Wapres Gibran Kunjungi NTT
Tak Bisa Datang ke Maumere Karena Jauh, Kepsek di Pedalaman Sikka Titip Pesan untuk Wapres Gibran
Kunjungan kerja Wakil Presiden RI (Wapres) Gibran Rakabuming Raka di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur . Warga bangga.
Penulis: Cristin Adal | Editor: Gordy Donovan
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Krisitin Adal
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Agenda kunjungan kerja Wakil Presiden RI (Wapres) Gibran Rakabuming Raka di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (6/5/2025) siang memenuhi kerinduan warga setelah sempat dibatalkan.
Titik pertama kunjungan kerja Gibran di Kabupaten Sikka adalah Desa Kolisia, Kecamatan Magepanda. Di sana ia menyerahkan alat dan mesin pertanian.
Di Kampung Bebeng, Kelurahan Wolomarang, Kecamatan Alok Barat, menyalurkan bantuan alat tangkap ikan dan cold storage bagi para nelayan.
Dan kemudian menyalurkan peralatan sekolah SMAS Bhaktyarsa Maumere berupa tas sekolah, sepatu, alat tulis hingga laptop bagi siswa.
Baca juga: Cerita Enjel Lodan, Siswi SMAS Katolik Bhaktyarsa Maumere Dapat Sepatu dari Wapres Gibran Rakabuming
Anselmus Sidi, Kepala SDN Gaikiu di Desa Bu Utara, Kecamatan Tanawawo, Kabupaten Sikka, kepada TribunFlores.Com melalui sambungan telepon menyampaikan rasa bangga atas kedatangan Wapres RI di Nian Tana Sikka.
Perhatikan Siswa dan Sekolah Pedalaman
Meski tak bertemu langsung, ia mengapresiasi kehadiran Gibran yang memenuhi janjinya setelah sempat tertunda beberapa waktu lalu.
"Tentunya senang yah pak Gibran akhirnya datang di Sikka. Kami ini berada di pedalaman tapi pesan kami beliau juga bisa membantu siswa di pedalaman seperti laptop, buku bacaan, jaringan internet dan juga kesejahteraan guru,"kata Anselmus.
Kata Anselmus, Kecamatan Tana Wawo salah satu wilayah pedalaman di Kabupaten Sikka. Beberapa SD hingga SMP di wilayah itu membutuhkan sentuhan langsung pemerintah pusat khususnya infrastruktur sekolah agar siswa dapat belajar setara.
Ia berharap ketimpangan pendidikan di sekolah pedalaman mendapat perhatian serius pemerintah. Akses menuju sekolah juga diperhatikan agar siswa dan guru nyaman.
"SDN Gaikiu ada sekolah jarak jauh atau kelas kecil di Dusun Pemo Rema sekitar 7 kilometer dari sekolah induk. Ada belasan siswa kelas 1 dan kelas 2 dari Dusun Pemo Rema yang bersekolah di situ, sementara siswa kelas 3-6 tetap di sekolah induk,"ungkap Anselmus.
Anselmus juga mengungkapkan dua ruangan kelas dari bambu dibangun Januari 2024 lalu disegel oleh pemilik lahan diawal tahun ini. Sehingga kelas kecil di Dusun Pemo Rema sementara menggunakan bangunan posyandu.
"Semoga bapa Wapres Gibran bisa bantu kami,"ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.