Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Rabu 12 Maret 2025, Bercermin pada Ratu dari Selatan & Orang-orang Niniwe  

Mari simak renungan harian Katolik Rabu 12 Maret 2025.Tema renungan harian Katolik yaitu bercermin pada Ratu dari Selatan   dan orang-orang Niniwe.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
RENUNGAN HARIAN KATOLIK PATER JOHN LEWAR -Mari simak renungan harian Katolik Rabu 12 Maret 2025.Tema renungan harian Katolik yaitu bercermin pada Ratu dari Selatan   dan orang-orang Niniwe. 

"Angkatan ini tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus."

Sekali peristiwa Yesus berbicara kepada orang banyak yang mengerumuni Dia, "Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menuntut suatu tanda, tetapi mereka tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus.

Sebab sebagaimana Yunus menjadi tanda bagi orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda bagi angkatan ini.

Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan akan menghukum mereka: Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Salomo!

Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya.

Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Yunus!"

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Meditatio: 

Tidak ada salahnya kalau kita bercermin pada orang lain. Kita belajar dari 
orang lain, dengan harapan kita bisa berubah dan bertambah menjadi 
hidup lebih baik dan lebih berkenan kepada Allah. Mau belajar dari orang 
lain adalah salah satu bentuk kerendahan hati yang sehat. 
Hari ini kita bercermin pada ratu dari Selatan dan pada orang-orang 
Niniwe.  

Pertama, bercermin pada ratu dari Selatan. Dia, yang juga disebut ratu dari Syeba ini mencari Raja Salomo untuk mendengarkan hikmatnya. Setelah berjumpa dengan sang raja di kerajaannya, dikisahkan demikian: 
Ketika ratu negeri Syeba melihat segala hikmat Salomo dan rumah yang telah didirikannya, makanan di mejanya, cara duduk pegawai pegawainya, cara pelayan-pelayannya melayanidan berpakaian, minumannya dan korban bakaran yang biasa dipersembahkannya di rumah Tuhan, maka tercenganglah ratu itu. Dan ia berkata kepada raja, Benar juga kabar yang kudengar di negeriku tentang engkau dan tentang hikmatmu, tetapi aku tidak percaya perkataan-perkataan itu sampai aku datang dan melihatnya dengan mataku sendiri; sungguh setengahnya pun belum diberitahukan kepadaku; dalam hal hikmat dan kemakmuran, engkau melebihi kabar yang kudengar.

Berbahagialah para istrimu, berbahagialah para pegawaimu ini yang selalu melayani engkau dan 
menyaksikan hikmatmu! Terpujilah Tuhan, Allahmu, yang telah berkenan 
kepadamu sedemikian, hingga Ia mendudukkan engkau di atas takhta 
kerajaan Israel! Karena Tuhan mengasihi orang Israel untuk selama
lamanya, maka Ia telah mengangkat engkau menjadi raja untuk 
melakukan keadilan dan kebenaran (1Raj 10:4-9). Ratu ini begitu terbuka 
hatinya akan hikmat Salomo; itulah sebabnya dia mau datang 
menjumpainya dan mendengarkan langsung hikmatnya. Keterbukaan hati 
inilah yang perlu dicontoh. 

Kedua, kita bercermin pada orang-orang Niniwe yang berbondongbondong mendatangi Yunus untuk mendengarkan khotbahnya, sebagaimana dapat kita baca atau dengar dalam Kitab Yunus (3:1-10). 
Mereka ini juga memiliki keterbukaan hati untuk mendengarkan dan 
menerima Yunus serta melakukan apa yang dimintanya, yakni bertobat, 
berbalik dari perlilaku mereka yang jahat.

Maka, ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah 
lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah atas malapelata yang telah 
dirancangkannya terhadap mereka dan Ia pun tidak jadi melakukannya 
(Yunus 3: 10). 

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved