth. Mereka tetap memberikan perhatian bagi pertumbuhan Yesus sehingga Dia menjadi kuat dan penuh hikmat atau kebijaksanaan. Ini membuat-Nya makin dicintai oleh Tuhan dan sesama.  Para orangtua diminta untuk memperhatikan dengan baik pertumbuhan anak-anak mereka baik lahir maupun batin. Fisik mereka menjadi sehat dan bertumbuh normal, dan batin mereka menjadi kuat menghadapi tantangan zaman. Hal ini tentu berat tetapi mesti dibuat agar mereka bisa hidup dengan baik pada zaman yang penuh tantangan ini. Semoga pada akhirnya, bukan mereka saja yang dicintai Tuhan dan sesama, tetapi kita semua yang dengan setia mendampingi anak-anak atau generasi muda kita. Tuhan memberkati kita semua. 

13. HENING SEJENAK 
14. SYAHADAT  

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku 
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa….. 

15. DOA UMAT  

P : Marilah kita memanjatkan doa kepada Allah Bapa dengan pengantaraan Yesus Kristus, cahaya dunia.  
P : Bagi para pejabat Gereja. Semoga Bapa menerangi para pejabat Gereja agar pernyataan-pernyataan dan keputusan-keputusan mereka menunjang kebahagiaan dunia di mana cahaya Kristus 
memancarkan kasih-Nya. Marilah kita mohon… 
P : Bagi masyarakat kita: Semoga Bapa memancarkan cahaya Kristus kepada masyarakat kita melalui kesaksian hidup beriman umat-Nya. Marilah kita mohon…  
P : Bagi para ibu. Semoga Bapa menerangi para ibu agar menyadari keluhuran martabatnya dan tetap tabah dalam menghadapi kekecewaan hidup. Marilah kita mohon….  
P : Bagi kita sendiri. Semoga Bapa menerangi kita agar kita semakin menyadari arti pertemuan dan selalu meluangkan waktu untuk sesama. Marilah kita mohon….  
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.  
[hening sejenak lalu lanjut]. 
P : Allah Bapa yang Maha Pengasih, dengarkanlah doa-doa kami agar kami sanggup membawa cahaya Kristus di dunia. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. 
U : Amin 

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved