Misa Hari Minggu
Teks Misa Hari Ini Minggu 16 Maret 2025 Masa Prapaskah II Tahun C
Mari simak misa hari ini Minggu 16 Maret 2025. Teks misa hari ini disiapkan untuk masa Prapaskah II tahun C lengkap renungan harian Katolik.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak misa hari ini Minggu 16 Maret 2025.
Teks misa hari ini disiapkan untuk masa Prapaskah II tahun C lengkap renungan harian Katolik.
Teks misa hari ini disusun oleh Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD.
Ikuti misa hari ini dengan kidmat dan penuh iman.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 16 Maret 2025, Setia Menepati Janji-Nya
Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib.
Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian.
Sedapat mungkin, untuk kekhusyukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka bertemakan PRAPASKAH.
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini kita memasuki Pekan Kedua dalam Masa Prapaskah. Bacaan-bacaan suci pada hari ini mengajak kita untuk melihat kehadiran Tuhan di dalam hidup kita. Dalam bacaan pertama, Tuhan menampakkan diri kepada Abraham dan berjanji akan mengaruniakan keturunan kepada Abraham. Keturunannya akan seperti bintang di langit jumlahnya. Dalam bacaan Injil kita akan mendengarkan kisah penampakan kemuliaan Yesus di atas sebuah bukit. Petrus dan dua kawannya terkejut menyaksikan kemuliaan Tuhan tersebut dan ingin menyaksikannya lebih lama lagi melalui inisiatif mereka untuk mendirikan tiga tenda. Selanjutnya, dalam bacaan kedua, kita akan mendengarkan wejangan Rasul Paulus untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Ia mengecam mereka yang hidup berlawanan dengan salib Kristus. Orang-orang tersebut hanya mencari urusan perut mereka dan perkara-perkara duniawi. Untuk bisa merasakan kehadiran Tuhan, orang harus teguh dalam iman karena Tuhan hanya bisa dijumpai oleh mereka yang beriman kepada-Nya. [hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda Allah, Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
04. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Tuhan yang mahakuasa dan kekal, kami berterima kasih atas penyelenggaraan-Mu yang maha bijaksana atas hidup kami. Semoga dalam masa berahmat ini, kami bisa membersihkan hati kami agar kami mampu menyaksikan dan mengalami kehadiran-Mu di tengah-tengah kami. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalampersatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
05. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]
06. BACAAN PERTAMA (Kej. 15:5-12,17-18)
L : Bacaan dari Kitab Kejadian. Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. Lagi firman TUHAN kepadanya: "Akulah TUHAN, yang membawa engkau keluar dari Ur-Kasdim untuk memberikan negeri ini kepadamu menjadi milikmu." Kata Abram: "Ya Tuhan ALLAH, dari manakah aku tahu, bahwa aku akan memilikinya?" Firman TUHAN kepadanya: "Ambillah bagi-Ku seekor lembu betina berumur tiga tahun, seekor kambing betina berumur tiga tahun, seekor domba jantan berumur tiga tahun, seekor burung tekukur dan seekor anak burung merpati." Diambilnyalah semuanya itu bagi TUHAN, dipotong dua, lalu diletakkannya bagian-bagian itu yang satu di samping yang lain, tetapi burung-burung itu tidak dipotong dua. Ketika burung-burung buas hinggap pada daging binatang-binatang itu, maka Abram mengusirnya. Menjelang matahari terbenam, tertidurlah Abram dengan nyenyak. Lalu turunlah meliputinya gelap gulita yang mengerikan. Ketika matahari telah terbenam, dan hari menjadi gelap, maka kelihatanlah perapian yang berasap beserta suluh yang berapi lewat di antara potongan-potongan daging itu. Pada hari itulah TUHAN mengadakan perjanjian dengan Abram serta berfirman: "Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
07. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 27:1a) Tuhan adalah terang dan keselamatanku. Mzm. 27:1,7-8,9abc,13-14.
TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar? (Refren)
Dengarlah, TUHAN, seruan yang kusampaikan, kasihanilah aku dan jawablah aku! Hatiku mengikuti firman-Mu: "Carilah wajah-Ku"; maka wajah-Mu kucari, ya TUHAN. (Refren)
Janganlah menyembunyikan wajah-Mu kepadaku, janganlah menolak hamba-Mu ini dengan murka; Engkaulah pertolonganku, janganlah membuang aku, dan janganlah meninggalkan aku, ya Allah penyelamatku! (Refren)
Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan TUHAN di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN! (Refren)
08. BACAAN KEDUA (Flp. 3:17-4:1)
L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan
perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu. Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus. Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka sematamata tertuju kepada perkara duniawi. Karena kewargaan kita adalah di dalam surga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya. Karena itu, saudara-saudara yang kukasihi dan yang kurindukan, sukacitaku dan mahkotaku, berdirilah juga dengan teguh dalam Tuhan, hai saudara-saudaraku yang kekasih!
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
09. BAIT PENGANTAR INJIL (Luk. 9:35)
P : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
P : Dari dalam awan yang bercahaya, Allah Bapa berbicara, * “Inilah Anak yang Kukasihi; dengarkanlah Dia!”
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
10. INJIL (Luk. 9:28b-36)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Lukas. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa. Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan. Dan tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia. Keduanya menampakkan diri dalam kemuliaan dan berbicara tentang tujuan kepergianNya yang akan digenapi-Nya di Yerusalem. Sementara itu Petrus dan teman-temannya telah tertidur dan ketika mereka terbangun mereka
melihat Yesus dalam kemuliaan-Nya: dan kedua orang yang berdiri di dekat-Nya itu. Dan ketika kedua orang ituhendak meninggalkan Yesus, Petrus berkata kepada-Nya: "Guru, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia." TetapiPetrus tidak tahu apa yang dikatakannya itu. Sementara ia berkata demikian, datanglah awan menaungi mereka. Dan ketika mereka masuk ke dalam awan itu, takutlah mereka. Maka terdengarlah suara dari dalam awan itu, yang berkata: "Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia." Ketika suara itu terdengar, nampaklah Yesus tinggal seorang diri. Dan murid-murid itu merahasiakannya, dan pada masa itu mereka tidak menceriterakan kepada siapapun apa yang telah mereka lihat itu.
P : Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
11. RENUNGAN SINGKAT
Kita barusan mendengarkan Injil yang berbicara tentang kisah penampakan kemuliaan oleh Yesus di atas sebuah bukit. Satu dua pokok permenungan dapat kita timba dari kisah ini. Pertama, Yesus membawa para murid-Nya untuk berdoa. Dalam kisah tadi, kita mengetahui bahwa Yesus membawa ketiga murid-Nya yaitu Petrus, Yakobus dan Yohanes menuju ke atas bukit dengan tujuan untuk berdoa. Yang menarik adalah Yesus berdoa dan kemudian Ia berbicara dengan Musa dan Elia, sedangkan para murid-Nya tertidur. Baru kemudian mereka terbangun dan terkejut karena melihat kemuliaan Yesus. Baru kemudian Petrus menganjurkan untuk membuat tenda, agar mereka bisa merasakan suasana yang luar biasa itu lebih lama lagi. Kisah ini mengajarkan kita untuk selalu menjadikan hidup kita sebagai sebuah doa. Tuhan selalu mengajak kita untuk menemui-Nya dalam doa. Yesus mengajak para murid-Nya untuk berdoa agar bisa masuk ke dalam kemuliaan-Nya. Mari kita berusaha untuk menjadikan hidup kita sebagai doa agar kita bisa merasakan kemuliaan Tuhan di dalam hidup kita. Kedua, Yesus menjumpai Musa dan Elia. Kedua orang ini adalah tokoh yang besar dalam dunia Perjanjian Lama. Musa memimpin orang Israel keluar dari Mesir dan menjumpai Tuhan di gunung Sinai. Ia menjadi orang yang bertemu dan berbicara secara langsung, muka ke muka, dengan Tuhan. Sedangkan Elia adalah seorang nabi besar yang kemudian menemui Tuhan di Gunung Horeb atau gunung Sinai. Pertemuan Yesus dengan mereka mengungkapkan identitas Yesus, yaitu Dia yang hadir pada segala zaman. Tuhan hadir di segala masa, sehingga Ia bisa berkomunikasi dengan siapa saja. Kenyataan bahwa Tuhan hadir pada segala zaman, menguatkan hati kita. Kita tidak akan ditinggalkan berjalan sendirian dalam hidup kita. Jika kita hidup baik dan hidup sesuai dengan ajaran Tuhan, maka kita bisa menjadi Musa dan Elia di masa kini. Tuhan membutuhkan makin banyak Musa dan Elia, yang bisa terus menggemakan Sabda-Nya. Dengan cara hidup kita, kita bisa menjadi Musa dan Elia di masa kini, yang membangun tenda atau kemah,
tempat bersemayamnya atau tempat tinggalnya Tuhan di tengah-tengah kita. Mari kita saling menolong dan bahu membahu membangun menyiapkan hati kita untuk menjadi tempat bertahtanya Tuhan dalam hidup kita.
12. HENING SEJENAK
13. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
14. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, marilah kita berdoa kepada Bapa yang senantiasa mengasihi kita.
P : Bagi Gereja kudus. Semoga seluruh umat beriman menyadari keluhuran tugas-tugas Gereja di tengah dunia sebagai tanda kehadiran Kristus yang menyelamatkan. Marilah kita mohon….
P : Bagi masyarakat kita. Kita berdoa juga agar semua warga masyarakat meningkatkan kerja sama untuk membangun kehidupan yang lebih baik dan menciptakan persaudaraan sejati di tengah aneka ragam budaya dan agama. Marilah kita mohon….
P : Bagi orang yang miskin. Semoga Tuhan membantu mereka agar tetap tekun dan tidak putus asa di tengah kesulitan dan keterbatasan yang mereka alami. Semoga kita membuka hati untuk membantu dan memberi perhatian kepada orang-orang miskin, teristimewa dalam Masa Prapaskah ini. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita yang berhimpun di sini. Kita memohon rahmat dan kekuatan Tuhan agar kita mampu
menolak kejahatan dan kembali ke jalan yang benar, sebagai buah pertobatan dalam Masa Prapaskah ini. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah Bapa yang mahamulia, dengarkanlah doa-doa kami yang mengandalkan kebaikan-Mu sebagai Bapa, demi Kristus, Tuhan kami.
U : Amin
15. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.
16. DOA PUJIAN
[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari terkasih, Allah yang maharahim telah menganugerahkan masa Prapaskah ini sebagai masa suci untuk bertobat. Maka marilah kita berseru: Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Ya Allah, Engkau tidak hanya menciptakan kami, tetapi juga menjaga keselamatan kami. Ketika kami jatuh dalam dosa, Engkau mendekati kami dengan penuh kasih. Maka kami berseru:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Engkau telah mengutus Yesus, Putra-Mu untuk menanggung dosa dunia. Dialah Gembala yang baik,
yang selalu berusaha mencari domba yang sesat. Dia rela menyerahkan nyawa-Nya demi keselamatan kami. Maka kami berseru:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Selama masa tobat ini Engkau mengajak kami meningkatkan ibadah serta amal kasih dan menjadi lebih rajin menyambut sakramen-sakramen, yang menyegarkan dan mempertebal iman. Maka kami
berseru:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Dengan demikian, ya Bapa, Engkau mengundang kami agar menggunakan Masa Prapaskah, masa persiapan ini, dengan keterbukaan dan kerelaan hati. Maka kami berseru:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Maka ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Fransiskus Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur atau Lagu Prapaskah]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
17A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
18A. BAPA KAMI
Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. ------------------------------------
17B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.
18B. BAPA KAMI
Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.
19B. DOA KOMUNI BATIN
Berlutut/berdiri Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). [hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Prapaskah.
20. MENDOAKAN MADAH PUJIAN MARIA (Luk. 1:46-55)
Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatanperbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus. Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, sepertiyangdijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, sepertipada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin
21. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari, Tuhan senantiasa hadir dan menampakkan kemuliaan-Nya di dalam hidup kita. Ia juga membuat kemah-Nya di tengah-tengah kita. Kita dapat merasakan kehadiran-Nya itu bila kita selalu membersihkan hati kita. Hati yang bersih akan mampu melihat dan merasakan kehadiranNya. Mari kita berupaya untuk selalu membersihkan hati kita, terutama di masa khusus ini, agar kita mampu menikmati buah penebusan Kristus nanti.
22. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Ya Allah, Yesus Putra-Mu datang dan hidup di tengah-tengah kami. Semoga kami mampu merasakan kehadiran-Nya di tengah kami. Semoga Sabda-Nya selalu kami dengarkan dan kami hidupi agar kami dapat dituntun oleh Sabda itu menuju kepada-Mu.
Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
23. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
24. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
25. LAGU PENUTUP (kgg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.