Prakiraan Cuaca

Siklon Tropis Taliah Menjauh, BMKG: Waspada Fenomena Atmoster Pengaruhi Peningkatan Curah Hujan

Siklon Tropis Taliah bergerak menjauhi wilayah Indonesia. Namun, fenomena atmosfer perlu diwaspadai pada peningkatan curah hujan di Indonesia.

Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/KRISTIN ADAL
HUJAN LEBAT- Hujan lebat melanda Kota Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Januari 2025. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan Siklon Tropis Taliah
bergerak ke arah barat - barat daya dan menjauhi wilayah Indonesia. 

Namun dalam seminggu ke depan, BMKG masih memantau berbagai fenomena atmosfer yang diperkirakan mempengaruhi peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia. 

Dilansir dari laman resminya, BMKG menyebutkan Angin Monsun Asia masih menjadi faktor utama penyebab terjadinya hujan di wilayah Indonesia. 

Faktor lainnya, yaitu fenomena La Nina lemah, terpantaunya Bibit Siklon Tropis 92W dan gelombang atmosfer mendukung peningkatan dalam potensi terjadinya hujan signifikan di beberapa wilayah Indonesia.

Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Jumat 7 Februari 2025, Manggarai dan Manggarai Timur Hujan Disertai Petir

 

 

MJO diprediksi berada pada fase 6 hingga sepekan ke depan yang tidak memberikan pengaruh terhadap dinamika atmosfer di wilayah Indonesia. Meskipun demikian, fenomena MJO secara spasial masih bertahan di Samudra Hindia Selatan Jawa, Bali, NTB, dan NTT. 

Oleh sebab itu, daerah-daerah tersebut masih cukup tinggi potensi cuaca ignifikan. Selain itu,Fenomena Gelombang Rossby Ekuator terpantau aktif di Laut Cina Selatan utara Kalimantan, Samudra asifik utara Sulawesi hingga Papua Papua Barat, dan Papua.

Sedangkan, Gelombang Kelvin terpantau aktif di Aceh, Sumatera tara, Sumatera Barat, Kep. Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat,
Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, utara Kalimantan, alimantan bagian Selatan, dan Sulawesi bagian tengah.

Analisis OLR juga menunjukkan nilai negatif pada 9-11 Februari 2025, ang mengindikasikan semakin signifikannya potensi hujan di eberapa wilayah di Indonesia. Selain itu, sirkulasi siklonik terpantau i Australia Bagian Utara, Selat Malaka bagian timur Aceh,
Samudera Hindia sebelah barat Aceh, dan Laut Sulu, yang embentuk daerah perlambatan kecepatan angin ang memanjang di Pesisir Utara Australia Bagian Utara, Teluk arpentaria, Laut Arafuru, laut Timor bagian selatan, Aceh, dan alimantan Utara.

Baca juga: Peringatan Dini BMKG: NTT Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang 7-8 Februari 2025

Daerah konvergensi lain memanjang di Bali hingga Nusa tenggara imur di Sulawesi bagian Tengah, Laut Jawa, Kalimantan Utara,
Selat Makassar bagian selatan, Papua bagian tengah, dan Papua egunungan. Daerah pertemuan angin terpantau di Laut Cina Selatan, pesisir barat Bengkulu hingga Lampung, di amudra Hindia selatan Bali, Laut Jawa, Laut Flores, Laut Banda, dan
Laut Arafura. 

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi ertumbuhan awan hujan dan ketinggian gelombang laut di sekitar irkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.

Berdasarkan analisis kondisi lokal/mikro menunjukkan adanya ecenderungan peningkatan aktivitas konvektif akibat kondisi
labilitas yang kuat di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sulawesi
Selatan, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Papua, Papua Pegunungan dan
Papua Selatan.

Cuaca Periode 07 - 09 Februari 2025

BMKG memprediksi cuaca selama periode 07 - 09 Februari 2025 di Indonesia umumnya hujan ringan. Sementara itu, hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berpotensi terjadi di wilayah berikut:

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved