Masa Prapaskah 2025

Teks Misa Prapaskah V Minggu 6 April 2025 Tahun C

Simak teks Prapaskah V Minggu 6 April 2025. Teks Prapaskah V lengkap renungan harian katolik. Teks Prapaskah V disusun oleh P. Petrus Cristologus.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-ANGGY BOEKAN
IKUT MISA - Umat saat misa di Gereja Paroki St. Yohanes Rasul Pringwulung, Jogjakarta.Mari simak teks Prapaskah V Minggu 6 April 2025. Teks Prapaskah V lengkap renungan harian katolik. Teks Prapaskah V disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD. 

Pulihkanlah keadaan kami, ya TUHAN,  seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur  dengan mencucurkan air mata,  akan menuai dengan bersorak-sorai. (Refren)

Orang yang berjalan maju dengan menangis  sambil menabur benih,  pasti pulang dengan sorak-sorai  sambil membawa berkas-berkasnya. (Refren) 

08. BACAAN KEDUA (Flp. 3:8-14) 

L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi  Saudara-saudari, segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan. Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya danpersekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati. Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah mengejarnya, sempurna, melainkan aku kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupun telah ditangkap oleh Kristus Yesus. Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus. 
Demikianlah Sabda Tuhan.  
U  : Syukur kepada Allah.  

09. BAIT PENGANTAR INJIL (Yl. 2:12-13) 

P : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal 
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal 
P : Sekarang juga, sabda Tuhan, berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hati, sebab Aku pengasih dan penyayang.  
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal 

10. INJIL (Yoh. 8:1-11) 

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes.  Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. 
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.  Yesus pergi ke bukit Zaitun. Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuanperempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?" Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: 
"Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?" Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang." 
P : Demikianlah Sabda Tuhan.  
U  : Terpujilah Kristus.  

11. RENUNGAN SINGKAT 

Kita mendengarkan kisah tentang perempuan yang kedapatan berzinah. Kisah ini berakhir dengan pesan Yesus yang amat meneguhkan yaitu supaya jangan berbuat dosa lagi. Mari kita lihat satu dua pokok permenungan dari kisah ini untuk kehidupan kita.  Pertama, para penuduh. Kisah ini diawali dengan datangnya orang-orang Farisi dan ahli Taurat yang menghadirkan seorang perempuan yang kedapatan berzinah. Kedua kelompok ini menempatkan diri mereka sebagai penuduh. Mereka tahu dengan amat baik tentang hukum Taurat. Orang Farisi belajar hukum Taurat dengan sangat keras agar bisa menegakkan hukum Taurat. Sedangkan ahli Taurat menjadi orang-orang terpelajar yang tahu baik tentang hukum. Posisi kedua kelompok ini sangat kuat dalam masyarakat dan mereka dianggap sebagai rujukan kesalehan. Tuduhan mereka tidak dapat dibantah karena perempuan itu kedapatan berzinah.Mereka menvonis hukuman mati bagi perempuan tersebut. Yesus meredakan amarah mereka dengan menyadarkan bahwa mereka pun orang berdosa.  Kita pun kadangkala menjadi orang Farisi dan ahli Taurat yang menuduh orang lain dan menginginkan hukuman yang keras terhadap yang kedapatan bersalah atau berdosa. Kita berani berteriak dengan sekuat tenaga agar mereka dihancurkan, tetapi kita lupa bahwa kita pun orang berdosa. Yesus tidak bermaksud membenarkan kesalahan perempuan itu, tetapi Yesus tidak menyukai cara mereka menanganinya. Kita semua orang berdosa, dan kita bisa membantu orang lain yang berdosa untuk menjadi lebih baik dengan menemani mereka bangkit dari kesalahan mereka.   Kedua, tertuduh. Perempuan itu menjadi orang yang tertuduh. Ia tidak dapat mengelak karena memang ia kedapatan basah berzinah. Ia hanya pasrah pada nasibnya yaitu kematian. Ia menyadari kesalahannya. Ketika berada di depan Yesus pun ia tidak berkata satu kata pembelaan pun. Ia pasti pasrah ketika mendengar perkataan Yesus yang meminta orang yang tidak berdoa untuk melemparinya. Ia siap mati. Namun, pembebasan pun terjadi. Ia selamat karena tidak ada yang merajamnya. Yesus pun tidak menghukumnya. Hatinya pasti lega dan ia belajar banyak dari keadaan ini.  Ketika kita berada dalam situasi seperti ini, kita tidak 
bisa berbuat apa-apa. Kita hanya bisa pasrah dan memohonkan bantuan Tuhan. Itulah sikap kita orang yang berdosa. Sikap seperti ini tidak boleh muncul karena situasi mendesak atau terpaksa. Kita hendaknya datang memohonkan kekuatan dari Tuhan agar kita bisa bertobat dari dosa-dosa kita. Tuhan tidak menghukum kita. Tetapi ketika kita berdosa, kita dihukum oleh dosa kita sendiri. Mari kita bertobat agar kita bisa memperoleh keselamatan dan hidup kekal. 
Tuhan memberkati. 

12. HENING SEJENAK 

Sabda Tuhan dan 

13. SYAHADAT  

P : Marilah menanggapi mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa….. 

14. DOA UMAT  

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved