Prakiraan Cuaca

Siklon Tropis 91S dan MJO Terpantau di Indonesia Bagian Barat, BMKG: Potensi Cuaca Ekstrem

Dampak lain bibit siklon tropis 91S adalah pada potensi tinggi gelombang, khususnya wilayah perairan barat daya Sumatra hingga selatan Nusa Tenggara.

Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/KRISTIN ADAL
HUJAN LEBAT- Hujan lebat di Maumere, Kabupaten Sikka, NTT. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE-  Bibit siklon tropis 91S terpantau di Samudra Hindia sebelah selatan Jawa Barat dengan kecepatan angin maksimum di dekitar pusat bibit siklon tropis sebesar 15 knot (28 km/jam)

BMKG memprediksi meskipun berpotensi rendah menjadi siklon tropis dalam tiga hari kedepan, namun bibit siklon tersebut mampu meningkatkan potensi cuaca signifikan di Wilayah Sumatra bagian Selatan dan Jawa Barat. 

Dampak lain dari bibit siklon tropis 91S adalah pada potensi kenaikan tinggi gelombang, khususnya di wilayah perairan barat daya Sumatra hingga selatan Nusa Tenggara.

Di sisi lain, aktifitas Madden Julian Oscillation (MJO) saat ini terpantau berada pada Samudra Hindia bagian barat yang berpengaruh pada peningkatan potensi curah hujan di Indonesia Bagian Barat

 

Baca juga: BMKG: Waspada Potensi Hujan Lebat Landa NTT 17-20 Maret 2025

 

 

Meskipun demikian, BMKG memprediksi adanya pergerakan MJO ke Samudra Hindia bagian timur, yang dampaknya akan lebih meluas di wilayah Indonesia bagian barat hingga tengah.

Kombinasi dari beberapa gangguan tropis tersebut berpotensi meningkatkan curah hujan dengan intensitas tinggi, terutama di wilayah Indonesia bagian barat dan tengah. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan.

Bibit siklon 91S memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca dan perairan di wilayah Indonesia dalam 24 jam ke depan berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Bengkulu, Lampung, Banten, DK Jakarta, dan Jawa Barat. D

ampak lainnya yakni berupa potensi kenaikan tinggi gelombang hingga kisaran 2.5 - 4.0 m, khususnya di perairan barat Sumatra, Selat Sunda barat Pandeglang, perairan selatan Banten hingga Jawa Timur, Samudra Hindia barat kepulauan Mentawai hingga Lampung, dan Samudra Hindia selatan Banten hingga NTB. 

 

Baca juga: BMKG Ungkap Penyebab Hujan Lebat dan Angin Kencang di NTT, Ada Equatorial Rossby 

 

Di samping itu, bibit siklon tropis 91S yang berada di Samudra Hindia selatan Jawa Barat membentuk daerah perlambatan angin di wilayah Samudra Hindia barat daya Lampung, serta menginduksi terjadinya fenomena low level jet di Samudra Hindia barat daya Banten.

MJO diprediksi akan memasuki Samudra Hindia bagian timur  tiga hari mendatang. Sementara itu, MJO secara spasial telah terpantau aktif di wilayah Indonesia bagian barat, yang pada pekan ini diprediksi akan meluas hingga Indonesia Bagian tengah.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved