Sepak Bola Indonesia

Ridwan Angsar : Tidak Ada Mafia Sepak Bola di NTT 

Wakil Ketua PSSI NTT, Ridwan Angsar menegaskan tidak ada mafia sepak bola di NTT. 

Editor: Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM/MICHAELA UZURASI
PODCAST - Wakil Ketua PSSI NTT, Ridwan Angsar bersama host Sipri Seko dalam Podcast Pos Kupang, Senin, 23/06/2025. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi 
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Wakil Ketua PSSI NTT, Ridwan Angsar menegaskan tidak ada mafia sepak bola di NTT. 

Hal ini diungkapkan dalam Podcast Pos Kupang, Senin, 23/06/2025. 

"Masyarakat NTT harus terus mendukung sepak bola NTT. Mendukung yang paling sederhana itu jangan sampai sepak bola terhenti karena kekacauan 

Jadi pola-pola lama ketika mau pertandingan, protes, mundur dari pertandingan, hal-hal itu tidak usahlah dilakukan. Kondisi itulah yang akhirnya membuat NTT tidak pernah bisa berbicara d level nasional, karena baperan dan satu lagi, tidak ada mafia sepak bola di NTT. Kalau ada mafia sepak bola di NTT pasti ditindak tegas. Prosesnya memang panjang tetapi pasti ketahuan. Orang-orang yang terlibat dalam mafia sepak bola pasti akan ketahuan dan tidak ada tempat di NTT karena kami pengen anak-anak NTT itu bisa berkiprah di level nasional bahkan menjadi anggota timnas maupun jadi pemain di level internasional," kata Ridwan. 

Baca juga: FPD NTT Kutuk Keras Penganiayaan Brutal terhadap ART asal Sumba di Batam

 

 

 

Dia menjelaskan, pada tahun 2025 sesuai dengan hasil kongres yang dilaksanakan terlebih dahulu, PSSI NTT sudah melewati beberapa kegiatan. 

Salah satunya adalah pertandingan Liga 4 yang kemudian menghasilkan tiga tim yang akhirnya mengikuti seleksi level nasional. Dari tiga tim ini salah satu tim lolos sampai delapan besar dan akan mengikuti kompetisi Liga nasional (Liga 3) yang masih diagendakan. 

"Saat ini kami PSSI Provinsi Nusa Tenggara Timur lagi mengagendakan kegiatan Soeratin U17, U15 dan U13. Hasil dari rapat yang kami laksanakan, kegiatan itu akan dilaksanakan sekitar akhir Juni ini, kalaupun meleset mungkin awal Juli dan kegiatan itu harus dilaksanakan karena itu merupakan agenda PSSI. 
Kemudian ada momentum baik yang harus kita lakukan. U17 ini adalah ajang dimana pemain-pemain dari daerah akan diseleksi, karena anak-anak yang kemarin mengikuti pra popnas itu hampir sebagian besar sudah lulus SMA. Makanya bulan Juli ini kami harus melaksanakan agenda nasional kemudian harus menyeleksi pemain-pemain yang masih pelajar untuk mengikuti final popnas sekitar bulan Oktober," jelasnya  

Ridwan berharap dari agenda Soeratin ini pihaknya akan mendapatkan pemain-pemain yang memang terbaik di posisinya untuk mewakili NTT dan bisa berbicara banyak di level nasional. 

Agenda lainnya dari PSSI NTT adalah penyelenggaraan kongres untuk memilih ketua karena jabatan pengurus PSSI NTT akan selesai di bulan Desember. 

"Kami rencanakan akan mengagendakan untuk melaksanakan kongres untuk memilih pengurus baru yang nantinya akan mengurus sepak bola untuk kemajuan sepak bola kedepan, tahun 2028 ada kegiatan PON. Level tertinggi untuk sepak bola antar daerah itu PON. Kami berharap setelah kongres pengurus PSSI akan mendapatkan pemain dan pengurus terbaik untuk mencetak sejarah baru persepakbolaan di Nusa Tenggara Timur," ujarnya. 

Selain itu, juga ada sepak bola wanita yang merupakan agenda PSSI yang harus dilaksanakan. Dikatakan Ridwan, sepak bola pantai maupun sepak bola perempuan itu Indonesia masih sangat berpeluang. Untuk itu dia berharap dari sepak bola pantai maupun sepak bola wanita ini anak-anak NTT bisa masuk menjadi pemain nasional sehingga agenda ini harus dilaksanakan. 

Sementara untuk agenda Soeratin Cup, PSSI  NTT mengagendakan pada bulan Juni dan hingga saat ini ada sekitar 15 sampai 16 PSSI kabupaten maupun klub sudah siap untuk mengikuti Soeratin U17 U15 maupun U13.(uzu)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved