Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Minggu 4 Mei 2025, Bangkit Bersama Kristus dalam Pekerjaan Sehari-hari 

Mari simak renungan harian Katolik Minggu 4 Mei 2025. Tema renungan harian Katolik bangkit bersama Kristus dalam pekerjaan sehari-hari.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
PATER JOHN LEWAR SVD - Sosok Pater John Lewar, SVD.Mari simak renungan harian Katolik Minggu 4 Mei 2025. Tema renungan harian Katolik bangkit bersama Kristus dalam pekerjaan sehari-hari. 

Oleh: Pastor John Lewar SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan harian Katolik Minggu 4 Mei 2025.

Tema renungan harian Katolik bangkit bersama Kristus dalam pekerjaan sehari-hari.

Renungan harian katolik disusun oleh Pastor John Lewar SVD.

Renungan harian Katolik ada dibagian akhir artikel ini.

Baca juga: Teks Misa Hari Minggu Paskah III 4 Mei 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik

 

Hari Minggu 4 Mei 2025 merupakan hari Minggu Paskah III, Santa Gemma Galgani, Perawan, Santa Rachel, Pengaku Iman, Rachel, Istri Yakob, Para Martir dari Inggris, dengan warna liturgi putih.

Adapun bacaan liturgi Katolik hari Minggu 4 Mei 2025 adalah sebagai berikut:

Bacaan Pertama Kis. 5:27b-32,40b-41

Kami dan Roh Kudus adalah saksi hal-hal ini.

Setelah ditangkap oleh pengawal Bait Allah, para rasul dihadapkan ke Mahkamah Agama Yahudi. Imam Agung mulai menegur mereka, “Dengan keras kami melarang kamu mengajar dalam nama Yesus. Namun ternyata kamu telah memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu, dan kamu hendak menanggungkan darah Orang itu kepada kami.”

Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, “Kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia. Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus, yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh.

Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Penyelamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa.

Dan kami adalah saksi dari segalanya itu: kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia.” Mereka lalu menyesah para rasul, dan melarang mereka mengajar dalam nama Yesus.

Sesudah itu mereka dilepaskan. Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena nama Yesus.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved