Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Katolik Kamis 3 Maret 2025, Menghadirkan Kebaikan Tuhan
Mari simak renungan harian Katolik Kamis 3 April 2025.Tema renungan harian Katolik menghadirkan kebaikan Tuhan.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Kamu telah mengirim utusan kepada Yohanes, dan ia telah bersaksi tentang kebenaran. Tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia, namun Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan.
Yohanes adalah pelita yang menyala dan bercahaya, dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu. Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting daripada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku supaya Aku melaksanakannya.
Pekerjan itu jualah yang sekarang Kukerjakan, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku. Dialah yang bersaksi tentang Aku! Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah kamu lihat, dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya.
Kamu menyelidiki Kitab-Kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa olehnya kamu mempunyai hidup kekal. Tetapi walupun Kitab-Kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.
Aku tidak memerlukan hormat dari manusia. Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah. Aku datang dalam nama Bapa-Ku, dan kamu tidak menerima Aku.
Jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia. Bagaimanakah kamu dapat percaya, karena kamu menerima hormat seorang dari orang lain tetapi tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa?
Jangan kamu menyangka bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa, yaitu Musa yang kepadanya kamu menaruh pengharapan. Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab Musa telah menulis tentang Aku.
Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulis oleh Musa, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Aku katakan?”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik
Meditatio:
Yesus bersabda, Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu yang
menerima hormat seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat
yang datang dari Allah yang Esa? (Yoh.5:44). Sabda ini disampaikan oleh
Yesus di hadapan kaum Yahudi yang seolah menuntut pertanggungjawaban atas perbuatan mengagumkan yang dilakukan-Nya yaitu Ia menyembuhkan orang sakit pada hari Sabat.
Mereka belum mampu melihat Yesus dan karya-Nya dengan hati; mereka masih
menyaksikannya hanya sebatas mata jasmani saja. Mereka telah
berusaha menyelidiki siapa Yesus sebenarnya. Mereka menyuruh utusan
kepada Yohanes dan ia telah memberi kesaksian tentang Dia; mereka
juga membaca Kitab Suci terutama dari Nabi Musa, namun mereka tetap
saja tidak mampu membuka hati kepada-Nya. Dengan kata lain, hati
kaum Yahudi ini telah bebal. Mereka memang cenderung mencari hormat
pada yang lain, bukan pada Allah; mengutamakan popularitas di hadapan
sesama manusia tetapi mengabaikan hidup berkenan di hadapan Tuhan.
Terasa ironis, tetapi hal itu terjadi dalam kehidupan beriman. Mereka
tidak mau datang kepada-Nya. Tidak ada kasih akan Tuhan dalam hati
mereka( https://mkk.or.id/renungan-detail.php?r=2062628667
Hidup menjadi orang Kristiani, pertama-tama ialah kasih akan Dia harus
terus-menerus bertumbuh dalam hati. Kerinduan akan Tuhan menjadi
jiwa dari seluruh keberadaan kita. Apapun yang kita lakukan sejatinya
harus ditopang oleh kasih akan Tuhan. Motif lain hanya akan mengurangi
nilai dari keberadaan kita. Hidup yang dijiwai oleh semangat doa,
persaudaraan dan pelayanan menjadi kesaksian iman yang otentik.
Doa memungkinkan kita mengalami kehadiran Tuhan yang sangat dekat
dengan hati; persaudaraan mengantar kita menghadirkan Dia dalam
hidup sesama; menembus batas-batas manusia untuk merangkul setiap
orang untuk dicintai; dan melalui pelayanan, kita menunjukkan cinta yang
tulus dan sempurna kepada Tuhan; kita melampaui keinginan daging
untuk mencari popularitas masuk ke dalam kehendak Tuhan; melakukan
bukan apa yang kita inginkan tetapi dikehendaki oleh Bapa demi kebaikan
dan kesejahteraan bersama.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.