Unika Santu Paulus Ruteng

54 Mahasiswa Unika Ruteng Dibekali Pelatihan Kepemimpinan dan Narasi Kerasulan Awam Era Digital

Sebanyak 29 mahasiswa Unika St. Paulus Ruteng mengikuti pelatihan Kepemimpinan dan Narasi Kerasulan Awam di Era Digital.

|
Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/HO-UNIKA RUTENG
PELATIHAN- Mahasiswa Unika St Paulus Ruteng ikut pelatihan Kepemimpinan dan Narasi Kerasulan Awam di Era Digital pada Jumat (14/3/2025) di Aula Gedung Utama Timur (GUT) lantai 5. 

TRIBUNFLORES.COM, RUTENG- Sebanyak 54 mahasiswa Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng (Unika St. Paulus Ruteng) mengikuti pelatihan Kepemimpinan dan Narasi Kerasulan Awam di Era Digital pada Jumat (14/3/2025) di Aula Gedung Utama Timur (GUT) lantai 5.

Para mahasiswa yang mengikuti pelatihan ini calon kader Synergoi St. Paulus Ruteng angkatan ke 2. Rencananya peserta tersebut akan dikukuhkan sebagai kader pada 16 Maret 2025.

Kepemimpinan dan Narasi Digital

Wakil Rektor III Unika St. Paulus Ruteng, Fransiskus Sawan, dalam sambutanya menekankan bahwa kepemimpinan tidak hanya soal jabatan atau kekuasaan, tetapi juga tentang kemampuan menggerakkan orang lain.

Ia menegaskan, dalam kepemimpinan era digital yang penuh dengan informasi cepat dan beragam, narasi memiliki peran penting.

 

Baca juga: Unika St Paulus Ruteng Dukung Hasil Kongres APTIK ke-42, Siap Kembangkan Gugus Tugas Ekologi

 

 

“Narasi adalah alat terkuat dalam kepemimpinan. Di era digital, kita harus mampu membangun narasi yang otentik, bernilai, dan membawa perubahan,” ujar Fransiskus. 

Ia juga menyoroti tantangan di dunia digital, banyak narasi menyesatkan dapat mempengaruhi masyarakat. Oleh karena itu, ia harap kader Synergoi menjadi pemimpin yang mampu menyebarkan nilai-nilai kebaikan dan kebenaran.

Peran Kaum Awam dalam Era Digital

Romo Hans Jeharut, Sekretaris Eksekutif Komisi Kerasulan Awam KWI, menggarisbawahi peran kaum awam dalam kehidupan Gereja Katolik. 

Menurutnya, gereja bukan hanya milik para rohaniwan, tetapi juga tanggung jawab seluruh umat.

“Kita harus memastikan bahwa ajaran kasih Kristus tidak hanya diterapkan dalam lingkungan gereja, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di dunia digital,” tegasnya.

Ia mengajak para peserta untuk aktif dalam menyebarkan pesan-pesan positif, serta menjadi pemimpin yang tidak hanya berkontribusi dalam lingkup gerejawi, tetapi juga dalam aspek sosial, politik, dan ekonomi dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai iman.

 

Baca juga: Hadiri Kongres APTIK ke-42 , Rektor Unika St Paulus Ruteng: Momentum Perkuat Jejaring dan Sinergi

 

Digital Leadership

Bernarda Rurit membawakan materi tentang Digital Leadership, menyoroti peran kaum muda dalam memimpin di era digital. 

Ia menekankan bahwa era post-truth membawa tantangan besar, di mana informasi yang tidak benar dapat dengan mudah menyebar dan mempengaruhi opini publik.

Pemimpin digital harus memiliki literasi digital yang kuat serta kemampuan membangun narasi yang relevan dan berdampak,” ungkapnya. 

Dengan jumlah pengguna internet di Indonesia yang mencapai 212 juta pada awal 2025, penting bagi pemimpin muda untuk memahami strategi komunikasi yang efektif.

Dalam materinya, Bernarda juga memperkenalkan konsep Ikiga, yakni menemukan makna hidup sebagai fondasi kepemimpinan yang autentik dan berdaya guna. 

Bernarda mengajak peserta kegiatan untuk menemukan peran dan nilai yang dapat mereka bagikan kepada masyarakat melalui media digital.

Harapan 

Salah satu peserta, Tanty Tarus, menyampaikan kesan positifnya terhadap kegiatan ini. Ia merasa pelatihan ini memberikan pemahaman baru tentang kepemimpinan di era digital dan bagaimana membangun narasi yang efektif.

“Saya merasa lebih percaya diri dalam menghadapi dunia digital setelah mengikuti pelatihan ini. Banyak ilmu baru yang bisa langsung diterapkan, terutama dalam cara menyampaikan pesan yang benar dan bermakna di media sosial,” ungkap Tanty.
Tanty menyampaikan bahwa pelatihan kepemimpinan ini sebagai fondasi yang kuat bagi para calon pemimpin umumnya, dan Kader Synergoi Santu Paulus khususnya.

“Kegiatan ini dapat memepersiapkan kami para calon kader Synergoi St. Paulus angkatan 1 dan 2 siap terjun ke tengah masyarakat” tambahnya.

Menurutnya, manfaat dari pelatihan ini tidak hanya sebatas pengembangan pribadi, tetapi juga sebagai bekal untuk menjadi pemimpin yang lebih baik di tengah masyarakat. 

 

Baca juga: Tim PAK LLDIKTI XV Apresiasi Capaian Guru Besar Unika Santu Paulus Ruteng yang Relatif Cepat

 

Ia berharap bahwa kegiatan serupa dapat terus diadakan agar semakin banyak mahasiswa yang mendapatkan pemahaman yang sama.

“Kami berharap ke depan, program seperti ini bisa diperluas dan melibatkan lebih banyak mahasiswa, sehingga semakin banyak generasi muda yang siap menjadi pemimpin di era digital,” tutupnya.

Pelatihan ini ditutup dengan sesi presentasi storytelling dari peserta serta refleksi bersama. Sebagai bagian dari komitmen mengembangkan kader pemimpin muda, Synergoi St. Paulus Ruteng akan melanjutkan program pembinaan dan pendampingan bagi angkatan kedua.

Laporan Mahasiswa Unika St Paulus Ruteng, Selvianus Hadun

Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved