Gunung Ili Lewotolok Erupsi

Gunung Lewotolok Kembali Erupsi Senin Malam, Kolom Abu 400 Meter Disertai Lontaran Lava Pijar

Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, NTT, kembali erupsi pada pukul 18.56 Wita, Senin (23/6), terlihat letusan disertai lontaran lava pijar.

Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/HO-POSMAT GUNUNG ILI LEWOTOLOK
ERUPSI- Gunung Ili Lewotolok kembali erupsi Senin, 23 Juni 2025, pukul 18:56 Wita dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 400 meter di atas puncak disertai lontaran lava pijar. 

TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA- Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, NTT, kembali erupsi pada pukul 18.56 Wita, Senin (23/6/2025), terlihat letusan ini disertai lontaran lava pijar.

Petuas Posmat Gunung Api Ili Lewotolok dalam laporanya di website MAGMA Indonesia, mencatat tinggi kolom abu teramati teramati kurang lebih 400 meter di atas puncak.

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi 44 detik.

Erupsi kedua terjadi pada pukul 07:24 Wita dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 900 meter di atas puncak.

 

Baca juga: Gunung Lewotolok Dua Kali Erupsi Senin Pagi, Tinggi Kolom Letusan 500-900 Meter di Atas Puncak

 

 

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat dan barat laut. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 34.7 mm dan durasi 73 detik.

Erupsi pertama pada Senin pagi pukul 05:35 Wita dengan tinggi kolom abu teramati kurang 500 meter di atas puncak. 

Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 35 mm dan durasi 30 detik.

Pada tingkat aktivitas Level II (Waspada) direkomendasikan:

Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, dan masyarakat Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian timur puncak/ kawah G. Ili Lewotolok.

 

Baca juga: Gunung Ili Lewotolok Erupsi Kamis Sore, Tinggi Kolom Letusan 700 Meter

 

Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan serta masyarakat Desa Jontona dan Desa Todanara agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh 2,5 km pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, dan mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian, selatan dan tenggara puncak/ kawah G. Ili Lewotolok.

Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan serta masyarakat Desa Amakaka agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral barat sejauh 2,5 km pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, serta mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian barat puncak/ kawah G. Ili Lewotolok.

Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar G. Ili Lewotolok dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Ili Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan. (Sumber: MAGMA Indonesia/KAN)

Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved