Mgr Petrus Turang Meninggal

Mgr. Petrus Turang, Wajah Kerahiman Ilahi dalam Gembala yang Visioner

Uskup Emeritus Mgr. Petrus Turang dikenang sebagai sosok gembala yang menghadirkan wajah Kerahiman Ilahi dalam setiap pelayanan pastoral dan kegembala

Editor: Ricko Wawo
POS KUPANG.COM
MELAYAT - Suasana pelayat di Katedral Kupang, NTT, Senin 7 April 2025. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eugenius Suba Boro

POS-KUPANG.COM, KUPANG — Uskup Emeritus Mgr. Petrus Turang dikenang sebagai sosok gembala yang menghadirkan wajah Kerahiman Ilahi dalam setiap pelayanan pastoral dan kegembalaannya.

Dalam pandangan Romo Maxi Un Bria, yang selama 27 tahun berada dalam bimbingan Mgr. Turang sebagai uskup, sosok ini bukan hanya penuh belaskasih dan pengampunan, tetapi juga seorang pemimpin yang visioner dan berwawasan luas.
"Beliau selalu mengingatkan kami, para imam, untuk belajar dan terus belajar," ungkap Romo Maxi saat dihubungi reporter Pos Kupang Senin (7/4/2025).

Bagi Mgr. Turang, proses pembelajaran tiada henti merupakan jalan bagi para imam untuk bertumbuh, berkembang, dan memberi kontribusi nyata dalam pelayanan Gereja dan pengembangan iman umat.

Mgr. Turang dikenal sebagai pribadi yang tekun membaca dan menulis. Tak jarang, ia terlihat duduk di depan laptop, tenggelam dalam tulisan atau bacaan rohani.

Baca juga: Pemerhati Kecam Pelaku yang Tega Siksa dan Telanjangi Remaja di Lembata NTT

 


Aktivitas ini mencerminkan semangat intelektualnya yang tinggi dan dedikasinya dalam menggali kedalaman iman demi kemajuan Gereja.

Dalam masa kepemimpinannya sebagai Uskup Metropolitan Keuskupan Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang menunjukkan kemurahan hati yang besar dengan secara aktif mengutus imam-imam diosesan untuk melayani Gereja Katolik di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).
Ia menyadari pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) para imam demi menjawab kebutuhan Gereja yang terus berkembang.

"Kita memberi bukan karena kita berkecukupan, tetapi dalam keterbatasan pun kita bisa menunjukkan kepedulian," kata Mgr. Turang, dalam satu kesempatan.

Sikap inilah yang menjadikan Mgr. Turang sebagai teladan sejati dalam belaskasih dan kemurahan hati. Dari pelayanan pastoralnya, umat diajak belajar bahwa cinta dan pengampunan Tuhan nyata hadir melalui hidup seorang gembala yang terbuka terhadap perjumpaan lintas budaya, agama, dan kelompok.

“Mgr. Turang adalah wajah Kerahiman Ilahi itu sendiri,” tutur Romo Maxi, menutup kesannya. (uge)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved