Gunung Ili Lewotolok Erupsi

Gunung Lewotolok Dua Kali Erupsi Senin Pagi, Tinggi Kolom Letusan 500-900 Meter di Atas Puncak

Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami dua kali erupsi, Senin pagi (23/6/2025).

Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/POSMAT GA LEWOTOLOK
VISUAL ERUPSI- Gunung Ili Lewotolok erupsi Senin, 23 Juni 2025, pukul 07:24 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 900 m di atas puncak. 

TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA- Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami dua kali erupsi, Senin pagi (23/6/2025).

Stanislaus Ara Kian, petugas Posmat Gunung Api Ili Lewotolok dalam laporannya di website MAGMA Indonesia, mencatat erupsi terjadi pukul 07:24 Wita.

Tinggi kolom abu teramati kurang lebih 900 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat dan barat laut. 

"Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 34.7 mm dan durasi 73 detik,"tulis Stanilaus dalam laporan itu.

 

Baca juga: BMKG Imbau Waspada Potensi Angin Kencang Wilayah NTT pada 23-24 Juni 2025

 

 

Sebelumnya petugas Posmat Gunung Api Ili Lewotolok mencatat erupsi yang terjadi pada pukul 05:35 Wita dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 500 meter di atas puncak.

Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 35 mm dan durasi 30 detik.

Hingga saat ini tingkat aktivitas Gunung Ili Lewotolok masih ditetapkan pada Level II atau Waspada.

Imbauan PVMBG

Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, dan masyarakat Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian timur puncak/ kawah G. Ili Lewotolok.

 

Baca juga: Gunung Lewotolok Lembata NTT Alami 155 Kali Gempa Letusan

 

Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan serta masyarakat Desa Jontona dan Desa Todanara agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh 2,5 km pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, dan mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian, selatan dan tenggara puncak/ kawah G. Ili Lewotolok.

Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan serta masyarakat Desa Amakaka agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral barat sejauh 2,5 km pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, serta mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian barat puncak/ kawah G. Ili Lewotolok.

Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar G. Ili Lewotolok dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Ili Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.(Sumber: magma.esdm.go.id)

Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved