Penemuan Detonator di Labuan Bajo

Polisi Usut Penemuan 400 Detonator di Labuan Bajo, Tangkap Beberapa Pelaku di Makassar

Kami lakukan pengembangan, siapa yang menyiapkan bahan peledak tersebut, siapa yang menjual barang tersebut

Editor: Nofri Fuka
POS-KUPANG.COM/PETRUS CHRISANTUS GONSALES
Dirpolairud Polda NTT, Kombes Pol Irwan Deffi Nasution, S. I. K., M. H  Ketika Memberikan Keterangan Sambil Menunjukan Gambar Detonator Yang Ditemukan. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Chrisantus Gonsales

TRIBUNFLORES.COM, KUPANG - Kapolda NTT, Irjen Pol Dr. Rudi Darmono, S. I. K., M.Si melalui Dirpolairud Polda NTT, Kombes Pol Irwan Deffi Nasution, S. I. K., M. H mengungkapkan hasil. pengembangan kasus temuan 100 detonator di Labuan Bajo, menjadi 400 detonator saat pelaku lainnya ditangkap di Makasar.

Disampaikan, setelah melakukan penangkapan terhadap satu pelaku di Labuan Bajo di bulan Maret 2025 yang lalu yang membawa 100 detonator.

Polairud Polda NTT lanjut melakukan pendalaman terhadap kasus bom ikan, tidak berhenti pada pelaku yang ada di lapangan terkait 100 detonator yang ada di Labuan Bajo.

"Kami lakukan pengembangan, siapa yang menyiapkan bahan peledak tersebut, siapa yang menjual barang tersebut kepada masyarakat yang mengedarkan di wilayah NTT," ujar Dirpolairud Polda NTT.

 

Baca juga: Pengobatan Bayi Kelainan Paru-Paru dan Jantung di Labuan Bajo, NTT  Gratis Berkat JKN

 

 

Untuk menjawab dan mengungkap kasus dan menangkap pelaku, Dirpolairud NTT mengaku menjalin kerja sama antara anggota penyidik dari Polairud Polda NTT bersama penyidik dari Polpolairud di Makasar.

"Dari hasil yang kami dapati di wilayah Sulawesi Selatan, yaitu di Makasar, kami berhasil menangkap pelaku yang menjual detonator ini dengan inisial HM," ujar Irwan Nasution.

Saat menangkap HM, ditemukan juga barang bukti baru sebesar 400 detonator. Saat ini kasus tersebut sedang dilakukan penyidikan lanjut oleh  Subdit Gakkum Ditpolairud, Korpolairud Baharkam Polri.

"Dari 400 yang kami dapat itu ada 200 detonator pabrikan, dan 200 nya rakitan," ungkap Dirpolairud Polda NTT.

Detonator-detonator itu dibuat khusus untuk diedarkan kepada masyarakat yang membutuhkan, dan dijual bervariasi.

"Ada yang satu kotak yang isi seratus, itu harganya delapan juta. Ada juga yang isi seratus itu lima belas juta, tergantung jenis detonator yang dipesan," tutur Kombes Irwan Nasution.

Kasus detonator yang ditemukan pertama oleh Dirpolairud Polda NTT sudah P21. Untuk kasus detonator yang kedua masih proses di Korpolairud.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved