Hardiknas 2025
Hardiknas di NTT Pecahkan Rekor MURI Lewat Aksi Menulis dan Menari Kolosal
Sejumlah kegiatan yang melibatkan puluhan ribu pelajar dan bernuansa edukatif, kultural, dan kolaboratif ini memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia a
TRIBUNFLORES.COM, KUPANG-Perayaan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025 di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berlangsung meriah.
Sejumlah kegiatan yang melibatkan puluhan ribu pelajar dan bernuansa edukatif, kultural, dan kolaboratif ini memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia atau MURI.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Ambrosius Kodo, menyampaikan bahwa seluruh rangkaian kegiatan Hardiknas tahun ini berada dalam semangat besar yang bertajuk Ayo Bangun NTT.
“Perayaan Hardiknas tahun ini dalam satu semangat besar Ayo Bangun NTT. Semangat dimaksudkan untuk menggerakkan semua unsur dan sumber daya secara taktis dan strategis mewujudkan NTT maju, sehat, cerdas, sejahtera dan berkelanjutan,” katanya.
Baca juga: Persebata Lembata Menang Lawan Persewangi, Laga Diundur dan Dipindah Lokasi Mendadak
Kegiatan yang memecahkan rekor MURI adalah pembacaan puisi dalam tiga bahasa yaitu Bahasa Dawan, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris yang melibatkan lebih dari 10.000 peserta di Timor Tengah Selatan.
Tak hanya itu, gerakan kolosal NTT Menari juga memecah rekor MURI. Lebih dari 20.000 pelajar SD, SMP, SMA, dan SMK dari 22 kabupaten/kota menampilkan tarian tradisional khas NTT secara serempak.
Tarian tersebut dicatat sebagai warisan budaya tak benda milik NTT.
“NTT Menari melibatkan 20.000 pelajar di 22 kabupaten kota, tarian yang dicatat menjadi warisan budaya tak benda milik NTT,” sebutnya.
Selain itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT juga menyelenggarakan Sayembara Menulis Surat untuk Gubernur (SMS) yang diikuti oleh 1.000 siswa.
Kumpulan surat tersebut pun sudah dibukukan dan telah diserahkan langsung kepada Gubernur NTT, Melki Laka Lena.
Baca juga: Polisi Ungkap Kronologi Pria Asal Timor Leste Ditemukan Tewas di RSUD Atambua NTT
“Menulis surat ini bagian dari meningkatkan literasi dan mendukung Genta Belis NTT untuk menjawab persoalan literasi,” katanya lagi.
Dalam upaya mendorong kreativitas dan inovasi siswa digelar pula Gebyar SMK dan SMA yang melibatkan 48 sekolah dari Kota Kupang dan dari kabupaten lainnya di wilayah NTT.
“Gebyar SMK, menampilkan potensi siswa melalui petunjuk keterampilan, unjuk kerja, pameran produk kreatif dan inovasi. Ini adalah capaian sekolah advokasi di NTT,” ungkapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.