Panduan Perayaan Ekaristi

Panduan Tata Perayaan Ekaristi Rabu Abu 5 Maret 2025, Mulai Masuk Masa Prapaskah

Mari simak teks tata perayaan ekaristi Rabu Abu 5 Maret 2025.Teks tata perayaan ekaristi Rabu Abu lengkap renungan harian Katolik.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/HO-KOMPAS.COM
HARI RABU ABU - Potret Dahi seorang umat Katolik yang diolesi abu berbentuk salib.Mari simak teks tata perayaan ekaristi Rabu Abu 5 Maret 2025.Teks tata perayaan ekaristi Rabu Abu lengkap renungan harian Katolik. 

P : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal. 
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal. 
P : Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara Tuhan,  janganlah bertegar hati. 
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal. 

11. INJIL (Mat. 6:1-6,16-18) 

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Matius.  Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. 
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.  Yesus berkata kepada para murid-Nya, "Ingatlah, 
jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga. Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumahrumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. "Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." 
P : Demikianlah Injil Tuhan.  
U  : Terpujilah Kristus.  

12. RENUNGAN SINGKAT 

Bacaan Injil berbicara tentang tiga perbuatan saleh yang dilakukan oleh seorang Israel, yaitu bersedekah, berdoa dan berpuasa. Ketiga-tiganya merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan kepada sesama. Pertama, sedekah. Sedekah adalah memberikan 
bantuan kepada sesama dengan tulus ikhlas, tanpa membutuhkan balasan. Tujuan dari sedekah sebenarnya adalah untuk membantu sesama yang berkekurangan. Perbuatan ini mencontohi Tuhan yang amat murah hati, yang memberikan segala sesuatu bagi kehidupan kita, dan yang tidak menuntut apapun dari kita sebagai balasannya. Tuhan hanya mau agar kita baik.  Selama Masa Prapaskah ini, kita diundang untuk bersedekah. Kita saling memperhatikan satu sama lain. Bisa jadi, kita ada satu dua hal yang bisa kita bagikan. Tidak mesti kita ada kelebihan, tetapi kita berbagi apa yang bisa kita bagi. Dalam konteks ini, aksi puasa kita adalah wujud dari kepedulian kita terhadap sesama. Kita mau agar sesama kita tidak menjadi tertinggal dan tidak diperhatikan.  Kedua, berdoa. Berdoa adalah mendekatkan diri kepada Tuhan. Dalam doa kita menyadari bahwa kita tidak ada apa-apanya, bahwa seluruh hidup kita ada di tangan Tuhan. Ketika kita berdoa, kita merasakan bahwa Tuhan yang mahakuasa itu bersedia kitatemui dan Dia menanti kita.  Selama Masa Prapaskah ini, kita tingkatkan doa kita. Pertobatan hanya akan memiliki makna kalau hati kita juga diarahkan kepada Tuhan dan kita makin dekat dengan Tuhan. Jika selama ini kita kurang berdoa, atau malah tidak berdoa, maka selama masa ini, kita mulai memperbaiki dan meningkatkan kedekatan kita dengan Tuhan.  Ketiga, berpuasa. Puasa adalah upaya menjauhkan atau mengendalikan diri dari hal-hal yang tidak baik, yang merugikan kita, dan yang membuat kita susah. Puasa dan pantang sesungguhnya merupakan proses pemurnian diri agar kita bisa menemukan hal-hal yang paling pokok yang berguna bagi kehidupan kita.  Ada banyak hal yang bisa kita puasa. Orang bisa memilih puasa makanan, minuman atau rokok. Puasa seperti ini hanya berguna jika apa yang tidak kita 
belanjakan tersebut, kita berikan kepada mereka yang amat membutuhkannya. Kita kumpulkan lewat kolekte atau lewat aksi puasa di Gereja demi sesama kita. Atau kita juga bisa berikan langsung kepada mereka yang membutuhkannya. Kita juga bisa berpuasa dari hal-hal yang jahat atau sifat-sifat yang tidak baik. Kita latih diri untuk berbuat baik. Semua 
puasa ini tidak hanya berlaku pada masa Puasa. Ia mesti menjadi titik awal perubahan diri ke arah yang lebih baik. Ia menjadi momen pembaharuan diri.  Mari kita lakukan semuanya dari hati kita, dan bukan supaya dilihat orang. Selamat menjalani retret agung 40 hari berpuasa ini. Tuhan memberkati. 

13. HENING SEJENAK 
14. PEMBERIAN ABU  

[Petunjuk ini diambil dari Buku Perayaan Sabda Hari Minggu dan Hari Raya Tanpa Imam, Masa Khusus, 2013] Sesudah renungan, piring berisi abu dipegang oleh seorang pelayan/ajuda, lalu pemandu berkata, misalnya:  

P : Saudara-saudari terkasih, sekarang kita hendak mengadakan upacara pemberian abu, yang menjadi tradisi kita pada permulaan Masa Prapaskah. Menerima tanda abu ini berarti bersedia untuk bertobat, berjanji kepada Tuhan untuk mengamalkan masa suci ini sebagai masa pembaruan.  Mari dengan rendah hati kita mohon kepada Tuhan, Bapa kita, agar Ia sudi memberkati abu ini dan memberkati kita yang hendak menerimanya.  Marilah berdoa [dengan tangan terkatup], Allah yang maharahim, Engkau berkenan bila kami merendahkan diri, dan Engkau menyayangi kami bila kami bertobat. Sudilah Engkau memberkati abu ini. Berkatilah juga kami semua yang akan ditandai dengannya. Semoga abu yang kami terima ini 
menjadi semangat tobat kami. Dan semoga puasa serta pantang yang hendak kami jalankan ini menyucikan hati dan menguatkan kehendak kami untuk senantiasa mengarahkan diri kepada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.  
U : Amin 

Abu diperciki dengan air suci. Kemudian pemandu menandai dahi setiap orang dengan abu sambil berkata: 

P : Bertobatlah, dan percayalah kepada Injil Atau 
P : Ingatlah, saudara (Bapak/Ibu): kita ini abu, dan kita akan kembali menjadi abu. Sementara pemberian abu ini berlangsung, hendaknya dinyanyikan lagu-lagu tobat/puasa. Selesainya pemberian abu, pemandu mencuci tangan. Acara dilanjutkan dengan DOA UMAT. 

NB: Jika ada abu yang sudah diberkati oleh imam, maka bisa langsung ditandai pada dahi setiap orang, tanpa ada doa  mohon berkat, setelah ajakan pembuka (setelah ungkapan  “…masa suci ini sebagai masa pembaruan”). 

15. DOA UMAT  

P : Saudara-saudari terkasih, Sabda Allah yang baru saja kita dengar, memperkuat dalam diri kita pengharapan akan belas kasih Allah. Karena itu, dengan penuh kepercayaan, kita menyampaikan permohonan kita kepada-Nya.  
P : Bagi Gereja yang kudus. Kita berdoa semoga Gereja mengawali Masa Prapaskah ini dengan semangat tobat dan pembaruan diri yang ikhlas, agar dapat mengamalkan kelimpahan anugerah Allah dalam hidupnya sehari-hari secara lebih berdayaguna. 
Marilah kita mohon… 
P : Bagi masyarakat kita. Semoga segala peristiwa yang biasa kita saksikan dan alami bersama menjadi pelajaran yang berharga bagi peningkatan nilai-nilai kemanusiaan, berdasarkan ajaran Kristus. Marilah kita mohon…  
P : Bagi mereka yang berkekurangan, miskin, dan terlantar. Kita berdoa supaya mereka mendapatkan perhatian sewajarnya berkat pembaruan diri kita di dalam masa pertobatan ini.  Marilah kita mohon….  
P : Bagi kita yang berhimpun di sini. Kita mohonkan kekuatan Tuhan untuk hidup kita khususnya pada masa tobat ini, supaya kita kuat menghadapi segala godaan, yang merintangi sikap-sikap mendengarkan Sabda Tuhan, kerajinan berdoa, dan penertiban 
diri atas dorongan-dorongan hawa nafsu. Semoga kekuatan Roh Tuhan mendampingi kita.  Marilah kita mohon….  
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.  
[hening sejenak lalu lanjut]. 
P : Demikianlah, ya Bapa, doa-doa yang kami sampaikan ke hadirat-Mu. Semoga Engkau 
berkenan mengabulkannya, sebab semua ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.  
U : Amin 

16. KOLEKTE  

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.  

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved