Renungan Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 19 Juni 2025, Doa yang benar

Mari simak renungan harian Katolik Kamis 19 Juni 2025. Tema renungan harian Katolik doa yang benar. Baca renungan harian katolik.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
MISA - Mari simak renungan harian Katolik Kamis 19 Juni 2025. Tema renungan harian Katolik doa yang benar. Baca renungan harian katolik. 

Renungan Harian Katolik

Bapak, ibu dan saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus. 

Dalam Bacaan Injil Matius 6:7-15 hari ini mengisahkan tentang Berdoalah kalian demikian.

Jangan sampai pudar
Kepedulian Paulus yang sedemikian besar tentang kemurnian gereja membuat ia malah dianggap bodoh dan berbuat salah. Paulus mendesak jemaat Korintus untuk mengetahui kesejatian Paulus sebagai rasul Yesus Kristus.

Paulus kuatir bahwa kesetiaan jemaat Korintus kepada Kristus pudar karena mereka tertarik pada rasul-rasul yang tak ada taranya (5). Paulus mengingatkan bahwa mereka sudah dipertunangkan kepada Kristus. Karena Kristus sudah menebus mereka, maka mereka harus setia kepada Dia.

Jangan sampai mereka tertarik pada pemberitaan “para rasul yang tak ada taranya” tentang Yesus yang lain, roh yang lain dan injil yang lain (4). Apa lagi ketertarikan itu disebabkan oleh kebodohan Paulus, yaitu tidak terampil dalam berbicara (6).

Meski demikian, Paulus berhasrat murni terhadap kesucian kasih dan kesatuan jemaat. Sebab dialah yang mempertemukan Kristus kepada mereka. Ia tak mau mereka ditipu dan disimpangkan seperti yang pernah terjadi pada Hawa (3).

Hal lain yang menyebabkan jemaat Korintus mengkritik Paulus adalah keputusannya untuk tidak bergantung secara finansial kepada mereka. Ia bekerja untuk memenuhi kebutuhannya selama melayani di Korintus.

Andai masih ada kekurangan, jemaat-jemaat lainlah yang Paulus bebani untuk mendukung kekurangan ini. Itu disebutnya sebagai \’merampok jemaat lain\’ (8). Mungkin hal itu dipandang tidak pantas.

Mereka juga mungkin merasa terhina sebab Paulus menolak membebani mereka tetapi membebani jemaat lain. Lebih-lebih, “para rasul yang tak ada taranya” itu justru menuntut penghargaan secara finansial dari jemaat Korintus.

Jemaat Korintus tampaknya memandang rasul hanya dari segi tampilan lahiriahnya saja, tanpa memperhatikan pengajaran atau motivasinya. Godaan untuk mementingkan tampilan lalu mengabaikan hal-hal sentral kekristenan seperti ajaran, kesucian hidup, dll., makin menggila di zaman kita ini. Ingatlah bahwa tampilan sering kali menipu. Hanya Kristus yang harus menerima iman, harap dan kasih kita.

Mazmur, Syukur untuk kebaikan Tuhan
Mazmur 111 ini merupakan ucapan syukur seseorang yang telah mengalami kebaikan Tuhan dalam hidupnya. Dalam ucapan syukurnya, ia menyaksikan perbuatan Allah kepada umat Tuhan agar kumandang pujian menggema dalam ibadah umat Tuhan (ayat 1).

Pemazmur melihat dunia ini penuh dengan perbuatan ajaib Tuhan, yang patut direnungkan dan digemakan (ayat 2-4), agar selalu menjadi dasar kekuatan umat Tuhan untuk bersyukur bahkan ketika dunia menyajikan ketidaknyamanan hidup. Lebih khusus lagi, pemazmur memperhatikan karya Tuhan dalam kehidupan bangsanya (ayat 5-6).

Pemeliharaan dan perlindungan Tuhan dalam sejarah bangsa Israel merupakan pengalaman yang tidak pernah boleh mereka lupakan. Hal itu merupakan keyakinan pemazmur bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan mereka. Akhirnya, pemazmur melandaskan ucapan syukurnya kepada karakter adil dan benar dari Allah yang tidak pernah berubah (ayat 7-8).

Karakter inilah yang menjadi satu jaminan yang pasti bahwa perjanjian-Nya kekal (ayat 9). Dan demi nama-Nya yang kudus dan dahsyat itu, pemazmur dan umat Tuhan pasti akan mengalami terus-menerus kasih setia Tuhan. Hanya orang berhikmatlah yang melandaskan hidupnya pada karakter Tuhan yang teguh tersebut.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved