Puskesmas Boganatar di Sikka

Anggota DPRD Sikka Soroti Dampak Kerusakan Atap Puskesmas Boganatar, Minta Pemda Segera Perbaiki

Anggota DPRD Sikka Agustinus Adeodatus menyoroti rusaknya bagian atap Puskesmas Boganatar di Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka.

|
Penulis: Arnol Welianto | Editor: Cristin Adal
TRIBUNFORES.COM/ARNOLD WELIANTO
TANGGAPAN DPRD SIKKA- Anggota DPRD Agustinus Adeodatus saat memberikan tanggapan terkait penanganan kerusakan Puskesmas Boganatar, di Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT. Selasa, 11 Februari 2025. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM Arnold Welianto

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Anggota DPRD Sikka Agustinus Adeodatus menyoroti rusaknya bagian atap Puskesmas Boganatar di Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) karena terdampak abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki.

Anggota DPRD Fraksi PKB Sikka itu mengatakan rusaknya atap Puskesmas Boganatar mengganggu pelayanan kesehatan bagi masyarakat setempat. Oleh karena itu, Agustinus mendesak pemerintah daerah  segera melakukan perbaikan bangunan yang rusak itu. 

Agustinus pun telah melakukan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka terkait penangan perbaikan Puskemas Boganatar

Baca juga: Jalan Putus Akibat Banjir, Warga Desa Liakutu di Sikka Bangun Jembatan Darurat

 

 

Biaya Perbaikan Puskesmas Boganatar Rp 3 Milyar

Ia mengatakan berdasarkan hasil telaahan, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka Petrus Herlmus Petrus Herlmus menyebut penanganan Puskesmas Boganatar membutuhkan biaya sebesar Rp 3 milyar.

"Saya sudah kontak dengan kadis itu ada alokasi Rp 200 juta rupiah tapi itu sangat tidak mencukupi, beliau sudah membuat telaahan yang sudah diberikan kepada PJ Bupati Sikka sekitar Rp. 3 Milyar, sehingga untuk dana DAU saya yakin tidak bisa,"ujarnya Selasa, 11 Februari 2025.

Lanjutnya, APBD tahun 2025 hanya bisa diintervensi melalui dana pokir seluruh anggota DPRD Sikka. Ia berjanji akan membangun komunikasi dengan seluruh anggota DPRD Sikka untuk menangani Puskesmas Boganatar.

"Karena kita melihat prioritas, urgen. Sehingga harus segera dilaksanakan, karena apabila dibiarkan selama 4-5 bulan lagi  maka pelayanan akan lebih tidak bagus,"katanya.

"Tentu saya akan membangun komunikasi dengan seluruh anggota DPRD, untuk membangun empati mereka, paling tidak menyediakan sedikit dana pokir, kalau anggota DPRD ada 35 orang, kalau 35 orang ini melihat kebutuhan di Puskesmas Boganatar itu menjadi kebutuhan yang harus ditangani segera maka saya rasa bisa,"harapnya.

 

Baca juga: Bibit Siklon Tropis 96S Kembali Muncul di Selatan NTT, Waspada Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan

 

Ajak Anggota DPRD Sikka Alokasikan Dana Pokir

Dijelaskannya, apabila masing-masing anggota DPRD Sikka mengalokasikan dana pokir Rp.100 juta maka penanganan Puskesmas Boganatar bisa terlaksana.

"Saya katakan kalau per anggota DPRD mengalokasikan masing-masing Rp 100 juta itu pasti bisa ditangani segera di tahun 2025," jelasnya.

Pelayanan Kesehatan Terganggu

Kepala Puskesmas Boganatar Maria Yukensi Pogon, mengatakan atap gedung bangunan Puskesmas Boganatar bocor karena terdampak abu vulkanik gunung Lewotobi Laki-laki. Kondisi membuat ruangan di puskesmas terkena hujan dan akibatnya ruangan rusak.

Ia menyebut dampak dari atap yang rusak ini berpengaruh pada kerusakan lainnya di ruang rawat jalan, rawat inap, rawat inap bersalin, dapur guzi, rumah tunggu kelahiran, ruang isolasi, dan mes tenaga kesehatan.

Kata Maria, para tenaga kesehatan mengevakuasi seluruh peralatan medis ke ruangan yang masih bisa digunakan.  Namu, pelayanan pasien dilakukan di depan halaman Puskesmas Boganatar di bawah tenda yang dibangun BPBD Sikka.

Menurut Maria, pelayanan di tenda itu terganggu karena hujan sehingga pelayanan terpaksa dipindahkan ke ruang rawat inap.

Sementara di ruang rawat inap, para nakes harus menutup atap yang bocor menggunakan terpal.  Air hujan pun tetap merembes, lagi para nakes dan pasien harus mencari tempat yang aman untuk berlindung.

Selain gedung Puskesmas Boganatar yang rusak berat, sarana kesehatan seperti pustu, polindes, poskesdes dan 13 posyandu  di wilayah kerja Puskesmas Boganatar dalam kondisi rusak berat.

Maria berharap kepada pemerintah Kabupaten Sikka untuk memperhatikan kondisi gedung Puskesmas Boganatar yang dalam kondisi rusak berat akibat terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur.

Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved