Ramadhan 2025

Tak Ada Mushola, Umat Muslim Kolisia Sikka Sholat di Tenda Darurat saat Bulan Ramadhan

Mushola darurat itu dibangun sejak awal Ramadhan. Jauh sebelumnya, mereka melaksanakan Sholat harus ke Masjid Waturia atau Magepanda. 

|
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/GG
SHOLAT - Umat Muslim saat Sholat di Mushola Darurat di RT 06 RW 03 Desa Kolisia B Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Selasa 18 Maret 2025. 

TRIBUN FLORES. COM, MAUMERE - Sejumlah warga yang beragama Muslim di RT 06 RW 03 Desa Kolisia B Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur melaksanakan Sholat di tenda darurat selama bulan Ramadhan. 

Mushola darurat itu dibangun sejak awal Ramadhan. Jauh sebelumnya, mereka melaksanakan Sholat harus ke Masjid Waturia atau Magepanda. 

Pantauan TRIBUNFLORES. COM, Selasa 18 Maret 2025 sekitar pukul 17.30 Wita sejumlah warga sudah mulai berdatangan. Mushola itu terletak persis di pinggir jalan raya, Magepanda-

Mereka hendak melaksanakan buka puasa bersama dilanjutkan dengan Sholat berjemaah. 

Baca juga: Berkah Ramadhan, Donasi Pegawai PLN Sumbang Listrik Gratis bagi 2.597 Keluarga Prasejahtera

 

Atap tenda darurat itu menggunakan sebuah terpal berwarna biru. Sedangkan alasnya menggunakan pelepuh bambu dan dilapisi sebuah karpet. Luasnya sekitar 5 meter persegi. 

Sedangkan dindingnya hanya menggunakan sejumlah baner atau baliho. Penerangannya pakai sebuah lampun neon sekira 10 Watt. 

Bagian utara tempat Mushola dibatasi dengan tembok penahan gelombang dengan tinggi sekitar 1 meter. 

SHOLAT - Umat Muslim saat Sholat di Mushola Darurat NTT
SHOLAT - Umat Muslim saat Sholat di Mushola Darurat di RT 06 RW 03 Desa Kolisia B Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Selasa 18 Maret 2025.

Warga setempat, Abdul Azis (51)  mengaku Mushola darurat tersebut dibangun sejak awal Ramdhan. Mereka ingin agar tak jauh -jauh untuk melaksanakan ibadah selama bulan puasa. 

"Ini kami bangun sejak awal Ramadhan. Saat ini sudah ada 17 KK dan jumlah jiwa sekitar 60 an orang. Rencana mau bangun Mushola,"ujarnya.

Ia mengaku awalnya mereka mau merencanakan pembangunan di pinggir pantai tapi karena takut merusak Bakau atau Mangrove, akhirnya Abdul menyerahkan sebidang tanahnya untuk pembangunan Mushola.

Ia prihatin karena melihat anak-anak harus jauh-jauh untuk melaksanakan Sholat lima waktu. 

Mushola itu kedepan jika dibangun akan dimanfaatkan dengan baik. Sedangkan untuk Sholat Jumat mereka akan pergi ke Masjid.

Sementara pemuda setempat, Muhammad Fayiz Abdul Azis (19) mengharapkan agar Mushola tersebut dibangun. Selama Ramadhan ini mereka tetap menjalankan ibadah di tenda darurat.

"Kepingin habis lebaran sudah mulai membangun. Semoga tahun ini bisa terealisasi. Mungkin nanti saya ajak teman-teman untuk ikut kerja," ujarnya. (kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved