Dampak Erupsi Gunung Lewotobi
Cerita Warga Hikong Sikka, Berlindungi di Balik Atap Rumah Rusak Akibat Abu Vulkanik Lewotobi
Kondisi atap rumah warga di Desa Hikong, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, masih rusak akibat vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki.
Penulis: Arnol Welianto | Editor: Cristin Adal
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM Arnold Welianto
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Atap rumah pemukiman warga di desa-desa Kecamatan Talibura yang berada di wilayah perbatasan Kabupaten Sikka dan Kabupaten Flores Timur sebagian besar rusak karena abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki.
Ratusan atap rumah warga rusak berat sejak erupsi dahsyat Gunung Lewotobi Laki-laki pada 4 November 2024 lalu. Bahkan ada yang tidak bisa ditempat lagi.
Kecamatan Talibura adalah wilayah yang sangat terdampak aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki. Hujan pasir dan abu vulkanik menguyur wilayah ini. Akibatnya, atap rumah warga dan fasilitas publik seperti puskesmas rusak berat.
Baca juga: Gunung Lewotobi 7 Kali Gempa Tanpa Erupsi, Karol da Silva Harap Lekas Normal
Kondisi atap rumah rusak kini masih di alami warga terdampak seperti di Desa Hikong. Kabarnya pemerintah desa sudah melakukan pendataan rumah yang rusak namun belum ada tindak lanjut.
Namun ketika hujan intensitas tinggi akibat cuaca ekstrem yang melanda wilayah itu sejak Januari hingga Februari 2025 lalu, warga harus berpindah-pindah untuk berlindung.
Kondisi ini juga dialami keluarga Paskalis Kuma Boruk dan Dorce Saro Buntu di Dusun Hikong, Desa Hikong, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka.
Atap kios, gudang, dapur dan dua unit rumah besar milik Paskalis dan keluarga rusak berat karena abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki.
Baca juga: Dinas Perkebunan dan Peternakan Flores Timur Lapor 46 Ekor Babi Mati, 1 Positif ASF
"Saya punya ini ada lima bangunan yang rusak semua, "ujarnya pada Kamis, 6 Maret 2025 kepada TribunFlores.Com.
Kata Paskalis, mereka harus berpindah-pindah tempat untuk berlindung di saat musim hujan tiba, karena atap lima bangunan rumahnya rusak.
Beruntungnya, dua lembar seng atap kios kecil miliknya masih utuh. Ia dan keluarga berlindung di bawah sisa seng itu saat tidur malam.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.