Penemuan Detonator di Labuan Bajo

Polisi Usut Penemuan 400 Detonator di Labuan Bajo, Tangkap Beberapa Pelaku di Makassar

Kami lakukan pengembangan, siapa yang menyiapkan bahan peledak tersebut, siapa yang menjual barang tersebut

Editor: Nofri Fuka
POS-KUPANG.COM/PETRUS CHRISANTUS GONSALES
Dirpolairud Polda NTT, Kombes Pol Irwan Deffi Nasution, S. I. K., M. H  Ketika Memberikan Keterangan Sambil Menunjukan Gambar Detonator Yang Ditemukan. 

Pada kesempatan itu Kombes Pol Irwan Deffi Nasution, S. I. K., M. H membeberkan jumlah kasus pengeboman ikan di wilayah perairan laut NTT dari tahun 2023 hingga 2025.

"Kita temukan pada tahun 2023 ada enam kasus. Kemudian di tahun 2024 ada tujuh kasus, kemudian di tahun 2025 ada lima kasus," ungkap Irwan Nasution dalam jumpa pers pada Kamis (12/6/2025) di ruangan Humas Polda NTT.

Dikatakan, lima laporan Polisi yang diterima selama tahun 2025 terjadi di beberapa wilayah.

"Pertama di wilayah Ende, kemudian yang kedua ada di Sikka, kemudian yang ketiga ada di Sikka, kemudian keempat ada di Manggarai Barat,kemudian kasus detonator yang seratus itu ada di Manggarai Barat," kata Kombes Irwan.

Menurutnya detonator berbahaya untuk digunakan di laut, karena bisa merusak terumbu karang.

"Dari satu detonator kalau dia meledak, itu radiusnya bisa mencapai lebih kurang 50 sampai 100 meter persegi. Ini dapat menghancurkan terumbu-terumbu karang yang ada di Nusa Tenggara Timur," kata Kombes Irwan.

Pada jumpa pers kepada awak media, Dirpolairud Polda NTT, Kombes Pol Irwan Deffi Nasution, S. I. K., M. H menghimbau kepada masyarakat NTT bisa menjaga laut NTT.

"Kami berharap dengan upaya ini, kepada masyarakat supaya bersama-sama dengan kita Polri memberikan informasi terutama terkait masalah bom ikan ini," pungkasnya. (moa) 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved