Gunung Lewotolok Erupsi
Gunung Api Lewotolok Lembata NTT Meletus Tadi Malam, Tinggi Kolom 500 Meter
Gunung api Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) meletus tadi malam, tinggi kolom 500 meter.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Gunung api Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) meletus tadi malam, tinggi kolom 500 meter.
Petugas Posmat, Fajaruddin M. Balido membenarkan hal itu.
"Terjadi erupsi G. Ili Lewotolok pada hari Minggu, 29 Juni 2025, pukul 22:56 WITA. Tinggi kolom letusan teramati ± 500 m di atas puncak (± 1923 m di atas permukaan laut),"tulis Fajaruddin dikutip dari laman magma.esdm.go.id Senin 30 Juni 2025.
Ia menyebutkan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat.
Baca juga: Gunung Lewotolok Lembata 95 Kali Gempa Erupsi, Angin ke Barat Daya, Barat dan Barat Laut
"Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi 40 detik,"ujarnya.
Pihakna mengeluarkan sejumah rekomendasi.
Pada tingkat aktivitas Level II (Waspada) direkomendasikan:
(1) Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, dan masyarakat Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian timur puncak/ kawah G. Ili Lewotolok.
2) Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan serta masyarakat Desa Jontona dan Desa Todanara agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh 2,5 km pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, dan mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian, selatan dan tenggara puncak/ kawah G. Ili Lewotolok.
(3) Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan serta masyarakat Desa Amakaka agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral barat sejauh 2,5 km pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, serta mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian barat puncak/ kawah G. Ili Lewotolok.
(4) Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar G. Ili Lewotolok dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
(5) Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Ili Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan. (Sumber magma.esdm.go.id/kgg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.