Berita Nasional

Siapkan Kader Berkulitas, Komisi Kerawam KWI Dorong Umat Katolik Masuk Sekolah Kedinasan

Komisi Kerawam KWI mendorong pelajar dari kalangan umat Katolik agar menempuh pendidikan pada sekolah dan perguruan tinggi kedinasan.

Editor: Cristin Adal
Tribunnews.com/domu d. ambarita
PERTEMUAN- Ketua Umum Komisi Kerasulan Awam Konferensi Waligereja Indonesia (Komisi Kerawam KWI) Mgr Yohanes Harun Yuwono foto bersama dengan tamu undangan pertemuan nasional Komisi Kerawam se-Indonesia di Gedung KWI, Jakarta, Selasa (10/6/2025 malam). Mgr Harun yang juga Uskup Agung Palembang didampingi Sekretaris Eksekutif Komisi Kerawan KWI Romo Yohanes K. Jeharut. 

Ketua Komisi Kerawam Mgr Harun, saat memukul gong pembukaan acara, mengaakan, "Nasionalisme saya tidak perlu diragukan. Karena itu, saya akan pukul gong ini lima kali, sesuai dasar negara kita, Pancasila." 

Renungan

Pertemuan Nasional didahului dengan misa yang dipersembahkan konselebran utama, Ketua Komisi Kerawam KWI yang juga Uskup Agung Palembang Mgr Yohanes Harun Yuwono

Menurut Mgr Harun, Kristus memulian martabat manusia untuk menyandang predikat citra Tuhan. “Tuhan memang mengangkat dan memperlakukan kita manusia menjadi setara dengan diriNya. Maka Ia menyerahkan diri, sampai disalibkan, sehingga apa yang menjadi kerinduan Allah, hadir di dunia. Sehingga predikat, bahkan hidupnya diberikan kepada kita,” ujar Mgr Harun.

Dia mencontohkan, momentum sebelum disalibkan, Yesus mengadakan perjamuan terakhir dengan murid-muridnya di Yerusalem. “Kita bukan sekadar diperlakukan sederajat karena sahabat, tapi kita diperlakukan sebagai saudara dan saudari. Dan Karana itu, dia melakukan kita dengan segala kerinduannya, sedemikian rupa agar kerajaan Allah hadir di dunia.”

Demi Allah yang setia, Allah tidak pernah ingkar janji. Dan kesetiaan itu juga diwujudkan oleh PutraNya, yang mewujud dalam Yesus Krirlstus. Karena itu, Kristus sepikir dengan Allah. Maka saat disebut Allah setia, maka Kristus pun setia pada janji. Hanya menusia yang mengenal saksi palsu. Atau saksi diam, tidak mau terlibat. Tidak mau bicara. Memilih bisu demi kenyamanan kita sendiri.

Akan tetapi karena Tuhan sudah mempercayakan kehendakNya bahkan hidupnya, maka kita dijadikan sebagai saudara dan saudari, yang tak terpisahkan dengan Dia. Untuk itu marilah berbuat baik seperti disampaikan rasul Paulus. Sampai kapan pun dan sampai ke ujung dunia pun, ikatan itu yang tak kan pernah hilang.

“Orang Jawa bilang, piye yo ke kepiye, pun dan bagaimana pun, dia tetap saudaraku. Dalam hal, saudaranya itu korup atau berbuat jahat, piye ya kepiye, dia tetap saudaraku. Tuhan tak pernah menghapus tali persaudaraan kita. Kita diikat oleh pertalian tubuh dan darah Tuhan. Oleh karena itu, kita melakukan kehendak-nya, supaya berkenan kepada kehendaknya. Seperti kata Allah, 'inilah anak yang kukasihi, kepadanNyalah Aku berkenan"

Apa artinya? Allah bangga pada Yesus. Maka mari berbuat baik seperti disampaikan Santo Paulus, agar kita tetap menjadi saudara Kristus. Paus Leo XIV dalam pesan kotbah pertamanya menyebut bumi adalah punya penghuni yang sama. Seperti juga harapan Paus Fransiskus, ingon populasi bumi hidup damai, rukun dan bersatu. “Marilah sekali lagi, melakukan kehendak Allah. Jangan minta alam berubah alam, tapi ubah kelakuanmu!” (amb) 

Artikel ini telat tayang sebelumnya di Tribunnews dengan judul Komisi Kerawam KWI Ajak Umat Katolik Masuki Sekolah atau Perguruan Tinggi Kedinasan, https://m.tribunnews.com/nasional/2025/06/12/komisi-kerawam-kwi-ajak-umat-katolik-masuki-sekolah-atau-perguruan-tinggi-kedinasan?page=all#goog_rewarded

Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved