Gunung Lewotolok Erupsi
Gunung Lewotolok Lembata Erupsi Pagi Ini, Tinggi Kolom 700 Meter
Petugas Posmat Gunung Api Ili Lewotolok, Syawaludin, melaporkan gunung Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur erupsi Selasa 1 Juli 2025 pukul 06.45
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM, LEWOTOLOK - Petugas Posmat Gunung Api Ili Lewotolok, Syawaludin, melaporkan gunung Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur erupsi Selasa 1 Juli 2025 pukul 06.45 Wita.
"Terjadi erupsi G. Ili Lewotolok pada hari Selasa, 01 Juli 2025, pukul 05:46 WITA. Tinggi kolom letusan teramati ± 700 m di atas puncak (± 2123 m di atas permukaan laut),"tulis Syawaludin dikutip dalam laman magma.esdm.go.id Selasa pagi.
Ia menyebutkan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat.
"Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi 36 detik,"sebut dia.
Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki 6 Kali Tremor Non-Harmonik, Arah Angin ke Utara dan Timur Laut
Rekomendasi
Pada tingkat aktivitas Level II (Waspada direkomendasikan:
(1) Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, dan masyarakat Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian timur puncak/ kawah G. Ili Lewotolok.
(2) Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan serta masyarakat Desa Jontona dan Desa Todanara agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh 2,5 km pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, dan mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian, selatan dan tenggara puncak/ kawah G. Ili Lewotolok.
(3) Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan serta masyarakat Desa Amakaka agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral barat sejauh 2,5 km pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, serta mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian barat puncak/ kawah G. Ili Lewotolok.
(4) Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar G. Ili Lewotolok dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
(5) Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Ili Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan. (sumber magma.esdm.go.id/kgg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.