Pengobatan Bayi Kelainan Paru-Paru dan Jantung di Labuan Bajo, NTT  Gratis Berkat JKN

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo

TRIBUNFLORES.COM, ENDE - Heni S. Ningsih, warga Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur kini bisa lebih tenang mendampingi sang buah hati menjalani pengobatan tanpa dihantui kekhawatiran soal biaya. 

Pasalnya, seluruh perawatan untuk putra keduanya, Arrayan, yang menderita kelainan paru-paru dan jantung sejak lahir, sepenuhnya ditanggung oleh Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Heni menceritakan perjuangannya sejak awal mengetahui kondisi sang anak yang baru berusia empat bulan.

“Setelah anak saya lahir, saya diberi tahu oleh dokter kalau dia punya kelainan pada paru-paru bagian kiri akibat infeksi. Tidak hanya itu, dia juga punya kelainan jantung,” ujar Heni saat ditemui di di Rumah Sakit Umum St. Yoseph Labuan Bajo pada Selasa (11/02/2025).

Baca juga: FRISTA: Inovasi BPJS Kesehatan di Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo, Percepat Layanan Administrasi 

Diagnosa tersebut sontak membuat Heni dan suaminya cemas bukan hanya karena kondisi kesehatan anak mereka, tetapi juga karena bayangan biaya besar yang harus mereka tanggung. 

Namun kekhawatiran itu berubah menjadi rasa lega ketika pihak rumah sakit menjelaskan bahwa seluruh biaya pengobatan dapat ditanggung oleh Program JKN karena keluarga Heni terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI).

“Sejujurnya saya sudah pernah menggunakan program JKN untuk kontrol kehamilan dan persalinan kedua anak saya. Semua biaya waktu itu ditanggung oleh JKN. Tapi saya sempat khawatir penyakit anak saya ini tidak termasuk. Ternyata semua kekhawatiran saya tidak terbukti,” tutur Heni.

Arrayan kini menjalani pengobatan rutin baik secara rawat inap maupun rawat jalan. Infeksi pada paru-paru kirinya menyebabkan gangguan pernapasan, dan kelainan pada jantung membuatnya harus mengonsumsi obat secara teratur setiap hari.

“Saya tidak yakin anak saya bisa mendapatkan penanganan dengan cepat jika bukan karena Program JKN. Dengan segala pengobatan yang anak saya terima, biayanya sudah pasti sangat besar. Saya sangat bersyukur dengan adanya program JKN, setidaknya saya dan suami bisa fokus menemani pengobatan Arrayan tanpa harus memikirkan masalah biaya,” jelasnya.

Heni menyadari, penyakit yang diderita anaknya membutuhkan perawatan jangka panjang. Namun, ia tetap optimis karena selama status kepesertaan Arrayan di JKN aktif, maka anaknya berhak mendapatkan layanan kesehatan secara gratis.

Selain bersyukur atas bantuan pembiayaan dari JKN, Heni juga mengapresiasi pelayanan fasilitas kesehatan, baik di puskesmas maupun rumah sakit. Ia merasa selalu dilayani dengan baik, adil, dan cepat.

“Pelayanannya sangat baik. Dari pengalaman saya yang sudah beberapa kali datang ke puskesmas dan rumah sakit di Kabupaten Manggarai Barat, saya tidak pernah merasa diperlakukan tidak adil. Semua sesuai nomor antrean, cepat, dan tidak rumit. Hanya dengan membawa Kartu Keluarga, anak saya bisa langsung dirawat,” jelasnya.

Di akhir wawancara, Heni menyampaikan harapannya agar Program JKN dapat terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak masyarakat, khususnya yang kurang mampu.

“Saya berikan apresiasi kepada BPJS Kesehatan dan semua pihak fasilitas kesehatan atas pelayanan yang saya terima selama ini. Saya berharap masyarakat tidak ragu untuk mendaftarkan diri dan memanfaatkan Program JKN. Saya sendiri sudah membuktikan bahwa program ini sangat membantu saya dan keluarga,” pungkasnya. (bet)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News