Jalan Salib Jumat Agung
Teks Jalan Salib Jumat Agung 18 April 2025, Mengenang Sengsara Yesus hingga Wafat
Mari simak teks jalan Salib Jumat Agung 18 April 2025 mengenan kisah sengsara Yesus hingga wafat di salib.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
P : Kami menyembah Dikau, ya Tuhan,
dan bersyukur kepada-Mu,
U : sebab dengan salib suci-Mu,
Engkau telah menebus dunia.
L : Bacaan dari Injil Lukas (Luk. 23:27-29)
Sejumlah besar orang mengikuti Dia; di antaranya
banyak perempuan yang menangisi dan meratapi Dia.
Yesus berpaling kepada mereka dan berkata: "Hai
puteri-puteri Yerusalem, janganlah kamu menangisi
Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak
anakmu! Sebab lihat, akan tiba masanya orang berkata:
Berbahagialah perempuan mandul dan yang rahimnya
tidak pernah melahirkan, dan yang susunya tidak
pernah menyusui.
[hening sejenak]
R : Yesus masih punya hati terhadap orang lain meskipun
Dia sedang menderita. Dia mengingat nasib kita. Dia
menasihati kita semua untuk menangisi diri kita karena
Dia mau kita selamat. Menangisi Yesus yang menderita
hendaknya membuat kita sadar akan dosa-dosa kita.
Seberapa banyak kita merasa sedih atas dosa dan
kesalahan kita sendiri? Tuhan lebih menderita karena
kita tidak menyadari bahwa kita tidak menyesal dan
bertobat dari dosa-dosa kita.
P : Marilah berdoa:
Tuhan Yesus, terima kasih untuk teguran-Mu. Semoga
kami merasa malu dengan segala dosa kami dan
memperbaikinya. Amin.
Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami,
U : Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa.
P : Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra dan Roh Kudus,
U : Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
NYANYIAN
SENGSARAMU O YESUS
(Madah bakti no. 379, ayat 1,3)
Sengsara-Mu O Yesus, akibat dosaku.
Kau dihina, disiksa, dibunuh rakyat-Mu.
Gembala yang utama, mengorbankan diri,
Supaya kumpulan-Mu, luput dari mati.
Allah yang maharahim, ampunilah dosa,
Demi cinta Putra-Mu, dan korban salib-Nya.
Berilah kurnia-Mu, agar teladan-Nya,
mengobarkan hatiku, dengan cinta mesra.
PERHENTIAN KESEMBILAN: YESUS JATUH KETIGA KALINYA
P : Kami menyembah Dikau, ya Tuhan, dan bersyukur kepada-Mu,
U : sebab dengan salib suci-Mu,
Engkau telah menebus dunia.
L : Bacaan dari Kitab Yesaya (Yes. 53:7,12)
Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan
tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang
dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang
diam di depan orang-orang yang menggunting bulunya,
ia tidak membuka mulutnya. Ia telah menyerahkan
nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di
antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia
menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk
pemberontak-pemberontak”.
[hening sejenak]
R : Yesus jatuh untuk kesekian kalinya. Nabi Yesaya
mengungkapkan kepasrahan Sang Anak Domba. Ia
tidak membuka mulutnya. Dia tetap bangun dan
berjalan lagi. Kadangkala kita juga merasakan hal yang sama. Kita
jatuh dan dijauhi oleh banyak orang. Yesus
mengajarkan kita untuk bangkit lagi dan berjalan terus.
Kita juga diajak untuk membantu mereka yang jatuh
untuk bangun dan berjalan maju lagi.
P : Marilah berdoa:
Tuhan Yesus, bantulah kami untuk mengerti bahwa
Engkau tidak memberikan kami salib yang tidak dapat
kami pikul. Ajarilah kami untuk melihat kehadiran-Mu
dalam setiap tantangan kehidupan kami. Amin.
Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami,
U : Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa.
P : Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra dan Roh Kudus,
U : Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
PERHENTIAN KESEPULUH: PAKAIAN YESUS DITANGGALKAN
P : Kami menyembah Dikau, ya Tuhan, dan bersyukur kepada-Mu,
U : sebab dengan salib suci-Mu, Engkau telah menebus dunia.
L : Bacaan dari Injil Yohanes (Yoh. 19:23-24)
Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus,
mereka mengambil pakaian-Nya lalu membaginya
menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu
bagian dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu
tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan
saja. Karena itu mereka berkata seorang kepada yang
lain: "Janganlah kita membaginya menjadi beberapa
potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk
menentukan siapa yang mendapatnya."
[hening sejenak]
R : Tindakan menanggalkan pakaian ini adalah tindakan
menurunkan harga diri dan martabat manusiawi.
Martabat
Yesus dipermainkan. Belum puas
mempermalukan Yesus, mereka juga merampok satu
satu hartanya yaitu pakaiannya.
Apakah kita pernah berlaku seperti para prajurit ini?
Apakah kita merendahkan orang lain dan tidak
menganggap kehadirannya? Apakah kita juga
merampok kehidupan orang lain? Jika kita tidak
menghargai sesama, kita tidak menghargai Tuhan,
karena sesama kita juga adalah ciptaan-Nya.
P : Marilah berdoa:
Tuhan Yesus, bantulah kami untuk saling menghargai
dan menerima orang lain sebagai saudara-saudari dari
Pencipta yang sama. Semoga kami saling mendukung
kehidupan kami, saling membagi apa yang kami miliki
sebagaimana Engkau memberikan hidupmu sehabis
habisnya. Amin.
Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami,
U : Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa.
P : Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra dan Roh Kudus,
U : Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
PERHENTIAN KESEBELAS: YESUS DIPAKU DI KAYU SALIB
P : Kami menyembah Dikau, ya Tuhan,
dan bersyukur kepada-Mu,
U : sebab dengan salib suci-Mu,
Engkau telah menebus dunia.
L : Bacaan dari Injil Lukas (Luk. 23:33-34)
Ketika mereka sampai di tempat yang bernama
Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga
kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah
kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya. Yesus
berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka
tidak tahu apa yang mereka perbuat."
[hening sejenak]
R : Inilah momen yang paling menyakitkan. Seseorang
dipaku pada kayu. Yesus dianggap sebagai benda atau
kayu. Dia bukan manusia. Meskipun demikian, Yesus
tetap mengasihi mereka semua dan mengampuni
mereka. Mereka tidak mengetahui bahwa siksaan
apapun tidak menghapus cinta-Nya kepada manusia.
Apa sikap kita ketika kita diperlakukan tidak adil?
Masihkah ada cinta tersisa di dalam hati kita untuk
mereka? Untuk hal yang tidak mudah ini, mari kita
mohonkan kekuatan dari Tuhan Yesus.
P : Marilah berdoa:
Tuhan Yesus, cinta-Mu pada kami sungguh luar biasa.
Engkau tidak berpaling dari kami, meskipun Engkau
diperlakukan amat tidak adil dan tidak dihitung lagi
sebagai manusia. Bantulah kami untuk sabar, terutama
bila kami diperlakukan tidak adil. Kami mohon
kekuatan-Mu untuk menghadapi segala ketidakadilan
yang kadangkala menimpa hidup kami. Amin.
Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami,
U : Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa.
P : Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra dan Roh Kudus,
U : Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
PERHENTIAN KEDUABELAS: YESUS WAFAT DI SALIB
P : Kami menyembah Dikau, ya Tuhan,
dan bersyukur kepada-Mu,
U : sebab dengan salib suci-Mu,
Engkau telah menebus dunia.
[Semua berlutut merenungkan kematian Yesus]
P : Bacaan dari Injil Yohanes (Yoh. 19:26-30)
Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi
Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu,
inilah, anakmu!" Kemudian kata-Nya kepada murid
murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu
menerima dia di dalam rumahnya. Sesudah itu, karena
Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai,
berkatalah Ia supaya genaplah yang ada tertulis dalam
Kitab Suci :"Aku haus!" Di situ ada suatu bekas penuh
anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga
karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam,
pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut
Yesus. Sesudah Yesus meminum anggur asam itu,
berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan
kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
[hening sejenak]
NYANYIAN HAI UMATKU APA SALAHKU
Madah Bakti no. 411
(solo ayat 1,3,4)
Hai umat-Ku, apa salah-Ku padamu?
Jawablah Aku, kapankah kau Ku susahkan?
Solo:
1. Engkau mati Ku hidupkan,
Engkau sakit Ku sembuhkan.
Namun kini balasanmu,
Aku sudah kau salibkan.
2. Engkau lemah Ku kuatkan,
Engkau susah Ku senangkan,
Namun kini jawabanmu,
Aku sudah kau tinggalkan.
3. Engkau salah Ku ampuni,
engkau jauh Ku dekati,
Namun kini jawabanmu,
Aku sudah kau ingkari.
PERHENTIAN KETIGABELAS: YESUS DITURUNKAN DARI SALIB
P : Kami menyembah Dikau, ya Tuhan,
dan bersyukur kepada-Mu,
U : sebab dengan salib suci-Mu,
Engkau telah menebus dunia.
L : Bacaan dari Injil Markus (Mrk. 15:43-46)
Karena itu Yusuf, orang Arimatea, seorang anggota
Majelis Besar yang terkemuka, yang juga menanti
nantikan
Kerajaan Allah, memberanikan diri
menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus. Pilatus
heran waktu mendengar bahwa Yesus sudah mati.
Maka ia memanggil kepala pasukan dan bertanya
kepadanya apakah Yesus sudah mati. Sesudah
didengarnya keterangan kepala pasukan, ia berkenan
memberikan mayat itu kepada Yusuf. Yusufpun
membeli kain lenan, kemudian ia menurunkan mayat
Yesus dari salib dan mengapaninya dengan kain lenan
itu. Lalu ia membaringkan Dia di dalam kubur yang
digali di dalam bukit batu. Kemudian digulingkannya
sebuah batu ke pintu kubur itu.
[hening sejenak]
R : Segalanya berakhir. Yesus yang perkasa, kini
membutuhkan bantuan orang lain untuk menurunkan
Nya dari salib. Semuanya sunyi. Namun, sekurang
kurangnya Yesus masih mendapatkan kasih sayang
orang yang pernah dijumpai-Nya.
Situasi seperti ini kadangkala kita alami. Kita
kehilangan orang-orang yang kita kasihi dan kita
merasa sunyi karena dia tidak ada lagi. Pernahkah kita
datang kepada Tuhan Yesus dan menyerahkan
kekosongan hati kita pada-Nya? Dia tidak diam. Dia ada
di sana merasakan hal yang sama. Sunyi dan sendirian.
P : Marilah berdoa:
Tuhan Yesus, ketika kami berada dalam kekosongan,
kesunyian dan kehampaan hati, buatlah kami kembali
ke Jumad Agung ini; ketika semua kelihatannya hilang
binasa. Semoga kami selalu melihat bahwa di balik
kelamnya Jumad Agung, selalu ada Kebangkitan
menanti kami. Tuhan, teguhkanlah selalu iman kami.
Amin.
Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami,
U : Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa.
P : Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra dan Roh Kudus,
U : Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
PERHENTIAN KEEMPATBELAS: YESUS DIMAKAMKAN
P : Kami menyembah Dikau, ya Tuhan,
dan bersyukur kepada-Mu,
U : sebab dengan salib suci-Mu,
Engkau telah menebus dunia.
L : Bacaan dari Injil Yohanes (Yoh. 19:41-42)
Dekat tempat di mana Yesus disalibkan ada suatu
taman dan dalam taman itu ada suatu kubur baru yang
di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang.
Karena hari itu hari persiapan orang Yahudi, sedang
kubur itu tidak jauh letaknya, maka mereka meletakkan
mayat Yesus ke situ.
[hening sejenak]
R : Yesus pun merasakan gelapnya makam. Tidak ada
upacara agung untuk pemakaman-Nya. Tidak ada
ratapan berhari-hari, karena orang Yahudi akan
merayakan Paskah mereka. Semua dilakukan diam
diam dan dalam keheningan. Kelihatannya, Tuhan telah
ditinggal-pergi dan manusia merayakan pestanya.
Mungkin kita juga melakukan hal yang sama. Kita
mengenyampingkan Tuhan dan menganggap-Nya tidak
ada dan kita pun meneruskan pesta kehidupan atau
kesenangan kita. Bahkan kadangkala kita merasa
Tuhan menjadi hambatan bagi kesenangan kita.
Momen pemakaman Yesus memanggil kita untuk
menyadari bahwa suatu saat kita akan kembali juga ke
tanah dan kembali kepada Tuhan. Masihkah kita
mengenyampingkan-Nya?
P : Marilah berdoa:
Tuhan Yesus, kami harus mengakui bahwa kadangkala
kami menguburkan Dikau dan tidak peduli pada
kehadiran-Mu. Semoga kami menyadari bahwa hidup
kami di dunia ini hanyalah sementara. Semoga kami
selalu mempersiapkan diri kami juga untuk hidup kekal,
di mana Engkau meraja selamanya dalam kemuliaan
Mu. Amin.
Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami,
U : Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa.
P : Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra dan Roh Kudus,
U : Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Jalan Salib Jumat Agung 18 April 2025
Teks Jalan Salib Jumat Agung 18 April 2025
Tribun Flores.com
Bacaan Injil Katolik Malam Jumat Agung 18 April 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik |
![]() |
---|
Bacaan Liturgi Malam Jumat Agung 18 April 2025, Peringatan Wafat Yesus |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Jumat Agung 18 April 2025, Mengenang Mawat Yesus |
![]() |
---|
Anggota KMK Fisip Undana Kupang Ikut Semana Santa di Larantuka, Lita Hariati Terharu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.