Kematian Ibu dan Anak di Sikka
Ibu dan Anak Meninggal Saat Melahirkan, Ombudsman NTT Beri Catatan Kepada RSU Maumere
Yang mana ketiadaan dokter itu menyebabkan ada dampak pada pelayanan pasien yang mau melakukan tindakan operasi saat menjalani perawatan
Penulis: Arnol Welianto | Editor: Hilarius Ninu
Baca juga: BREAKING NEWS : Mau Operasi Dokter Anestesi di Sikka Tidak Ada, Ibu Hamil dan Anak Meninggal Dunia
"Hal ini agar hak para pasien untuk dilayani sesuai standar pelayanan RSUD kelas C tidak terabaikan. Sebab ketiadaan dokter anestesi menyebabkan tindakan operasi sekecil apapun bagi masyarakat Kabupaten Sikka tidak bisa dilakukan di RSUD Maumere dan harus dirujuk ke rumah sakit lain di dalam dan di luar Kabupaten Sikka. Hal ini menjadi masalah tersendiri bagi pasien darurat yang membutuhkan pertolongan cepat dengan tindakan operasi," papanya.
Kedua, kepada Kepala BPJS Cabang Sikka agar BPJS Kesehatan memastikan semua rumah sakit yang melakukan kerja sama melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS) memenuhi syarat jumlah dan kualifikasi tenaga kesehatan sesuai kelas rumah sakit termasuk melaksanakan Janji Layanan Jaminan Kesehatan Nasional secara optimal. Bilamana saat dilakukan kredensialing terdapat rumah sakit yang belum memenuhi standar minimum jumlah dan kualifikasi SDM tenaga kesehatan agar diingatkan wajib memenuhi syarat itu sebelum tanda tangan perjanjian kerja sama dilaksanakan.
Ketiga kepada Kepala Dinas Kesehatan Sikka agar membantu mempercepat proses penetapan Surat Ijin Praktek (SIP) bilamana dr. Yosefina Hermiyanti Tri Lestari Djati, Sp.An dan dr. Remidazon Rudolfus Riba, Sp.An bersedia melayani di RSUD Maumere. Untuk itu semua pihak menyatakan kesediaannya untuk saling berkoordinasi dan terus berupaya memproses secara cepat SIP dokter anestesi jika ada permohonan ijin praktek.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.