Penulisan Ulang Sejarah Nasional
Penulisan Ulang Sejarah Nasional Tidak Dimulai dari Nol, Fadli Zon: Sejarah yang Sifatnya Highlight
“Jadi kita ingin sejarah ini ditulis secara inklusif dengan Indonesia sentris. Jadi perspektif Indonesia, kalau perspektifnya
TRIBUNFLORES.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menegaskan bahwa sejarah nasional tetap mengacu pada karya-karya sebelumnya dan kini diperkuat dengan pendekatan Indonesia sentris yang melibatkan ratusan sejarawan dari seluruh nusantara.
Fadli menepis tudingan bahwa proyek penulisan ulang sejarah Indonesia disusun berdasarkan perspektif politik tertentu.
Menurut Fadli Zon penulisan ulang sejarah Indonesia tidak dimulai dari nol melainkan melanjutkan yang telah disusun sebelumnya.
"Jadi kita ingin karena ini sejarah yang sifatnya highlight, yang mencakup begitu banyak bidang, tentu ini tidak bisa memuat secara detail dari peristiwa-peristiwa," kata Fadli dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/5).
Baca juga: Penulisan Ulang Sejarah Nasional Telan Anggaran 9 Miliar, Ini Alasannya Menurut Fadli Zon
Fadli menjelaskan bahwa peristiwa-peristiwa yang dimuat nantinya sebagian besar merupakan bagian dari buku Sejarah Nasional Indonesia maupun Indonesia dalam Arus Sejarah.
"Peristiwa-peristiwa paling juga yang telah menjadi bagian dari buku Sejarah Nasional Indonesia, atau Indonesia dalam Arus Sejarah yang menjadi acuan yang memang sudah melibatkan ratusan sejarawan sebelumnya. Jadi tidak dimulai dari 0 sebetulnya," ujarnya.
Dia menekankan bahwa penulisan ulang ini lebih menitikberatkan pada cara pandang yang digunakan dalam menyusun narasi sejarah.
"Tetapi yang ingin kita mulai perspektif Indonesianya, atau Indonesia sentris," ujar Fadli.
Menjawab Tudingan 'Sejarah Resmi' Versi Pemerintah
Fadli menanggapi kekhawatiran sejumlah anggota dewan mengenai kemungkinan adanya sejarah yang disusun berdasarkan perspektif politik tertentu.
"Kalau ada menyebut official history atau sejarah resmi ya itu mungkin hanya ucapan saja, tetapi tidak mungkin ditulis ini adalah sejarah resmi tidak ada itu," ucap Fadli.
Sebanyak 113 sejarawan dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia bakal dilibatkan dalam proyek penulisan ulang sejarah nasional.
“Ada 113 sejarawan ya, dari lebih dari 30-an perguruan tinggi dan juga para penulisnya dari Aceh sampai Papua,” kata Fadli.
Fadli menjelaskan, proyek ini bertujuan membangun kembali penulisan sejarah nasional yang selama ini dinilai masih banyak dipengaruhi perspektif kolonial.
Dengan melibatkan akademisi dari berbagai daerah, dia berharap sejarah dapat ditulis dengan pendekatan Indonesia sentris.
“Jadi kita ingin sejarah ini ditulis secara inklusif dengan Indonesia sentris. Jadi perspektif Indonesia, kalau perspektifnya Belanda tidak ada penjajahan, ya mereka melihatnya beda,” ujarnya.
Fadli mencontohkan bagaimana peristiwa sejarah bisa bermakna berbeda tergantung sudut pandang.
"Misalnya agresi militer 1 dan agresi militer 2 kalau versi Belanda adalah aksi polisionil 1, aksi polisionil 2. Karena itu penertiban dari kekacauan pengacau keamanan," ucapnya.
“Bagi Belanda, Bung Tomo itu adalah ekstremis teroris.
Bagi kita, dia adalah seorang pahlawan nasional, pejuang yang hebat. Nah, itulah yang namanya perspektif Indonesia,” tutur Fadli menambahkan.
"Kalau draf ini betul-betul keluar dari Kementerian Kebudayaan, sangat disayangkan," ungkap Anita menambahkan.
Anita pun mempertanyakan akuntabilitas proses penulisan ulang sejarah ini dan mengusulkan agar masyarakat sipil turut dilibatkan dalam pengawasan.
"Apakah perlu dibentuk mekanisme pengawasan dari masyarakat sipil untuk memastikan bahwa sejarah yang akan ditulis bukan sekadar cermin kepentingan kekuasaan, melainkan benar-benar menjadi ruang kebenaran yang berpihak pada keadilan dan keberagaman," tegasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Fadli Zon Bongkar Proses Penulisan Ulang Sejarah Indonesia: Bukan Narasi Politik, https://www.tribunnews.com/nasional/2025/05/27/fadli-zon-bongkar-proses-penulisan-ulang-sejarah-indonesia-bukan-narasi-politik?page=4. Penulis: Fersianus Waku, Editor: Glery Lazuardi
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Penulisan Ulang Sejarah Nasional
Sejarah Indonesia Ditulis Ulang
Tidak Dimulai dari No
Fadli Zon
Sejarah yang Sifatnya Highlight
TribunFlores.com
Jadwal Kapal Pelni KM Tatamailau 1 - 28 Juni 2025, Lengkap Semua Rute |
![]() |
---|
Jadwal Kapal Pelni KM Labobar 4 - 30 Juni 2025, Lengkap Semua Rute |
![]() |
---|
Penulisan Ulang Sejarah Nasional Telan Anggaran 9 Miliar, Ini Alasannya Menurut Fadli Zon |
![]() |
---|
Menteri Kebudayaan Fadli Zon Dipastikan Hadir di Exotic Lamaholot |
![]() |
---|
Exotic Lamaholot Explorasi Budaya ke Kanca Nasional, Menteri Fadli Zon Disebut Datang ke Adonara NTT |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.