Mata Lokal Fest 2025
Mata Lokal Fest 2025: Semangat Kolaborasi, Mencapai Net Zero Emission di Sektor Industri pada 2050
Guna mencapai target NZE di sektor industri pada tahun 2050 mendatang, Kemenperin bersama dengan Pemerintah
TRIBUNFLORES.COM, JAKARTA - Menjadi pembicara dalam Mata Lokal Fest 2025, Menteri Perindustrian (Menperin) Republik Indonesia Agus Gumiwang Kartasasmita membeberkan beberapa hal penting dalam payung tema “Net-Zero Industry Strategies for The Carbonizing Indonesia’s Manufacturing Sector”.
Bahwa berdasarkan data World Bank, Indonesia berada di posisi ke-12 Top Manufacturing Countries by Value Added Dunia pada 2023, dengan nilai Manufacturing Value Added mencapai USD255 miliar, meningkat sebanyak USD14 miliar.
Dari data tersebut, menunjukkan bahwa emisi sektor industri di Indonesia mengalami kenaikan dua kali lipat dan diproyeksikan akan terus naik seiring terjadinya pertumbuhan ekonomi, apabila industri tidak melakukan upaya dekarbonisasi pada tahun 2050.
Melihat fenomena yang ada, Kementerian Perindustrian pun menyoroti komitmen pemerintah dalam mendorong transformasi industri hijau.
Baca juga: Tribun Network Kembali Gelar Mata Lokal Fest 2025, Ruang Kolaborasi untuk Masa Depan Indonesia
Sebagaimana diketahui, Standar Industri Hijau (SIH) adalah pedoman bagi perusahaan industri untuk menjalankan proses produksi yang lebih ramah lingkungan dan efisien.
Ada beberapa strategi pengembangan industri hijau yang perlu dilakukan oleh sektor industri di Indonesia, di antaranya:
(1) Peningkatan efisiensi sumber daya, seperti bahan baku, air, energi, dan kimia;
(2) Produk Hijau dan bahan baku ramah lingkungan;
(3) Pemanfaatan Energi Bersih (EBT);
(4) Penurunan emisi dan pengendalian limbah;
(5) Akomodasi standar berkelanjutan;
(6) Penerapan ekonomi sirkular; dan
(7) Green Jobs.
Sejak dua tahun yang lalu, lanjut Menperin Agus, Kemenperin telah menetapkan bahwa sektor manufaktur harus bisa mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2050, yaitu 10 tahun lebih cepat dibandingkan dengan target NZE nasional yang dijadwalkan pada tahun 2060.
“Dengan demikian, kami melibatkan berbagai pihak dalam proses ini, termasuk berkonsultasi dan berkoordinasi dengan sektor pariwisata. Harapannya, langkah ini dapat menekankan kepada seluruh pelaku industri, bahwa meskipun ini merupakan tantangan besar, kami tetap berkomitmen untuk mewujudkan target tersebut. Kami yakin bahwa dengan usaha bersama ini dapat mencapai tujuan tersebut dan mengurangi emisi secara signifikan, bahkan lebih cepat dari yang diharapkan,” ujar Menperin Agus.
Guna mencapai target NZE di sektor industri pada tahun 2050 mendatang, Kemenperin bersama dengan Pemerintah menghadirkan Green Industry Service Company (GISCO) yang berperan besar dalam ekosistem industri hijau.
Menperin Agus menjelaskan, GISCO merupakan salah satu produk inisiatif dari Kementerian Perindustrian untuk mendukung transformasi industri menuju praktik ramah lingkungan.
Peran GISCO dalam ekosistem industri hijau ditunjukkan dengan pertama, pendanaan hijau dengan menyediakan solusi pembiayaan untuk perusahaan yang ingin beralih ke teknologi hijau.
Kedua, implementasi teknologi, GISCO membantu di dalam merancang dan menerapkan teknologi efisiensi energi atau ramah lingkungan.
Lalu, ketiga, sertifikasi industri hijau yang membantu perusahaan dapat memperoleh sertifikasi industri hijau yang menjadi bukti komitmen terhadap keberlanjutan.
“Kami telah merancang berbagai strategi dekarbonisasi yang mencakup beberapa langkah penting. Ini termasuk penerapan mekanisme perdagangan emisi industri, kebijakan pengurangan emisi di sektor industri, serta implementasi ekonomi sirkular yang berkelanjutan,” jelas Menperin Agus.
Sebagai informasi, Green Industry Service Company (GISCO) berfokus pada empat hal, pertama Kelembagaan, merupakan unit bisnis yang memiliki status hukum resmi di Indonesia dan memiliki ruang lingkup bisnis yang sesuai.
Kedua, Kompetensi, memiliki kompetensi SDM dan struktur organisasi yang bersertifikasi sesuai dengan kebutuhan untuk mendukung implementasi teknologi ramah lingkungan serta solusi efisiensi energi.
Lalu, ketiga, Aliansi Strategis, industri hijau memiliki dan membangun kemitraan aliansi strategis dengan Penyedia Pembiayaan Hijau dan penyedia teknologi ramah lingkungan yang dapat memberikan dampak positif bagi industri dan lingkungan.
Terakhir, Adaptif, melakukan upaya untuk terus meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan, untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan industri hijau yang terus berubah.
Selain itu, ia juga menambahkan, Pemerintah mengembangkan strategi Carbon Capture Utilization (CCU) atau penangkapan dan pemanfaatan karbon, serta menetapkan standar industri untuk mengurangi emisi secara efektif.
“Semua langkah ini dirancang untuk memastikan bahwa sektor produksi dapat mencapai target NZE dengan efisien dan sesuai dengan waktu yang ditentukan,” tutup Menperin Agus.
Sesi Summit ini juga turut menggarisbawahi pentingnya ekosistem industri hijau sebagai elemen kunci untuk masa depan Indonesia yang lebih tangguh terhadap situasi global.
Upaya ini berjalan guna memastikan bahwa keberlanjutan dan program NZE pada tahun 2050 berjalan dengan optimal.
Sesi ini sekaligus menegaskan bahwa Kemenperin akan terus menyoroti peluang investasi hijau serta potensi kolaborasi lintas sektor dalam pengembangan inovasi industri hijau, termasuk penerapan ekonomi sirkular di sektor manufaktur.
Selaras dengan komitmen pemerintah melalui Kementerian Perindustrian dalam mendorong transformasi industri hijau, perhelatan Mata Lokal Fest 2025 juga mengambil peran penting dalam mengakselerasi agenda keberlanjutan.
Melalui forum Summit yang menghadirkan beragam pemangku kepentingan, termasuk Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita, Mata Lokal Fest menjadi wadah strategis untuk mempertemukan inovator lokal, pelaku usaha, hingga pembuat kebijakan dalam menyelaraskan visi pembangunan berkelanjutan.
Dengan mengusung semangat kolaborasi untuk mencapai Net Zero Emission di sektor industri pada 2050, Mata Lokal Fest turut menegaskan pentingnya kontribusi ekosistem lokal dalam mendukung agenda nasional dekarbonisasi, penerapan ekonomi sirkular, dan penciptaan green jobs di masa depan.
Selain sesi Summit, Mata Lokal Fest 2025 yang mengusung tema “Cutting Edge for Local Sustainability” ini juga menghadirkan dua sesi lainnya, yakni sesi penghargaan pada Mata Lokal Award 2025, dan sesi Festival yang berisi rangkaian acara hiburan dan stan UMKM.
Sebagaimana diketahui, perhelatan tahunan persembahan dari Tribun Network, Mata Lokal Fest 2025 menjadi tempat bertemunya para individu dan entitas lokal inspiratif yang berkolaborasi bersama untuk memberi dampak nyata terhadap lokalisasi SDGs melalui karya terbaiknya.
Mata Lokal Fest yang digelar pada Kamis, 8 Mei 2025, di Hotel Shangri-La Jakarta ini memiliki tiga agenda utama, yaitu Summit, Award (Mata Lokal Award 2025), dan Festival.
Summit Mata Lokal Fest 2025 menjadi forum tingkat tinggi yang mempertemukan para pemangku kepentingan yang aktif menjalankan inisiatif dalam penerapan Sustainable Development Goals (SDGs).
Banyak hal yang menjadi pembahasan, yakni soal keberlanjutan lokal dengan dampak global.
Adapun, para pemangku kepentingan, yakni ada pemerintah, masyarakat sipil, akademisi, pelaku usaha, sektor industri, organisasi internasional, serta stakeholder lainnya.
Mata Lokal Fest 2025 ini juga turut mengundang sosok penting dan inspiratif lainnya sebagai pembicara pada sesi Summit, yaitu Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Gerindra Kamrussamad, PH.D, Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Kebijakan Pertanian Dr. Ir Sam Herodian, Menteri UMKM RI Maman Abdurahman, Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon, dan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung untuk membahas beragam topik terkait keberlanjutan. (*)
Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mata Lokal Fest 2025: Menperin Agus Gumiwang Dukung Upaya Wujudkan Industri Hijau di Indonesia.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Mata Lokal Fest 2025
Semangat Kolaborasi
Net Zero Emission
Sektor Industri
Keberlanjutan Lingkungan
Jaringan Tribunnetwork
TribunFlores.com
Sekjen Keuskupan Maumere: Umat Katolik Bersukacita atas Terpilihnya Paus Leo XIV |
![]() |
---|
Ketua Pengadilan Agama Larantuka Sebut Pentingnya Identitas Hukum Masyarakat Mendukung Hak Sipilnya |
![]() |
---|
Tribun Network Kembali Gelar Mata Lokal Fest 2025, Ruang Kolaborasi untuk Masa Depan Indonesia |
![]() |
---|
Apresiasi untuk Mereka yang Berdampak Nyata, Berikut Panelis Juri Mata Lokal Fest 2025 |
![]() |
---|
Siap Asrikan Indonesia Bersama, Mata Lokal Fest 2025 Hadirkan Tiga Agenda Utama |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.