Hari Raya Pentekosta

Teks Misa Hari Raya Pentekosta Minggu 8 Juni 2025 Lengkap Renungan Katolik

Mari simak teks misa hari raya Pentekosta Minggu 8 Juni 2025. Teks misa hari Minggu disiapkan untuk hari raya Pentekosten. Teks misa hari raya Pente

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/HO-VATICAN NEWS
MISA- Kolese para Kardinal berkumpul untuk Misa Novemdiales kelima untuk mendiang Paus Fransiskus beberapa waktu lalu. Mari simak teks misa hari raya Pentekosta Minggu 8 Juni 2025. Teks misa hari Minggu disiapkan untuk hari raya Pentekosten. Teks misa hari raya Pentekosta lengkap renungan harian Katolik. 

02. KATA PEMBUKA 

P : Hari ini kita merayakan Pesta Pentakosta, mengenangkan Roh Kudus turun ke atas para rasul. Kisah Pentakosta ini akan kita dengarkan dalam bacaan pertama, yang diambil dari Kisah Para Rasul. Oleh Roh Kudus, mereka diteguhkan dan diberanikan untuk memberikan kesaksian tentang Tuhan. Dalam bacaan kedua, kita diajak oleh Rasul Paulus untuk membiarkan hidup kita dituntun oleh Roh Kudus. Roh akan mengajarkan kit acara hidup yang baik dan yang menyelamatkan. Kalau kita membiarkan Roh menuntun kita, maka tubuh kita akan mati, tetapi roh kita akan mendapatkan kehidupan kekal. Karena itu, mari kita undang Roh Kudus untuk memenuhi juga hati kita. Dalam bacaan Injil, kita akan mendengarkan janji Yesus untuk mengutus Roh Kudus. Roh ini akan menghibur dan mengajar kita. Sudah tentu, ajaran Nyaadalah ajaran yang menuntun kita kepada jalan yang benar dan pengudusan diri kita. Kita memohonkan ketujuh karunia Roh Kudus, sehingga kita semakin teguh dalam iman kita. Mari kita siapkan batin kita untuk merayakan peristiwa keselamatan ini. [hening sejenak] 

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN 

P : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita menjadi layak untuk perayaan Sabda ini.

U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohonkepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita. 

P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita. 
U : Amin. 

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN 

[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini] 

P : Kemuliaan kepada Allah di surga 
U : dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya. 
P : Kami memuji Dikau, 
U : Kami meluhurkan Dikau. 
P : Kami menyembah Dikau, 
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar. 
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa. 
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal. 
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa. 
P : Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami. 
U : Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami. 
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami. 
U : Karena hanya Engkaulah kudus. 
P : Hanya Engkaulah Tuhan. 
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus. 
P : bersama dengan Roh Kudus, 
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.

05. DOA PEMBUKA 

P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Allah, Bapa yang mahagung, Engkau telah menghimpun kami yang berbeda-beda ini menjadi satu tubuh dalam satu Roh. Semoga melalui Sabda Mu,yang akan kami dengarkan, Roh-Mu menguatkan kami untuk memuji dan memuliakan nama-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. 
U : Amin. 

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN 

P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya 
agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita. 

07. BACAAN PERTAMA (Kis. 2:1-11) 

L : Bacaan dari Kisah Para Rasul.Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea? Bagaimana mungkin kita masing masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita: kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar 
mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah."
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah. 

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved