Kapal Wisata Tenggelam di Labuan Bajo

Kapal Wisata Anging Mamiri yang Terbalik di Perairan TNK Tidak Masuk Anggota DPC-ASITA Maya

Kapal wisata Anging Mammiri yang membawa delapan orang warga negara asing (WNA) atau wisatawan asing mengalami insiden terbalik di perairan antara Pul

Penulis: Robert Ropo | Editor: Ricko Wawo
TRIBUNFLORES.COM / HO-BASARNAS MAUMERE
EVAKUASI- Kapal Wisata Pinisi Anging Mammiri mengalami insiden terbalik di Perairan antara Pulau Mawan dan Tanjung Lokima Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Minggu 29 Juni 2025. 

Sebastian juga menyampaikan sejumlah poin yang perlu diperhatikan untuk mencegah tenggelamnya kapal wisata di Kawasan Taman Nasional Komodo yakni
pemeliharaan kapal dimana pastikan kapal wisata dalam kondisi baik dan terawat, dengan melakukan pemeriksaan rutin dan perawatan yang memadai.

Peralatan keselamatan di mana pastikan kapal dilengkapi dengan peralatan keselamatan yang memadai, seperti life jacket, pelampung, dan peralatan penyelamatan lainnya. Sistem navigasi dimana pastikan kapal dilengkapi dengan sistem navigasi yang akurat dan dapat diandalkan, seperti GPS dan radar.

Untuk kru kapal, Sebastian juga mengharapkan agar pelatihan kru dimana pastikan kru kapal telah mendapatkan pelatihan yang memadai tentang keselamatan dan penyelamatan, serta memiliki pengetahuan tentang kondisi cuaca dan laut di kawasan tersebut.

Pengalaman Kru dimana pastikan kru kapal memiliki pengalaman yang cukup dalam mengoperasikan kapal di kawasan yang sama.

Selain itu terhadap cuaca dan laut, Sebastian juga berharap pantau cuaca dimana pastikan kru kapal memantau cuaca dan laut sebelum berangkat dan selama perjalanan, serta dapat memprediksi potensi bahaya. Penghindaran cuaca buruk dimana jika cuaca buruk diprediksi, kapal harus menghindari area tersebut atau menunda keberangkatan.

Sebastian juga mengharapkan pengawasan dan regulasi dimana pengawasan P
Pemerintah.

"Pemerintah harus memastikan bahwa kapal wisata mematuhi regulasi keselamatan dan keamanan yang berlaku,"ujarnya.

Regulasi keselamatan.

"Pastikan regulasi keselamatan dan keamanan yang berlaku di kawasan tersebut sudah memadai dan efektif," ujarnya. 

Sebastian juga menambahkan, perlu ada komunikasi yang baik dimana pastikan komunikasi yang baik antara kru kapal, penumpang, dan pihak terkait lainnya. Rencana darurat dimana pastikan kapal memiliki rencana darurat yang efektif dan dapat diimplementasikan dalam keadaan darurat.

"Dengan memperhatikan hal-hal di atas, risiko tenggelamnya kapal wisata di Kawasan Taman Nasional Komodo dapat diminimalkan," tutup Sebastian. (rob) 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved