Misa Kamis Putih
Teks Misa Kamis Putih 17 April 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik
Mari simak teks misa Kamis Putih 17 April 2025. Teks misa Kamis putih lengkap renungan harian Katolik.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks misa Kamis Putih 17 April 2025.
Teks misa Kamis putih lengkap renungan harian Katolik.
Teks misa Kamis putih disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.
Ikuti misa Kamis putih dengan penuh iman.
Umat berkumpul bersama di Kapela yang sudah didekorasi dan warna liturgi putih.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 16 April 2025, Tiga Puluh Keping Perak
Para petugas hendaknya mempersiapkan diri di sakristi atau di ruang khusus.
Ketikamemulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka yang bertemakan KASIH.
Setelah tiba di depan altar, para petugas membungkuk khidmat (atau berlutut bila ada Sakramen Mahakudus), lalu pergi ke tempat masing-masing.
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, kita berkumpul di sini untuk merayakan misteri perjamuan malam terakhir yang diadakan Yesus bersama murid-murid-Nya. Pada saat itu inilah Yesus menetapkan Sakramen Ekaristi dan sakramen Imamat. Dia juga menegaskan semangat untuk saling melayani dengan membasuh kaki murid-murid-Nya. Perjamuan malam terakhir adalah kenangan akan Yesus yangmengurbankan diri-Nya sampai wafat di kayu salib. Inilah misteri cinta kasih Allah yang mahaagung kepada umat manusia. Yesus merayakan misteri pengurbanan diri-Nya itu dalam wujud roti dan anggur dan bersabda: “Lakukanlah ini sebagai kenangan akan Daku.” Perintah ini dilaksanakan Gereja dengan merayakan Ekaristi kudus setiap hari. Marilah kita mengenangkan perjamuan Tuhan pada Perayaan Sabda ini danmensyukuri kasih-Nya yang tak terhingga. [hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah berdosa supaya siap mendengarkan Sabda Allah, Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
04. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa sejenak dalam hati. [hening sejenak] Allah, Bapa maha pengasih, pada saat ini Engkau berkenan mengumpulkan kami untuk mengenangkan cinta kasih Yesus yang tiada batasnya kepada dunia. Kami mohon, semoga kami Engkau perkenankan menimba cinta kasih dari misteri agung ini. Bantulah kami untuk
menjadikannya sebagai pedoman dalam menjalani hidup kami sehari-hari. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa,bersama dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. U : Amin.
05. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]
06. BACAAN PERTAMA (Kel. 12:1-8,11-14)
L : Bacaan dari Kitab Keluaran. 1Berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun di tanah Mesir: 2"Bulan inilah akan menjadi permulaan segala bulan bagimu; itu akan menjadi bulan pertama bagimu tiap-tiap tahun. 3Katakanlah kepada segenap jemaah Israel: Pada tanggal sepuluh bulan ini diambillah oleh masing-masing seekor anak domba, menurut kaum keluarga, seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga. 4Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk mengambil seekor anak domba, maka ia bersama-sama dengan tetangganya yang terdekat ke rumahnya haruslah mengambil seekor, menurut jumlah jiwa; tentang anak domba itu, kamu buatlah perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang. 5Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela, berumur setahun; kamu boleh ambil domba atau kambing. 6Kamu harus mengurungnya sampai hari yang keempat belas bulan ini; lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya pada waktu senja. 7Kemudian dari darahnya haruslah diambil sedikit dan dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas, pada rumah-rumah di mana orang memakannya. 8Dagingnya harus dimakan mereka pada malam itu juga; yangdipanggang mereka harus makan dengan roti yang tidak beragi beserta sayur pahit. 11Dan beginilah kamu memakannya: pinggangmu berikat, kasut pada kakimu dan tongkat di tanganmu; buru-burulah kamu memakannya; itulah Paskah bagi TUHAN. 12Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir, dan semua anak sulung, dari anak manusia sampai anak binatang, akan Kubunuh, dan kepada semua allah di Mesir akan Kujatuhkan hukuman, Akulah, TUHAN. 13Dan darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah di mana kamu tinggal: Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari padakamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir. 14Hari ini akan menjadi hari peringatan bagimu. Kamu harus merayakannya sebagai hari raya bagi TUHAN turun-temurun. Kamu harus merayakannya sebagai ketetapan untuk selamanya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
07. MENYANYIKAN LAGU
Refren [1Kor 10:16]:
Piala syukur ini adalah persekutuan dengan Darah Kristus Mzm. 116:12-13,15-16c,17-18 Bagaimana akan kubalas kepada TUHAN segala kebajikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama TUHAN. (Refren)
Berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang dikasihi-Nya. Ya TUHAN, aku hamba-Mu! Aku hamba-Mu, anak dari hamba-Mu perempuan! Engkau telah membuka ikatan-ikatanku! (Refren)
Aku akan mempersembahkan korban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama TUHAN, akan membayar nazarku kepada TUHAN di depan seluruh umat-Nya. (Refren)
08. BACAAN KEDUA (1Kor. 11:23-26)
L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus. 23Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti 24dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!" 25Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!" 26Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
09. BAIT PENGANTAR INJIL (Yoh. 13:34)
P : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
P : Aku memberikan perintah baru kepadamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi, * seperti Aku telah mengasihi kamu, demikian juga kamu harus saling mengasihi.
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
10. INJIL (Yoh. 13:1-15)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. 1Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya. 2Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia. 3Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah. 4Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubahNya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, 5kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu. 6Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, Engkau hendak
membasuh kakiku?" 7Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak." 8Kata Petrus
kepada-Nya: "Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya." Jawab Yesus: "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat
bagian dalam Aku." 9Kata Simon Petrus kepadaNya: "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!" 10Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua." 11Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih." 12Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempatNya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? 13Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu
itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. 14Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu; 15sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
11. PEMBASUHAN KAKI [Fakultatif/Tidak Wajib] duduk
Dua belas orang yang telah ditentukan sebelumnya dipersilakan mengambil tempat di bagian depan. Pemimpin didampingi oleh Pemandu lainnya membasuh kaki mereka dibantu oleh misdinar atau ajuda yang membawa air dan kain pengering. Sementara itu dinyanyikan lagu-lagu yang mengungkapkan cinta persaudaraan, misalnya: PS 497, 498, MB 402, Yubilate: 492, dst.
12. RENUNGAN KATOLIK
Peristiwa perjamuan akhir menjadi peristiwa yang amat bermakna bagi para murid Yesus dan bagi kita sekalian. Dalam perjamuan ini Yesus meninggalkan kenangan yang tidak dapat dilupakan, yaitu Yesus membasuh kaki para murid sebagai simbol saling melayani. Mari kita ambil satu dua hikmah dari peristiwa ini untuk kehidupan kita. Pertama, Yesus menanggalkan jubah dan memakai sehelai kain lenan untuk membasuh kaki. Tindakan Yesus ini amat bermakna. Jubah merupakan bagian
terluar dari pakaian yang dipakai untuk menutupi tubuh. Jubah ini biasanya merupakan satu tenunan yang dilubangi di bagian kepala dan lengan. Ia memiliki fungsi untuk melindungi orang dari panas dan debu. Jubah dapat pula menunjukkan kelas atau status sosial. Pada malam hari, jubah bisa dipakai juga sebagai selimut. Jubah hanya bisa ditanggalkan ketika orang hendak bekerja. Dengan ini, kita tahu bahwa jubah memiliki fungsi yang penting dalam hidup seseorang. Kali ini Yesus menanggalkan jubahnya dan menggantikannya dengan sehelai kain lenan, sebagai simbol Ia menanggalkan statusnya untuk menjadi seorang pelayan yang bekerja mencuci kaki tuannya. Inilah simbol kerendahan hati seorang Guru dan Tuhan. Kita pun dapat belajar dari kisah ini. Seringkali kita takut kotor untuk melayani sesama kita. Kita tidak mau status kita menjadi lebih rendah atau direndahkan. Kita ingin tetap mempertahankan jubah kita dan tidak rela mengikat kain lenan untuk melayani sesama. Yesus mengajarkan kita untuk rela melayani sesama. Status, jabatan atau kehormatan yang ada pada kita itu muncul kemudian. Ia ada atau diberikan kemudian untuk melayani kebersamaan. Mari kita berusaha untuk tidak membungkus diri kita dengan jubah status sosial kita, jubah ketakutan kita akan menjadi kotor, jubah kemapanan dan tidak peduli dengan orang lain. Lalu, mari kita layani sesama dengan hati yang rela bersama Yesus. Kedua, perjamuan dan cuci kaki. Yang menarik adalah Yesus mencuci kaki para murid di saat mereka sedang makan bersama. Kita bisa membayangkan situasinya bahwa mereka semua sedang menikmati santapan, lalu Yesus datang ke hadapan masing-masing mereka, menarik kaki mereka dan mencuci kaki mereka. Sudah tentu para murid keheranan, karena pembersihan diri semestinya dilakukan sebelum perjamuan, terutama kalau kita menyadari bahwa mereka makan dengan memakai tangan. Namun, itulah yang diperbuat Yesus. Dia tidak merasa terhina, kotor atau jijik dengan mencuci kaki mereka di tengah perjamuan.
Konsentrasinya hanyalah satu, yaitu agar mereka mengerti bahwa pelayanan-Nya dilakukan dengan sepenuh hati. Kita pun belajar dari tindakan Yesus ini, yaitu pelayanan itu bisa dilakukan kapan saja. Ketika ada kesempatan untuk melayani, kita mesti tergerak hati untuk berbuat. Mungkin banyak dari antara kita yang menjadi pengamat aktif daripada pemain aktif dalam melayani kehidupan sesama. Kita mungkin lebih suka menikmati perjamuan kita daripada harus melepaskan jamuan kita dan membersihkan kaki sesama yang berlumpur. Bisa jadi kita bertetangga dengan orang yang susah atau yang menderita. Tetapi kita menutup mata terhadap mereka, karena itu adalah urusan mereka. Yesus mengajak kita untuk terlibat. Ketika orang lain atau sesama kita yang menderita dan membutuhkan bantuan kita, kita tidak bisa hanya menjadi pengamat, melainkan terlibat dalam membantu mereka. Cinta dan pelayanan hanya dapat dibuktikan dalam karya yang nyata. Tuhan memberkati.
13. HENING
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, dengan pengantaraan Yesus yang hadir di sini, marilah kita memanjatkan doa-doa kepada Allah Bapa di surga.
P : Bagi Bapa Suci, para Uskup dan para Imam. Kita mohon kepada Allah Bapa agar Ia mencurahkan Roh cinta kasih-Nya kepada Bapa Suci, para Uskup, dan para Imam, supaya mereka dapat menunaikan tugas pelayanan dengan penuh cinta kasih.Marilah
kita mohon….
P : Bagi mereka yang diserahi tanggung jawab Semoga semua orang yang diserahi tanggung jawab terhadap kesejahteraan umum diterangi oleh Roh Allah. Semoga berkat penerangan Roh Allah, mereka sanggup melaksanakan tugas pelayanannya dalam cinta kasih tanpa pamrih. Marilah kita mohon….
P : Bagi mereka yang menderita. Kita berdoa bagi mereka yang menderita akibat penindasan, kemiskinan, penyakit dan bencana alam. Semoga mereka mendapatkan perhatian, bantuan perawatan dan pengobatan yang memadai dari sesamanya, dijiwai oleh cinta kasih. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita yang hadir di sini. Kita juga memohon rahmat Tuhan, agar kita semua yang berkumpul di sini, menyadari bahwa kebesaran seorang kristiani terletak pada pelayanannya. Semoga persaudaraan kita sebagai umat beriman semakin nyata dalam sikap saling memaafkan dan tidak mudah terbawa oleh hasutan yang menyesatkan. Marilah kita mohon….
P : Demikianlah, ya Bapa, doa-doa yang kami sampaikan ke hadirat-Mu. Semoga Engkau berkenan mengabulkannya, sebab semua ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin
16. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.
17. DOA PUJIAN
[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari terkasih, Allah sangat mengasihi kita. Bagi kita, yang sedang berziarah di dunia ini, Ia menyediakan Tubuh dan Darah Putra-Nya sebagai makanan dan minuman sejati. Oleh sebab itu, marilah kita memuji Dia.
Terpujilah Engkau di surga.
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Ya Bapa, Tubuh Kristus adalah sungguh makanan, dan Darah-Nya adalah sungguh minuman. Siapa saja yang menyambut-Nya akan beroleh hidup yang kekal. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Karena dengan menyambut Tubuh Kristus kami dikuatkan; dengan meminum Darah Kristus, kami dimurnikan. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Dengan menghidangkan Tubuh dan Darah Kristus, Engkau telah menghimpun semua orang beriman menjadi satu tubuh, yakni Tubuh Kristus. Maka kami
memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Dalam perjamuan malam terakhir, Yesus menyerahkan diri-Nya seutuh-utuhnya dalam rupa roti dan anggur. Dengan itu, Ia menunjukkan penyerahan diri yang ikhlas bagi kami. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Ya Bapa, kami bersyukur karena Yesus, Imam Agung, telah memercayakan tugas keimamatan-Nya kepada para uskup, dan para imam, maka bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci…., Bapa Uskup…., dan Pastor Paroki kami…., kami melambungkan madah pujian bagi-Mu sambil berseru:
(Umat menyanyikan Lagu Pujian yang sesuai, misalnya “Santapan Peziarah” PS 434).
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
18A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
19A. BAPA KAMI
Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. -------------------------------------
18B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.
19B. BAPA KAMI
Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.
20B. DOA KOMUNI BATIN
Berlutut/berdiri Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh.15:3-4). [hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hatidengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu yang berhubungan dengan tema KASIH, atau lagu AKU RINDU AKAN TUHAN (Ps 423).
21. MENDOAKAN JIWA KRISTUS
Jiwa Kristus, kuduskanlah kami. Tubuh Kristus, selamatkanlah kami. Darah Kristus, sucikanlah kami. Air lambung Kristus, basuhlah kami. Sengsara Kristus, kuatkanlah kami. Yesus yang murah hati, luluskanlah doa kami. Dalam luka-luka-Mu, sembunyikanlah kami. Janganlah aku dipisahkan, dari pada-Mu Tuhan.
Terhadap seteru yang curang, lindungilah kami. Di waktu ajal, terimalah kami. Supaya bersama para Kudus, kami memuji Engkau untuk selama-lamanya. Amin.
22. MENYANYIKAN BERSAMA LAGU “BAHASA CINTA “
23. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari terkasih, peristiwa pembasuhan kaki dan penyerahan diri Yesus secara utuh dalam rupa roti dan anggur, telah kita rayakan. Hari ini dapat kita katakan sebagai hari ulang tahun Ekaristi, hari ulang tahun imamat, bahkan juga hari ulang tahun perkawinan, karena perkawinan adalah sakramen cinta kasih. Mari kita bergembira karena pengudusan hidup kita dalam Dia.
24. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Ya Bapa di surga, kami memuji Engkau, karena kami Engkau
perkenankan ikut serta dalam mengenangkan Perjamuan Paskah Yesus Kristus, Guru dan Tuhan kami. Semoga karena perayaan misteri kudus ini, kami semakin terdorong untuk mengamalkan perintah baru yang diberikan-Nya kepada kami, yakni mengasihi sesama seperti Dia telah mengasihi kami. Semoga sesudah hidup dengan penuh cinta kasih di dunia ini, kami kelak berbahagia dalam perjamuan abadi di surga. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
25. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan. [hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda mengenangkan Perjamuan Akhir Tuhan kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
26. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus Tuhan untuk menjadi saksi cinta-Nya dengan saling melayani.
U : Amin.
27. LAGU PENUTUP (kgg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.