Panduan Perayaan Ekaristi
Panduan Tata Perayaan Ekaristi Minggu 11 Mei 2025, Pekan IV Paskah
Mari simak teks panduan tata perayaan ekaristi Minggu 11 Mei 2025.Panduan Tata Perayaan Ekaristi disiapkan untuk Minggu IV Paskah dan hari Minggu.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
13. HENING
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan
dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, marilah kita berdoa kepada Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang telah bangkit dan menyertai setiap langkah kita.
P : Bagi Bapa Suci, para uskup dan para imam. Semoga Allah Bapa mendampingi dan memberkati mereka agar menjadi gembala yang baik bagi umat beriman seturut teladan Yesus Kristus. Marilah kita mohon….
P : Bagi para pemimpin bangsa-bangsa. Kita berdoa agar para pemimpin bangsa-bangsa menunaikan tugas mereka dengan baik, diilhami oleh teladan Yesus Kristus, yang memerhatikan orang-orang kecil. Marilah kita mohon….
P : Bagi saudara-saudari kita yang sudah meninggal Bagi mereka yang mengalami kebimbangan. Kita memohon kepada Bapa di surga, agar orang-orang yang dilanda kebimbangan tidak jatuh dalam keputusasaan. Semoga mereka terbuka menerima dukungan sesama yang memberikan pegangan dan kepastian. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita yang berhimpun di sini. Kia memohon kepada Allah Bapa, agar kita diberi ketekunan mengikuti Kristus, dan mendengarkan suara-Nya, serta kesetiaan mengikuti-Nya dalam suka-duka hidup. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah Bapa yang mahabaik, dengarkanlah doa-doa permohona umat-Mu, yang kami sampaikan dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin
[Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte ini dikumpulkan usai doa umat dan dihantar ke depan altar. Namun, dalam situasi wabah virus corona, kebijakan kolekte diatur oleh masing-masing Keuskupan].
16. DOA PUJIAN
P : Saudara-saudari yang terkasih! Setelah mendengar dan merenungkan Sabda Tuhan, kita sadar betapa baiklah Allah terhadap kita, hingga telah menebus kita. Oleh sebab itu, marilah kita memuji Dia dengan berseru: Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Kami memuji nama-Mu, ya Bapa, sebab dengan mengutus Putra-Mu yang tunggal, Engkau menebus kami dari kuasa dosa dan maut. Maka kami berseru:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Kami memuji nama-Mu, ya Bapa, sebab kami telah Engkau selamatkan melalui
ketaatan dan penyerahan diri Putra-Mu seperti tampak dalam sengsara dan wafat-Nya. Maka kami berseru:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Engkau telah membangkitkan Yesus, dan dengan kebangkitan-Nya itu, fajar hidup baru Engkau terbitkan bagi kami. Pintu surga Engkau buka Kembali dan kami Engkau tuntun masuk ke dalam surga, tanpa Engkau hitung-hitung dosa kami. Maka kami berseru:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Kebangkitan Putra-Mu menjadi dasar iman GerejaMu, yang senantiasa diwartakan bagi dunia. Setiap kali kami memperingati kebangkitan-Nya, iman kami Engkau bangkitkan dan Engkau teguhkan. Maka kami berseru:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan bernyanyi:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur atau lagu Masa Paskah]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A),
(2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
17A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
18A. BAPA KAMI
Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut
menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. ---------------------------------------------------
17B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.
18B. BAPA KAMI
Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.
19B. DOA KOMUNI BATIN
Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Paskah.
20. DOA MOHON PANGGILAN IMAM, BIARAWAN DAN BIARAWATI
[dibawakan oleh satu orang petugas]
Allah Bapa yang Mahakasih, Engkau telah mengutus Putra-Mu ke dunia untuk menyelamatkan dan mengangkat umat pilihan-Mu menjadi anak-anak-Mu. Dalam melaksanakan tugas itu, Engkau melibatkan manusia, sebagaimana Putra-Mu Yesus Kristus, melibatkan para rasul untuk memperluas karya keselamatan-Mu di dunia ini. Semoga Engkau melindungi dan menggerakkan hati kaum muda, remaja dan anak-anak agar mereka mau membuka hati untuk mendengarkan panggilan suci Mu dan mengikuti teladan Yesus Putra-Mu yakni berani dipanggil untuk menaburkan benih harapan dan membangun perdamaian di tengah dunia di mana mereka berada. Ya Bapa semoga keluarga-keluarga kami menjadi seminari kecil yang subur dalam iman, mampu melahirkan calon imam, biarawan dan biarawati, sehingga semakin tercukupilah tenaga-tenaga untuk melayani dan merawat iman umat-Mu. Semoga keluarga-keluarga semakin murah hati untuk mempersembahkan putra-putrinya dalam pelayanan Gereja yang Satu, Kudus, Katolik dan Apostolik. Ya Bunda Maria, Bunda kami, dampingilah para imam, biarawan dan biarawati serta para calon imam, agar mereka kuat dalam perjalanan panggilan mereka. Semoga berkat kesaksian hidup dan pelayanannya, mereka mampu menjadi teladan bagi kaum muda, berani membaktikan diri seutuhnya bagi Gereja, menabur benih harapan dan perdamaian dengan menempuh jalan hidup suci ini seturut teladan Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara kami. Amin.
21. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari, untuk menjaga dan menyelamatkan umat-Nya, Yesus menjadi manusia dan rela berkorban demi keselamatan kita. Kita telah mendengarkan janji Tuhan untuk melindungi kita. Mari kita hidup sebagai kawanan domba yang tahu mendengarkan suara Sang Gembala yang sejati. Kita bangkitkan semangat doa dalam keluarga kita agar kita bisa dengan tekun mengenal dan mendengarkan suara Sang Gembala agung kita yang ada dalam Kitab Suci.
22. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Ya Tuhan, kami telah dikuatkan oleh Sabda dan janji-Mu bahwa Engkau akan menjagai kami. Semoga kami selalu mengarahkan hati kami kepada-Mu dan setia pada janji-janji pembaptisan kami untuk mengingkari segala godaan yang menjauhkan kami daripada-Mu, Gembala Agung kami. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
23. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan. [hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai, alleluia, alleluia
U : Syukur kepada Allah, alleluia, alleluia.
24. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus
U : Amin.
25. LAGU PENUTUP (P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD/Kgg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.